1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Baru Usulan Resolusi PBB Bagi Suriah

Dyan Andriana Kostermans12 Juli 2012

Rezim Suriah makin di bawah tekanan. Setelah membelotnya seorang diplomat tinggi ke pihak oposisi, Kamis (12/07) malam sebuah usulan resolusi Barat bagi rezim di Damaskus dibahas di DK PBB.

ARCHIVBILD: The United Nations Security Council meets as current U.N. Security Council President and British Ambassador to the U.N. Lyall Grant reads a "Presidential statement" agreed to by the Security Council, including Russia and China, on Syria that backs U.N.-Arab League envoy Kofi Annan's bid to end violence that has brought the country to the brink of civil war, at U.N headquarters in New York March 21, 2012. The statement also threatens Syria with "further steps" if it fails to comply with Annan's six-point peace proposal, which calls for a cease-fire, political dialogue between the government and opposition, and full access for aid agencies. REUTERS/Mike Segar (UNITED STATES - Tags: POLITICS)
Foto: Reuters

Sehubungan kekerasan berkepanjangan di Suriah, negara-negara barat berusaha di Dewan Keamanan PBB untuk melakukan upaya baru meluncurkan sebuah resolusi PBB. Kali ini dengan sanksi-sanksi. Usulan dari lima negara juga Jerman merujuk secara jelas Pasal 41 Piagam PBB. Pasal itu hanya mengijinkan sanksi-sanksi ekonomi dan pembatasan kunjungan. Sementara pasal 42 yang menyebutkan kekerasan militer tidak terdapat dalam usulan baru resolusi PBB bagi Suriah. Meski demikian Moskow sudah mengancam akan kembali mengatakan „tidak“ untuk usulan tersebut.

Mantan Dubes Suriah di Bagdad Nawaf FarisFoto: dapd

Sebelumnya Duta Besar Suriah di Bagdad Nawaf Faris yang secara demonstratif beralih ke pihak oposisi menyebabkan kehebohan di Damaskus. Dalam sebuah pidato yang disiar ulang setiap jam oleh stasiun televisi Al Jazeera, diplomat tinggi Faris berpindah ke sisi kelompok revolusioner. Sekaligus ia menyerukan seluruh anggota partai pemerintah Baath mengikuti contoh yang dilakukannya. „Rezim telah menjadikan partai sebagai alat menekan rakyat dan menjadi penutup korupsi yang dilakukannya.“ Demikian kata Faris yang satu hari sebelumnya melepaskan jabatannya sebagai duta besar di Irak maupun keanggotannya dalam partai Baath.

Sementara itu kemarahan gerakan protes di Suriah juga semakin ditujukan terhadap utusan khusus PBB dan Liga Arab Kofi Annan. „Pergi Kofi Annan, pelayan Assad dan Iran“. Demikian motto aksi demonstrasi yang akan digelar Jumat (13/07) diseluruh Suriah. Pekan ini Kofi Annan telah melakukan pembicaraan di Damaskus dan Teheran.

Kofi Annan dan Menlu Iran Ali-Akbar SalehiFoto: picture-alliance/dpa

Organisasi HAM Human Rights Watsch menuduh pemimpin Suriah Bashar al Assad juga menggunakan bom curah terhadap lawan-lawannya. Sejumlah video yang tampaknya dipasang di internet oleh lawan pemerintah Suriah awal pekan ini, menunjukkan bahwa munisi yang dilarang penggunaannya secara internasional itu digunakan. Demikian disampaikan Human Rights Watch Kamis (12/07) di New York.

DK/dpa/afp

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait