Perintah penangkapan terhadap eks PM Pakistan Imran Khan dikeluarkan oleh pengadilan karena ia absen dari beberapa sidang terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya. Bentrokan pun tak terhindarkan.
Iklan
Upaya penangkapan mantan PM PakistanImran Khan diwarnai bentrok antara pendukungnya dengan kepolisian. Bentrokan terjadi berulang kali sepanjang malam hingga Rabu (15/03) dini hari di sekitar kediaman Khan di Komplek Zaman Park, Lahore.
Bentrokan diwarnai pelemparan batu oleh massa pendukung partai Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), ke arah polisi, sementara polisi membalas dengan menembakkan gas air mata ke arah massa yang marah.
Sesaat sebelum fajar, Khan mengeluarkan sebuah video di mana ia terlihat duduk di depan bendera Pakistan dan bendera PTI di sebuah meja yang dihiasi dengan tabung-tabung gas air mata bekas.
"Saya ingin memberi tahu seluruh bangsa hari ini bahwa mereka sudah siap sekali lagi, mereka akan datang lagi,” ujarnya dalam video tersebut.
"Mereka akan menembakkan gas air mata kepada orang-orang kita dan melakukan hal-hal serupa lainnya, tetapi kalian harus tahu bahwa mereka tidak punya alasan melakukannya,” tambahnya.
Dari video yang banyak disebarluaskan oleh akun resmi PTI di media sosial, terlihat beberapa massa pendukung Khan berlumuran darah sementara lainnya terlihat berjuang menghalau gas air mata.
Ada pula seorang pejabat PTI yang menuliskan cuitan bahwa ada "kebutuhan mendesak” terkait kotak P3K di komplek Zaman Park.
Tidak hanya itu, akun partai juga menunjukkan video yang memperlihatkan tabung gas air mata mendarat di dalam taman rumah Khan. Meski begitu, tidak ada polisi yang tampak berusaha mendobrak gerbang atau tembok rumah mantan PM Pakistan itu.
"Cara polisi menyerang rakyat kita … tidak ada preseden untuk ini,” kata Khan.
"Meriam air, gas air mata … mereka menembakinya ke dalam rumah di mana ada pelayan dan perempuan,” tambahnya.
Bintang Olahraga Yang Terjun ke Politik
Imran Khan, mantan pemain kriket legendaris, memenangkan pemilihan umum Pakistan. Dia bukan satu-satunya olahragawan yang beralih menjadi politisi setelah menggantung karir olahraganya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K.M. Chaudary
Imran Khan – Perdana Menteri terpilih Pakistan
Imran Khan dengan partainya PTI memenangkan pemilihan umum Pakistan, Juli 2018. Sebagai pemain kriket legendaris, dia memimpin tim Pakistan sebagai kapten dan memenangkan Piala Dunia Kriket tahun 1992.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K.M. Chaudary
George Weah — Presiden Liberia
George Weah, mewakili Koalisi untuk Perubahan Demokratis, memenangkan lebih dari 60 persen suara dalam pemilihan tahun 2017 di Liberia. Sebagai pemain sepakbola, dia pernah bergabung dengan klub AS Monaco, Paris Saint-Germain, dan AC Milan. Tahun 1995 dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA untuk tahun itu.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Jallanzo
Manny Pacquiao — bakal mewarisi kursi Presiden Duterte?
Bintang tinju Filipina Manny Pacquiao menjadi pendukung Presiden Rodrigo Duterte sejak menanggalkan sarung tangannya. Duterte beberapa kali mengatakan, dia berharap Pacquiao, yang sekarang menjabat senator, untuk menggantikannya sekali waktu. Pacquiao membela kebijakan keras Duterte dalam perang melawan narkoba dan mengatakan, dia sendiri sempat kecanduan narkoba pada usia muda.
Foto: Getty Images/M.Dejeto
Vitali Klitschko — Walikota Kiev
Vitali, salah satu dari dua bersaudara Klitschko, memulai karir politik ketika masih mendominasi arena tinju kelas berat. Dia pmemenangkan pemilihan Walikota Kiev tahun 2014. Vitali yang fasih berbahasa Jerman dalam foto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel tahun 2014.
Foto: picture alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Arnold Schwarzenegger — dari Hollywood ke kursi gubernur
Terutama dikenal lewat perannya dalam film "Terminator", Arnold Schwarzenegger sebelumnya binaragawan profesional. Pada usia 23 tahun dia menjadi "Mr. Olympia" yang termuda. Tahun 2003 dia terpilih sebagai Gunernur Kalifornia yang ke 38 dan tahun 2006 terpilih lagi untuk periode kedua. Setelah itu, dia kembali berperan dalam sekuel Terminator.
Foto: picture-alliance/dpa
Ayrton Senna — aktivis melawan kemiskinan
Ratusan ribu warga Brasil berbaris mengucapkan selamat jalan pada idola mereka Ayrton Senna tahun 1994. Dia meninggal dalam kecelakaan di sirkuit San Marino. Dia pembalap mobil yang agresif. Namun di luar sirkuit, dia sangat religius, filantropis dan jadi aktivis melawan kemiskinan. Banyak yang berharap, dia akan terjun ke dunia politik setelah menanggalkan karir. (Teks: Joschka Weber/hp/rzn)
Foto: picture alliance/dpa
6 foto1 | 6
Upaya penangkapan kedua
Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa pekan terakhir polisi dikirim dari Islamabad ke rumah Khan di Lahore untuk menjalankan surat perintah penangkapan terhadap Khan.
Iklan
"Kami di sini pada dasarnya hanya melaksanakan surat perintah untuk menangkapnya,” kata Syed Shahzad Nadeem Bukhari yang menjabat sebagai Wakil Inspektur Jenderal Polisi Islamabad, kepada wartawan pada Selasa (14/03).
Upaya pertama sebelumnya gagal dilakukan polisi karena Khan disebut "enggan untuk menyerah.”
Perintah penangkapan Khan dikeluarkan oleh pengadilan karena ia telah absen dari beberapa sidang terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya dengan alasan keamanan.
Khan dipanggil oleh pengadilan untuk menjawab tuduhan bahwa dia tidak mengumumkan hadiah yang diterimanya selama menjabat, begitu pula tentang tuduhan keuntungan yang diperolehnya dari penjualan hadiah-hadiah tersebut.