Lindungi Pohon, Kota Düsseldorf Tolak Konser Ed Sheeran
28 Juni 2018
Kota Düsseldorf menolak penebangan 104 pohon untuk rencana konser penyanyi kondang Ed Sheeran. Padahal sekitar 85.000 tiket sudah terjual. Penyelenggara sekarang sibuk mencari lokasi di kota lain.
Iklan
Dewan kota Düsseldorf menolak ijin untuk konser bintang pop Inggris Ed Sheeran, karena di lokasi yang direncanakan ada 104 pohon yang harus ditebang untuk memungkinkan acara akbar itu.
Padahal lebih sekitar 85.000 tiket telah dan konser seharusnya berlangsung pada 22 dan 23 Juli 2018. Menurut sebuah harian lokal, promotor Ed Sheeran, perusahaan FKP Scorpio menyatakan "terkejut dan kecewaan tanpa batas," atas keputusan itu. Perusahaan itu menerangkan, konser Ed Sheeran sekarang akan digelar di kota Gelsenkirchen.
Keputusan Dewan Kota Düsseldorf disambut para pegiat lingkungan lokal yang menggalang aksi gabungan dengan beberapa partai politik untuk menolak konser tersebut.
Pencarian panjang
Sebelumnya pada Mei lalu, Ed Sheeran sebenarnya dijadwalkan naik panggung di areal bandara Essen-Mulheim, sebelah timur laut Düsseldorf. Tapi di sana, penyelenggara juga mengalami masalah. Sebab di sana ada populasi burung skylarks, spesies yang terancam punah. Selain itu, gambar udara menunjukkan bahwa masih ada 103 titik di areal yang diduga menyimpan sisa-sisa bahan peledak dari Perang Dunia II, sehingga harus dilakukan pemeriksaan rinci sebelum konser digelar.
Penyelenggara kemudian mengalihkan tempat ke lapangan parkir di pusat pameran kota Düsseldorf.Tapi untuk menampung lebih dari 80.000 peserta, perlu penataan areal, termasuk penebangan 104 pohon.
Namun fraksi Partai Hijau di Dewan Kota menolak memberikan ijin dan bersiekras, penebangan 104 pohon untuk satu konser musik adalah "tidak proporsional". Penolakan Partai Hijau diikuti oleh partai konservatif CDU dan Partai Kiri.
Pindah ke Gelsenkirchen
Penolakan ijin konser Ed Sheeran di Düsseldorf dikecam oleh pohak penyelenggara FKP Skorpion sebagai "bermotif politik" dan "berdasarkan informasi salah".
Upaya untuk menyelamatkan konser ini sekarang difokuskan pada kota Gelsenkirchen, meskipun stadion di sana tidak dapat menampung 85.000 orang. Penyelenggara sekarang merencanakan jadwal konser tambahan, sehingga semua pemegang tiket bisa melihat Ed Sheeran.
Penyelenggara juga menyatakan memberi pilihan pada pemegang tiket, apakah mereka ingin datang ke konser di Gelsenkirchen atau membatalkan tiket. Jika membatalkan, pembeli tiket akan mendapat uang mereka kembali.
Musisi Top Yang Mengemas Irama Lokal Bagi Publik Global
Beberapa musisi top berhasil membawa irama dan suara musik khas lokal ke panggung dunia. Siapa mereka?
Foto: AP
Carlos Santana: Menggabungkan rock dan latin
Gitaris legendaris kelahiran Meksiko, Carlos Santana, merevolusi dunia musik lewat perpaduan mulus antara berbagai pengaruh musik, termasuk instrumen musik latin, afro beats dan blues. Santana mendapat pengakuan internasional setelah tampil di Woodstock Festival tahun 1969 dan mulai berkeliling dunia, membawa sound yang unik ke hadapan khalayak global.
Foto: picture-alliance/dpa
Bob Marley: Reggae
Pengaruh penyanyi dan penulis lagu asal Jamaika ini masih tetap terasa sejak kematiannya 1981 pada usia 36 tahun. Album hits terbesarnya, "Legend," tetap menjadi album reggae terlaris sepanjang masa. Musik Bob Marley juga berhasil membawa Rastafari, gerakan religius Jamaika, jadi perhatian dunia.
Foto: AP
Umm Kulthum: Musik konser Arab
Sampai kematiannya tahun 1975, Umm Kulthum membawa lagu-lagu Arab kepada khalayak internasional. Dia menjual sekitar 80 juta rekaman di seluruh dunia. Dijuluki "Lady" oleh Presiden Perancis Charles de Gaulle, penyanyi ini mempesona dengan suara rendahnya dan ungkapan emosional yang intens dalam lagu-lagu dengan lirik dan musik dari penyair dan komposer Mesir.
Foto: picture alliance/CPA Media
Ravi Shankar: Musik klasik India
Lahir tahun 1920 dalam sebuah keluarga Bengali di India, Ravi Shankar mulai mendalami permainan sitar pada usia 18 tahun. Sang virtuoso melakukan tur ke Eropa dan Amerika tahun 1950an dan 1960an dan membius penonton dengan musik klasik India. Dia sangat mempengaruhi artis lain, termasuk George Harrison dari The Beatles.
Foto: Manjunath Kiran/AFP/Getty Images
Ali Farka Toure: Blues dari Mali
Penyanyi dan pemusik Ali Farka Toure adalah salah satu musisi paling terkenal di Afrika, yang menyatukan musik tradisional Mali dengan gaya blues Amerika Utara. Bernyanyi dalam berbagai bahasa Afrika, Toure berkolaborasi dengan musisi jazz Amerika Utara dalam album-albumnya yang kemudian populer di seluruh dunia. Dia memenangkan dua Grammy sebelum meningal tahun 2006 karena kanker tulang.
Foto: picture-alliance/Pacific Press/T. Lindholm
Psy: K-Pop (Korea)
Pemusik Korea Selatan Psy tahun 2012 menggebrak dunia musik dengan "Gangnam Style" dan memperkenalkan K-pop (Pop Korea) ke seluruh dunia. Videonya diakses 2,9 juta kali. Penonton tertarik dengan tarian dan gaya energiknya. Dia menyuguhkan perpaduan genre musik techno, electronica, pop dan Korea. Bahkan Sekjen PBB Ban Ki-moon (foto di atas) turut menikmati.