Di era media sosial, ancaman kekerasan bahkan sampai pembunuhan disebarkan di Facebook, Twitter dan kanal media sosial lainnya. Bukan hanya presiden tapi juga politikus pembuat kebijakan.
Iklan
Media sosial Indonesia ramai dengan video viral ancaman pembunuhan presiden Jokowi. Seorang pemuda berinisial HS yang telah ditangkap oleh polisi terekam dalam kamera mengatakan "siap penggal kepala" Presiden Jokowi pada acara demonstrasi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta.
HS dijerat pasal 27 ayat 4 UU ITE tentang penyebaran dokumen elektronik dengan muatan kekerasan dan pasal 104 KUHP tentang makar. Pasal 104 KUHP berbunyi, "Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan presiden atau wakil presiden memerintah, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun".
Menanggapi ancaman pada dirinya, Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk menahan diri, tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu provokatif yang beredar. "Ini kan bulan puasa, kita semua puasa, yang sabar," ucap Presiden seperti dikutip dari rilis Kantor Sekretariat Presiden. "Proses hukum serahkan kepada aparat kepolisian," tambah Jokowi.
Jokowi di Tengah Pemimpin Dunia
Pertemuan APEC di Beijing menjadi kesempatan pertama Joko Widodo berkiprah di panggung internasional. Di tengah konflik antara Vladimir Putin dan Barack Obama, Shinjo Abe dan Xi Jinping, ia masih mampu mencuri perhatian
Foto: picture-alliance/dpa/Sergei Ilnitsky
Penampilan Perdana di Panggung Internasional
Kehadiran Presiden RI Joko Widodo di pertemuan puncak Asian Pacific Economic Cooperation di Beijing, Cina, termasuk yang paling ditunggu. Untuk pertama kalinya kecakapan diplomasi Jokowi diuji di panggung internasional. Selain kepala negara dan pemerintahan, ia juga bertemu dengan nama-nama tersohor dari dunia bisnis.
Foto: Reuters/K. Lamarque
Antara Obama dan Putin...
Padahal pertemuan APEC kali ini penuh bumbu konflik. Presiden AS, Barack Obama misalnya untuk pertama kali bertatap muka dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak konflik meletus di Ukraina Timur.
Foto: Reuters
Atau Shinzo Abe dan Xi Jinping
Sumber prahara lain adalah pertemuan PM Jepang Abe dan tuan rumah Xi Jinping. Ketegangan antara Jepang dan Cina terkait kepulauan Diaoyu alias Senkaku terasa pada pertemuan kedua kepala pemerintahan tersebut. Di antara dua konflik besar itulah Joko Widodo mencari tempat di atas panggung internasional pertamanya sejak terpilih.
Foto: Reuters
Mencuri Perhatian
Kendati dirundung konflik yang mengintai, pemimpin dunia tetap menyempatkan diri bertemu dengan presiden baru Indonesia itu. Bersama Cina, Rusia, Vietnam dan beberapa negara lain, Jokowi berbicara mengenai investasi di bidang kelautan. Sementara Barack Obama lebih banyak mengangkat isu keamanan dan terorisme.
Foto: Reuters/Kevin Lamarque
"Ini kesempatan buat kalian"
Tanpa basa basi Jokowi mengundang dunia bisnis agar berinvestasi di Indonesia. Pidatonya yang dalam bahasa Inggris sederhana tanpa naskah itu mendapat pujian dari berbagai pihak. Antara lain karena ia berjanji mengentaskan masalah terbesar yang dihadapi para investor asing di Indonesia. "Ini kesempatan buat kalian," ujarnya.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Selanjutnya di Brisbane
Setelah melawat ke Cina, Jokowi dijadwalkan akan menapaki panggung diplomasi lain di Australia, yakni pada pertemuan negara-negara G20 di Brisbane. Serupa dengan APEC 2014, agenda utama pertemuan G20 yang melibatkan AS, Rusia, Jerman dan Jepang itu akan lebih banyak membahas program pemulihan ekonomi, investasi di bidang infrastruktur dan masalah keamanan regional.
Foto: picture-alliance/dpa/Sergei Ilnitsky
6 foto1 | 6
Obama paling sering diancam
Sebagai presiden pertama dari etnis Afrika-Amerika, Barack Obama menjadi sasaran empuk kejahatan kebencian dari kelompok supremasi kulit putih. Ancaman asasinasi terhadap dirinya meningkat 400 persen dibandingkan dengan presiden-presiden AS sebelumnya. Sebagai contoh, Presiden George W. Bush menerima sekitar 3000 ancaman pembunuhan per tahun, menurut Ronald Kessler, penulis buku "In the President's Secret Service”.
Ancaman asasinasi Obama paling sering muncul dalam media sosial. Pada Januari 2014, warga AS Daniel L. Temple dihukum 16 bulan penjara setelah mencuit "i'm coming to kill you” (aku datang untuk membunuhmu) dan "so I gotta kill barack obama first” (jadi saya harus bunuh barack obama dulu).
Sementara itu, dalam kasus terbaru ancaman pembunuhan terhadap presiden di AS, pria paruh baya asal negara bagian Connecticut terancam hukuman penjara 140 tahun jika terbukti bersalah melakukan 16 tindakan kriminal, termasuk mengancam Presiden Trump. Pria bernama Gary Gravelle yang tergabung dalam kelompok supremasi kulit putih American Knights of Anarchy (AKA) itu mengirim amplop yang berisi bubuk putih pada Trump.
Di dalam amplop terdapat pula surat yang bertuliskan "Saya, Gary Gravelle, …sebagai seorang prajurit setia AKA, datang untuk membunuh Donald Trump.” Selain mengalamatkan suratnya kepada presiden, Gravelle juga mengirim amplop ancaman ke satu sinagoga, masjid dan organisasi pengembangan warga non-kulit putih.
Dari Obama ke Trump
Donald J. Trump adalah Presiden ke-45 Amerika Serikat. Berikut foto-foto saat peralihan kekuasaan dari Barack Obama kepada Donald Trump.
Foto: Reuters/C. Barria
Orang Nomor Satu di AS
Donald Trump, akhirnya resmi menjadi Presiden ke-45 Amerika Serikat menggantikan Barack Obama.
Foto: Reuters/B. Snyder
Obama Lengser
Barack Obama yang telah memimpin Amerika Serikat selama delapan tahun menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada Trump. Sebelum pelantikan, Obama dan istri, Michelle bertemu pasangan Trump dalam jamuan teh.
Foto: Getty Images/AFP/J. Watson
Pasangan Clinton Hadiri Pelantikan
Mantan pesaing Trump dalam pemilu, Hillary Clinton bersama suaminya, mantan Presiden Bill Clinton tiba di gedung Capitol untuk pelantikan Trump. Clinton disambut dengan sorak-sorai saat melewati tangga Capitol.
Foto: Getty Images/AFP/J. Angelillo
Warga Berhimpun di Washington
Di National Mall, Washington, masyarakat berhimpun mengamati jalannya pelantikan presiden ke-45 AS.
Foto: picture-alliance/abaca/D. Olivier
Sumpah Jabatan
Sementara aksi protes meletus di berbagai tempat, Donald Trump mengangkat tangan kanannya dan meletakkan tangan kirinya di atas Alkitab yang pernah digunakan oleh Abraham Lincoln dan mengulangi sumpah jabatan.
Foto: Getty Images/C. Somodevilla
Pidato Pertama Sebagai Presiden
Seusai pelantikan, Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump bersumpah untuk mengambil kekuasaan dari birokrat dan politisi di Washington untuk dikembalikan kepada rakyat AS.
Foto: Reuters/K. Lamarque
Unjuk Rasa Dimana-mana
Unjuk rasa bukan hanya terjadi di Washington. Di kota-kota lain di dunia, juga berlangsung aksi unjuk rasa berkenaan dengan pelantikan Trump. berbagai isu diusung, mulai dari hak perempuan, imigran hingga lingkungan.
Foto: Reuters/T. Melville
7 foto1 | 7
Kasus di Jerman
Kebijakan Jerman terkait pengungsi dan pencari suaka menjadikan politikus, seperti perdana menteri negara bagian, menjadi sasaran ancaman pembunuhan kelompok ekstrem kanan neo-Nazi. Pada April 2015, Bodo Ramelow, perdana menteri negara bagian Thüringen, diancam akan dibunuh menyusul rencananya untuk menampung pengungsi di sana.
Selain itu, politikus lokal di negara bagian Sachsen-Anhalt juga mendapat ancaman penggal kepala dari neo-Nazi dengan alasan yang sama. Politikus dari Partai CDU Peter Tauber melaporkan seseorang, yang menuliskan ancaman pada dirinya di Facebook kepada polisi. Pelaku yang adalah pria berusia 45 tahun menghina Tauber dengan menyebutnya "babi jantan primitif" dan mengancam akan membunuhnya "pada pemilu berikutnya", seperti dikutip dari situs welt.de. Pria itu berhasil diidentifikasi dan dihukum denda sebanyak 2000 euro.
Di Jerman, tindakan mengancam seseorang bisa dituntut hukuman penjara atau denda uang.
na/hp (dari berbagai sumber)
Serangan Teror Ekstremis Kanan: Sebuah Rentang Sejarah
Dalam 10 tahun terakhir telah terjadi banyak serangan terhadap komunitas Muslim dan Yahudi, serta orang non-kulit putih. DW merangkum beberapa serangan teror ekstremis kanan terbesar di dunia.
Foto: picture-alliance/empics/PA Wire/D. Lawson
Jerman 2009: Penusukan terhadap wanita di pengadilan Dresden
Marwa El-Sherbini, seorang apoteker yang tinggal di Dresden bersama dengan suami dan putranya dibunuh di pengadilan Dresden pada 1 Juli 2009. Ia ditusuk seorang pria berusia 28 tahun keturunan Jerman-Rusia, tak lama setelah memberikan kesaksian terhadap pria ini untuk kasus kekerasan verbal. El-Sherbini adalah korban pembunuhan yang pertama dalam serangan Islamophobic di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hiekel
Norwegia 2011: Breivik, pembunuh massal dengan serangan teror.
Dua aksi terror dilakukan sendirian oleh extremis sayap kanan, Anders Behring Breivik tewaskan 77 orang tanggal 22 Juli 2011. Aksi pertamanya adalah pemboman di sebuah kantor pemerintahan di Oslo. Aksi dilanjutkan dengan pembantaian anak-anak muda yang berkemah di pulau Utoya. Sebelum, Breivik mengeluarkan manifestasi yang mengecam multikulturalisme dan islamisasi Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Berit
AS 2015: Penembakan di Chapel Hill
Tiga mahasiswa, yakni Deah Barakat, istrinya Yusor Abu-Salha dan saudara perempuannya Razan Abu-Salha ditembak mati oleh tetangga mereka yang berusia 46, 10 Februari 2015. Penembak menggambarkan dirinya sebagai penantang agama dan telah berulang kali dilaporkan karena ancaman dan penghinaan terhadap korbannya. Peristiwa ini viral di media sosial dan bertagar #MuslimLivesMatter.
AS 2015: Pembunuhan massal di gereja di Charleston
17 Juni 2015: Seorang teroris kulit putih melepaskan tembakan di gereja Emanuel African Methodist Episcopal di Charleston, Carolina Selatan. Sembilan orang anggota jemaat Afrika-Amerika terbunuh, termasuk seorang pendeta. Pelaku yang berusia 21 tahun ini dijatuhi hukuman mati akibat melakukan kejahatan berdasarkan kebencian.
Foto: Getty Images/J. Raedle
Jerman 2016: Penembakan massal di München
Sebuah penembakan massal di pusat perbelanjaan di München pada 22 Juli 2016 memakan setidaknya 36 korban luka dan 10 korban jiwa – termasuk pelaku penembakan yang baru berusia 18 tahun. Pelaku adalah warga Jerman keturunan Iran. Menurut keterangan kepolisian, ia banyak membuat komentar bersifat xenofobia dan rasis, serta yang memuja pelaku penembakan sekolah.
Foto: Getty Images/J. Simon
Inggris 2017: Serangan di masjid Finsbury Park
19 Juni 2017, seorang pria berusia 47 tahun membunuh satu orang dan melukai 10 orang lainnya dalam serangan yang menggunakan mobil van. Pelaku menabrakkan mobil ke arah oarang-orang di jalur pejalan kaki dekat masjid Finsbury Park di utara London. Semua korban adalah muslim yang sedang bejalan menuju masjid untuk salat Tarawih. Pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Foto: picture-alliance/AP Photo/F. Augstein
AS 2017: Serangan mobil saat gerak jalan neo-Nazo di Charlottesville
Satu orang wanita terbunuh dan puluhan lainnya terluka ketika seorang nasionalis kulit putih menabrakkan mobilnya ke arah kerumunan demonstran di Charlottesville, Virginia pada 12 Agustus 2017. Para demonstran menentang aksi protes bernama Unite the Right, yakni pertemuan antar para supremasi kulit putih, nasionalis kulit putih, serta neo-Nazi. Pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Foto: Getty Images/AFP/P.J. Richards
Kanada 2017: Serangan masjid di Quebec
Seorang pria bersenjata menembaki jamaah di Islamic Cultural Center di Quebec, akhir Januari 2017. Peristiwa ini menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya. Penembakan itu terjadi di malam hari, saat salat berlangsung. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengutuk penembakan itu sebagai "serangan teroris terhadap Muslim di rumah ibadah dan perlindungan."
Foto: Reuters/M. Belanger
AS 2018: Penembakan Sinagoge Tree of Life
Pada 27 Oktober 2018, seorang pria bersenjata berusia 46 tahun melepaskan tembakan di sebuah sinagoga di kota Pittsburgh, AS. Peristiwa ini menewaskan 11 orang dan melukai tujuh lainnya. Dia dilaporkan meneriakkan ejekan anti-Semit selama serangan dan sebelumnya memposting teori konspirasi di internet. Itu adalah serangan paling mematikan terhadap orang Yahudi dalam sejarah AS.
Foto: picture-alliance/AP/M. Rourke
Jerman 2019: Serangan tahun baru di Bottrop and Essen
Tak lama setelah tengah malam ketika orang-orang merayakan tahun baru, seorang pria berusia 50 tahun melakukan serangan yang ditargetkan terhadap imigran di kota Bottrop dan Essen, Jerman barat - melukai delapan orang dan satu luka serius. Dia sengaja menabrakkan mobilnya ke arah keluarga Suriah dan Afghanistan yang sedang merayakan dengan anak-anak mereka di Bottrop.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kusch
Selandia Baru 2019: Serangan masjid menara kembar di Christchurch
Setidaknya 50 tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan. Pihak berwenang sebut ini sebagai "serangan ekstremis sayap kanan" dan peristiwa penembakan paling mematikan dalam sejarah negara itu. Salah seorang pelaku siarkan langsung serangan itu dan tuliskan manifesto rasis di internet. Perdana Menteri Jacinda Ardern menyebutnya "salah satu hari paling gelap di Selandia Baru." (Ed.: ga/ml)