1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikPakistan

Upaya Penangkapan Eks PM Pakistan Diwarnai Bentrok

15 Maret 2023

Perintah penangkapan terhadap eks PM Pakistan Imran Khan dikeluarkan oleh pengadilan karena ia absen dari beberapa sidang terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya. Bentrokan pun tak terhindarkan.

Bentrok antara polisi dan massa pendukung Imran Khan di Lahore.
Foto: Arif Ali/AFP

Upaya penangkapan mantan PM Pakistan Imran Khan diwarnai bentrok antara pendukungnya dengan kepolisian. Bentrokan terjadi berulang kali sepanjang malam hingga Rabu (15/03) dini hari di sekitar kediaman Khan di Komplek Zaman Park, Lahore.

Bentrokan diwarnai pelemparan batu oleh massa pendukung partai Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), ke arah polisi, sementara polisi membalas dengan menembakkan gas air mata ke arah massa yang marah.

Sesaat sebelum fajar, Khan mengeluarkan sebuah video di mana ia terlihat duduk di depan bendera Pakistan dan bendera PTI di sebuah meja yang dihiasi dengan tabung-tabung gas air mata bekas.

"Saya ingin memberi tahu seluruh bangsa hari ini bahwa mereka sudah siap sekali lagi, mereka akan datang lagi,” ujarnya dalam video tersebut.

"Mereka akan menembakkan gas air mata kepada orang-orang kita dan melakukan hal-hal serupa lainnya, tetapi kalian harus tahu bahwa mereka tidak punya alasan melakukannya,” tambahnya.

Massa pendukung Khan melempari batu ke arah polisi sementara polisi menembaklkan gas air mata ke arah massaFoto: Arif Ali/AFP

Dari video yang banyak disebarluaskan oleh akun resmi PTI di media sosial, terlihat beberapa massa pendukung Khan berlumuran darah sementara lainnya terlihat berjuang menghalau gas air mata.

Ada pula seorang pejabat PTI yang menuliskan cuitan bahwa ada "kebutuhan mendesak” terkait kotak P3K di komplek Zaman Park.

Tidak hanya itu, akun partai juga menunjukkan video yang memperlihatkan tabung gas air mata mendarat di dalam taman rumah Khan. Meski begitu, tidak ada polisi yang tampak berusaha mendobrak gerbang atau tembok rumah mantan PM Pakistan itu.

"Cara polisi menyerang rakyat kita … tidak ada preseden untuk ini,” kata Khan.

"Meriam air, gas air mata … mereka menembakinya ke dalam rumah di mana ada pelayan dan perempuan,” tambahnya.

Upaya penangkapan kedua

Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa pekan terakhir polisi dikirim dari Islamabad ke rumah Khan di Lahore untuk menjalankan surat perintah penangkapan terhadap Khan.

"Kami di sini pada dasarnya hanya melaksanakan surat perintah untuk menangkapnya,” kata Syed Shahzad Nadeem Bukhari yang menjabat sebagai Wakil Inspektur Jenderal Polisi Islamabad, kepada wartawan pada Selasa (14/03).

Upaya pertama sebelumnya gagal dilakukan polisi karena Khan disebut "enggan untuk menyerah.”

Perintah penangkapan Khan dikeluarkan oleh pengadilan karena ia telah absen dari beberapa sidang terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya dengan alasan keamanan.

Khan dipanggil oleh pengadilan untuk menjawab tuduhan bahwa dia tidak mengumumkan hadiah yang diterimanya selama menjabat, begitu pula tentang tuduhan keuntungan yang diperolehnya dari penjualan hadiah-hadiah tersebut.

gtp/ha (AFP)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait