Upaya Seniman Melestarikan Bangunan Tua Bersejarah di Gaza
25 Desember 2020
Tembok bata megah yang berdebu dan retak di sekolah al-Kamalaia, Gaza, sudah berusia ratusan tahun. Kini ia direnovasi oleh sekelompok seniman dan relawan demi mengembalikan keindahan bangunan tua bersejarah tersebut.
Iklan
Terletak di jantung kota Gaza, bangunan sekolah al-Kamalaia yang berdiri sejak era Mamluk adalah salah satu dari sejumlah bangunan bersejarah yang terbengkalai. "Bangunan itu kondisinya sangat rusak dan menyedihkan, bahkan menjadi tempat pembuangan sampah," kata Abdullah al-Ruzzi, seorang seniman dan relawan.
Al-Ruzzi dan seniman lainnya meluncurkan program Mobaderoon atau inisiator, yang berupaya "menyelamatkan" rumah dan bangunan terbengkalai yang sudah berdiri sejak zaman Kesultanan Mamluk dan Kekaisaran Ottoman.
Hampir 200 rumah bersejarah itu terancam dibongkar karena pembangunan kota baru. “Kurangnya kesadaran masyarakat dan pertimbangan ekonomi oleh pemilik merupakan ancaman terbesar bagi bangunan sejarah ini,” kata Ahmed al-Astal, Direktur Iwan, Institut Sejarah dan Warisan Universitas Islam Gaza. "Rumah-rumah ini adalah identitas kami, tetapi ketidaktahuan menyebabkannya hancur."
Jalur Gaza yang kecil dan dipadati dua juta orang yang tinggal di kawasan seluas 300 kilometer persegi tersebut, membuat para ahli dan sukarelawan khawatir struktur bangunan bersejarah itu akan hilang.
Pertumbuhan populasi, konflik Israel dan Hamas, telah berkontribusi pada penghapusan banyak tanda sejarah Gaza yang berasal dari 5.000 tahun lalu. Salah satunya seperti buldoser Hamas yang telah menghancurkan sebagian besar pemukiman langka berusia 4.500 tahun dari Zaman Perunggu untuk dijadikan jalan bagi proyek perumahan.
Bangunan Ini Butuh 500 Tahun Sampai Selesai
Penyebabnya bisa kurang dana atau kurang minat. Berikut beberapa bangunan yang perlu sedikitnya 500 tahun sampai selesai dibangun. Di antaranya ada yang belum selesai.
Foto: picture alliance/R. Linke
Westminster Abbey (Inggris)
Raja dan ratu Inggris dimahkotai di sini sejak William I (1066-1087). Sejarah bangunan itu sendiri sudah lebih panjang lagi. Di abad ke-7 ini adalah lokasi sebuah gereja yang disebut "West Minster." Sejak 1245, gereja yang tampak sekarang mulai dibangun di atas fondasi itu. Terakhir dibangun dua menara utama, yang selesai dibangun 1745. Jadi tepat 500 tahun pembangunan.
Foto: picture-alliance/Richard Bryant/Arcaid
Kölner Dom (Jerman)
Ketika gereja terbesar di Köln ini selesai dibangun, tahun 1880, menurut catatan ini gedung tertingi di dunia. Ini juga ketika itu struktur dari baja terbesar dan punya lonceng berayun yang terbesar di dunia. Konstruksinya butuh 632 tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Baeck
Katedral Milan (Italia)
Bangunan ini adalah simbol kota Milan. Ini juga bangunan bergaya Gotik yang terpenting di Italia. Fondasinya diletakkan tahun 1388. Setelah itu banyak arsitek yang ikut membangun konstruksinya. Selesai dalam bentuk sekarang baru tahun 1965. Jadi proyek ini perlu 577 tahun.
Foto: OLIVIER MORIN/AFP/Getty Images
Alhambra (Spanyol)
Istana ini terletak di atas bukit Sabikah di Granada, Spanyol. Alhambra adalah salah satu contoh arsitektur Moor paling penting di dunia. Istana yang jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO dikunjungi hampir tiga juta orang setiap tahunnya. Jika melihat detail dan bagian atap yang dibuat rumit dari kayu orang bisa mengerti mengapa butuh 600 tahun untuk mendirikan "Istana Merah" ini.
Foto: picture-alliance/Lou Avers
Stonehenge (Inggris)
Tidak ada yang tahun persis berapa lama diperlukan untuk mendirikan Stonehenge. Para peneliti memperkirakan, bangunan di bagian selatan Inggris ini didirikan dalam lima tahap, dalam periose sedikitnya 1.400 tahun. Sebenarnya pertanyaan yang lebih kontroversial adalah: untuk apa bangunan ini didirikan?
Foto: picture-alliance/empics/English Heritage
Katedral Ulm (Jerman)
Menaranya adalah yang tertingi di dunia. Pembiayaannya seratus persen dilakukan penduduk setempat. Mungkin ini alasannya, mengapa pembangunannya butuh lebih dari 500 tahun. Gereja ini selessai tahun 1890, dan jadi gereja Protestan terbesar di Jerman.
Foto: picture alliance/robertharding/M. Lange
Katedral Strasbourg (Perancis)
Pujangga Jerman Johann Wolfgang von Goethe adalah salah satu fan utama gereja itu. Ketika Goethe berkuliah di sana, awal 1770-an, ini gereja paling tinggi di dunia, 142 meter. Tapi konstruksinya masih berlangsung sampai 100 tahun setelah itu, sampai terhenti 1970. Sampai sekarang menara selatan masih belum dibangun (foto).
Foto: picture alliance/Eibner-Pressefoto
Kremlin (Rusia)
Bangunan di ibukota Rusia, Moskow, yang dikenal dengan bata merahnya ini, perlu 800 tahun sampai selesai. Letaknya yang di pusat kota jadi tempat tinggal Tsar dan keluarganya di abad ke-16 dan 17. Di masa Uni Sovyet ini jadi kompleks pemerintahan. Sekarang, Kremlin terutama jadi museum, dan merupakan Warisan Kebudayaan Dunia.
Foto: picture alliance/ZB/J. Kalaene
Wawel (Polandia)
Wawel di Krakow, mungkin bisa dapat medali emas. Jika melihat sejarahnya, bangunan ini perlu lebih dari 1.000 tahun sampai selesai. Kompleks ini dulunya jadi tempat tinggal raja-raja Polandia, yang berawal di abad ke-10. Bangunan ini mengalami berkali-kali "remodelin". Yang terahir diadakan abad lalu. Penulis: Antje Binder (ml/hp)
Foto: picture alliance/Arco Images
9 foto1 | 9
Tidak banyak upaya pelestarian
Mobaderoon adalah salah satu program dari sedikit organisasi yang berusaha melestarikan situs kuno di Gaza. Upaya yang dilakukan biasanya terbatas ruang lingkup dan tidak memiliki rencana sistematis.
Iklan
Tim membutuhkan waktu dua minggu untuk membuang sampah dari sekolah al-Kamalaia, yang namanya diambil nama Sultan Mamluk. Setiap hari, remaja putra dan putri berkumpul di sana, menyapu lantai yang berdebu, menyikat batu bata dan jendela penyangga dengan bingkai kayu.
Setelah renovasi selesai, al-Ruzzi mengatakan tujuannya adalah untuk mengubah bangunan menjadi tempat kegiatan budaya dan seni karena fasilitas seperti itu hanya sedikit di Gaza.
“Ini satu-satunya sekolah yang masih mempertahankan arsitekturnya, masih memiliki ruang kelas. Jelas bahwa sekolah ini digunakan sampai saat ini untuk pendidikan dan kegiatan menghafal Alquran karena berada di kota tua, "kata Jamal Abu Rida, Direktur Departemen Arkeologi di Kementerian Pariwisata Gaza.
Penduduk Gaza dilanda masalah keuangan, blokade Israel-Mesir, dan kini memerangi wabah virus corona. Kampanye untuk melindungi situs warisan dan arkeologi bukanlah prioritas utama, tetapi tetap mendapat sambutan baik.
“Inisiatif ini sangat penting karena tujuannya untuk melestarikan warisan budaya,” kata al-Astal.
Beberapa blok dari sekolah, ada tim lain yang sedang mengerjakan renovasi Istana Ghussein, dinamai sesuai nama keluarga yang telah memilikinya selama 200 tahun. Para pekerja mengikis batu bata untuk menghilangkan debu tebak, sementara lainnya melakukan pengukuran kusen pintu.
Pengerjaan rumah ini dimulai pada bulan Agustus dan dijadwalkan selesai pada bulan Januari mendatang. "Terbengkalai cukup lama dan memiliki banyak retakan serta masalah lainnya,” kata Nashwa Ramlawi, arsitek yang memimpin restorasi. “Tempat itu memiliki warisan dan nilai budaya yang bagus. Kami akan mendedikasikannya untuk melayani komunitas; pusat budaya, layanan, atau kegiatan sosial yang terbuka untuk semua orang."