UNWTO: Perjalanan Internasional Melonjak di Tahun 2022
Roshni Majumdar (Mizoram)
18 Januari 2023
Laporan Badan PBB untuk Pariwisata (UNWTO) mengungkap bahwa perjalanan internasional meningkat signifikan di tahun 2022 meski belum mencapai level pra-pandemi. Pemulihan terkuat tercatat di Timur Tengah dan Eropa.
Iklan
Menurut sebuah laporan baru yang dirilis oleh Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) pada Selasa (17/01), jumlah perjalanan internasional di tahun 2022 meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2021.
Badan PBB untuk pariwisata itu mengatakan ada lebih dari 900 juta turis yang melakukan perjalanan ke luar negeri pada tahun 2022. Angka tersebut mewakili 63% dari jumlah turis yang melakukan perjalanan internasional pra-pandemi, tepatnya di tahun 2019 yang mencapai 1,5 miliar orang.
Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2021, hanya ada sekitar 455 juta turis yang melakukan perjalanan internasional, kata laporan tersebut.
Sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia, industri perjalanan dan pariwisata menyumbang hampir 10% dari PDB global. Di tahun 2019 misalnya, industri perjalanan bernilai sekitar $3,5 triliun (sekitar Rp52,7 kuadriliun).
Negara Wisata Favorit Menurut PBB
Negara mana saja yang 2015 tercatat sebagai penerima wisatawan terbanyak menurut Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO)? Apa favorit Anda ada di sini?
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/Tetra
10. Rusia
Sekitar 31,3 juta turis mengunjungi Rusia yang jadi tanah air pujangga besar seperti Tolstoi dan Dostojevski. Tapi kunjungan sekali saja tidak cukup untuk mengenal negara terbesar di dunia itu. Ibukota Moskow dengan Lapangan Merahnya (foto), juga "Malam Putih" di St. Petersburg dan perjalanan dengan kereta Trans Sibiria adalah tujuan khas wisatawan di negara itu.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online
9. Meksiko
Walaupun sebagian besar dari 32,1 juta wisatawan terutama mengunjungi pantai-pantai indah Meksiko, kekayaan budaya Meksiko sama menarik seperti pantainya. Kompleks kuil Maya di Tulum (foto), juga hutan tropis, dataran tinggi Chiapas atau monumen sejarah berupa arsitektur zaman koloni Spanyol di Meksiko City patut dikunjungi.
Foto: DW/R. Krause
8. Inggris
Ini negara di mana Stonehenge (foto) berdiri, dan lokasi pusat kebudayaan London. Keluarga kerajaan, teater Shakespeare, minum teh pukul lima sore dan berbagai "pub" adalah tradisi yang terus hidup. Oleh karenanya, Inggris menarik 34,4 juta pengunjung tahun 2015. Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara juga jadi sasaran wisata yang disukai.
Foto: picture-alliance/empics/English Heritage
7. Jerman
Oktoberfest (pesta Oktober) di München dan pesta Tekno di Berlin adalah festival yang sering dikunjungi wisatawan manca negara. Mereka juga ingin "mengalami" sejarah, seperti melihat sisa tembok Berlin dan monumen Holocaust. Dari 35 juta pengunjung tahun 2015, yang paling banyak dikunjungi adalah kawasan romantis di Schwarzwald, lembah sungai Rhein, juga istana Neuschwanstein (foto).
Foto: picture-alliance/dpa/K.J. Hildenbrand
6. Turki
Istanbul ibaratnya jembatan antara Eropa dan Asia, sehingga punya kekayaan budaya beraneka ragam. Kota ini paling terkenal dengan Hagia Sophia (foto). Pantai-pantai Laut Tengah dan pemandangan Kappadokia juga jadi daya tarik menarik. 39,5 juta wisatawan datang ke negara itu tahun lalu. Karena ancaman serangan teror dan krisis politik, tahun ini wisatawan yang datang jauh lebih sedikit.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Becker
5. Italia
Inilah lokasi kekaisaran Romawi dan Renaissance, juga negara asal pizza, pasta dan espresso. Dari Roma sampai Venezia, dari pulau Sicilia hingga Toskana, Italia kaya daya tarik wisatawan. 50,7 juta pengunjung ingin merasakan indahnya Italia tahun lalu. Koloseum (foto) jadi lokasi yang paling banyak dikunjungi di Roma.
Foto: Fotolia/scaliger
Cina
Lokasi salah satu kebudayaan paling tua di dunia ini pada saat bersamaan jadi salah satu negara yang paling cepat berkembang. Ini alasan bagus bagi 56,9 juta wisatawan untuk datang ke Cina. Mulai dari Tembok Besar (foto) sampai Jalur Sutera, di Cina banyak pemandangan indah, kekayaan budaya sangat tua dan arsitektur modern.
Foto: Getty Images/L. Zhang
Spanyol
"Fiesta" dan "Flamenco" tidak bisa dipisahkan dari Spanyol. 68,2 juta wisatawan menikmati pantai-pantai Spanyol tahun 2015, lukisan Picasso dan Gaudi atau juga menikmati warisan budaya Alhambra (foto) di Granada. Makanan paling terkenal: Paella dan Tapas.
Foto: picture alliance/R. Linke
Amerika Serikat
Film, musik dan produk dari AS termasuk hidup sehari-hari di banyak negara. AS dikunjungi 77,5 juta wisatawan tahun lalu. Mengadakan perjalanan di jalan bebas hambatan, melewati padang pasir, pegunungan (foto: Mount Rushmore) dan ngarai Grand Canyon. Pantai dan kota-kotanya, tempat asal-mula Rock'n'Roll, Jazz dan HipHop juga menarik turis.
Foto: Getty Images/AFP
Perancis
Perancis punya istana, ladang anggur, museum, dapur lezat, dan itu semua menarik 84,5 juta orang tahun 2015. "Ritual" seperti makan croissant dan menikmati karya seniman impresionis, juga mode jadi hal-hal yang menarik orang ke ibukota Paris. Apakah Perancis akan bisa mempertahankan posisi pertamanya tahun 2016 setelah terjadinya serangan teror? Penulis: Elizabeth Grenier (ml/ap)
Foto: picture-alliance/dpa/C. Ehlers
10 foto1 | 10
Pemulihan kuat di Timur Tengah dan Eropa
Timur Tengah jadi kawasan yang mencatat peningkatan relatif terkuat di tahun 2022, dengan kedatangan internasional mencapai 83% dari tingkat pra-pandemi.
Eropa, kawasan di mana 31 negara tidak lagi memiliki pembatasan virus sejak 2 Juni 2022, juga menunjukkan pemulihan yang kuat, dengan capaian 80% dari tingkat perjalanan pra-pandemi.
Afrika dan Amerika Serikat mencatat kedatangan internasional sekitar 65% dari tingkat pra-pandemi, sementara Asia-Pasifik pulih dengan kecepatan yang jauh lebih lambat, yaitu hanya 23% dari tingkat pra-pandemi.
Meski begitu, para peneliti menyebut bahwa pembukaan kembali Cina kemungkinan akan menguntungkan destinasi wisata di Asia dalam jangka pendek.
Iklan
Industri pariwisata bangkit kembali
UNWTO "mengantisipasi tahun yang kuat untuk sektor pariwisata meski dihadapkan dengan beragam tantangan ekonomi dan ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan,” demikian disampaikan Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili dalam sebuah pernyataan.
Badan PBB yang berbasis di Madrid, Spanyol, itu juga optimis perjalanan internasional bisa pulih sepenuhnya di tahun 2023, dengan harapan perjalanan internasional bisa mencapai 80-95% dari tingkat pra-pandemi.
Meski begitu, mereka juga memperingatkan bahwa faktor-faktor seperti inflasi, perlambatan ekonomi, atau perang Rusia, harus diantisipasi karena dapat berdampak pada keputusan masayarakat terkait perjalanan.
(gtp/ha)
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!