Usai Tetapkan Syarat, Cina Bersedia Pinjamkan Sampel Bulan
19 Januari 2021
Sampel bulan yang berhasil dibawa ke bumi dengan wahana antariksa Chang'e-5 akan dibagikan kepada para peneliti dari negara lain, dengan syarat wajib mematuhi serangkaian aturan yang dikeluarkan Cina.
Iklan
Hampir lima dekade berselang, Cina berhasil membawa sampel bebatuan bulan ke bumi. Kantor berita Xinhua melaporkan pada Senin (18/01) bahwa sampel tersebut akan dibagikan kepada peneliti dari negara lain asalkan para diplomat mereka dapat mematuhi aturan Cina terkait proses peminjaman dan pengembalian sampel.
Para diplomat dari berbagai negara diundang untuk mendengarkan Beijing menyusun aturan mengenai perawatan dan penanganan sampel bulan hingga bagaimana nantinya terobosan ilmiah akan dibagikan.
Wahana antariksa Cina Chang'e-5 mengambil sampel bebatuan bulan pada Desember tahun lalu. Keberhasilan ini menjadikan Cina sebagai negara ketiga yang mengambil sampe dari bulan setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet pada 1960-an dan 1970-an.
"Kami masih dalam tahap persiapan awal meneliti sampel bulan," kata Pei Zhaoyu, Wakil Direktur Program Bulan Cina.
Para ahli berharap sampel yang dibawa pesawat ruang angkasa Chang'e-5 dapat memberikan informasi baru mengenai sejarah dan evolusi bulan.
Peristiwa Ruang Angkasa Bersejarah 2020
Sejumlah peristiwa ruang angkasa penting terjadi tahun 2020. Walau dilanda pandemi Covid-19, misi antariksa membukukan sejumlah sukses bersejarah. Mulai dari pengambilan sampel debu asteroid hingga pendaratan di bulan.
Foto: NASA/ESA/TScI
30 Tahun Teleskop Ruang Angkasa Hubble
Selamat ulang tahun ke 30 teleskop ruang angkasa Hubble. Misi ilmiah ini membuka cakrawala baru tentang alam semesta dan sejarah jagad raya setelah dentuman besar. Jutaan citra obyek di alam semesta dikirimkan ke bumi dalam kurun waktu 30 tahun, yang memberikan pemahaman baru mengenai alam semesta tempat kita hidup.
Foto: ESA
Nobel Fisika untuk Pembuktian Lubang Hitam
Lubang hitam yang diprediksi Einstein lebih 100 tahun silam dalam teori relativitas umum, kini bisa dibuktikan eksistensinya. Tiga ilmuwan, Penrose, Ghez dan Genzel dianugerahi hadiah Nobel Fisika 2020 untuk pembuktian lubang hitam. Ini adalah monster dalam ruang dan waktu yang menelan semua obyek serta materi yang berada di dekatnya.
Foto: NASA/CXC/M.Weiss
Osiris Rex Mengambil Debu Asteroid
Wahana penelitian asteroid NASA, Osiris-Rex sukses mendarat di asteroid Bennu dan mengambil sampel debu serta batuannya. Tujuan riset adalah untuk mengetahui lebih jauh material pembentuk asteroid dan untuk mencegah tabrakan bumi dengan obyek langit ini. Wahana penelitian direncanakan terbang kembali ke Bumi, Maret 2021, di saat konstelasi antara asteroid dan Bumi dalam posisi ideal.
Foto: NASA/dpa/picture-alliance
Hayabusa2 Bawa Oleh-Oleh Batuan Asteroid
Wahana penelitian Jepang, Hayabusa2 sudah melangkah lebih jauh. Setelah mendarat di asteroid Ryugu, Hayabusa langsung kembali ke Bumi dan mendarat di Australia dengan membawa sampel debu dan batuannya. Para ilmuwan berharap, bisa menemukan harta karun berupa informasi tata surya dan asal-usul kehidupan di bumi dari sampel batuan asteroid Ryugu.
Foto: Akihiro Ikeshita/DLR
Chang'e-5 Bawa Pulang Batuan Bulan
Cina membuktikan diri sebagai negara adidaya antariksa. Wahana tak berawak Chang'e-5 sukses mendarat kembali di kawasan Mongolia dalam dengan membawa sampel 2,2 kg batuan bulan. Ini sampel batuan bulan yang dibawa ke Bumi setelah 44 tahun misi semacam dihentikan oleh AS. Cina kini menggagas program lebih ambisius mendaratkan robot ke Mars dan punya stasiun ruang angkasa sendiri.
Foto: STR/AFP/Getty Images
Kemungkinan Ada Air di Bulan
Permukaan bulan diperkirakan mengandung air lebih banyak dibanding perkiraan sebelumnya. Analisis data dari wahana peneliti bulan memperkirakan di kawasan yang berwarna (foto) di bagian bulan yang tidak pernah disinari matahari ada cadangan air. Jika benar, impian berikutnya adalah membangun stasiun riset di permukaan bulan, untuk melakukan misi ke planet Mars.
Foto: picture alliance/dpa/Milliken lab/Brown University
Space-X Sukses Meluncurkan Dragon ke ISS
Perusahaan swasta Space-X milik Elon Musk sukses meluncurkan roket Falcon-9 yang mengangkut kapsul Dragon yang berisi empat astronot untuk misi di stasiun ruang angkasa internasional-ISS. Tiga astronot AS dan seorang astronot Jepang akan bertugas selama 6 bulan di ISS. Sukses misi antariksa berawak dari perusahaan swasta ini, bahkan mendapat pujian dari NASA. (as/vlz)
Foto: REUTERS
7 foto1 | 7
Material sampel bulan
Administrasi Luar Angkasa Nasional Cina mengungkapkan Chang'e-5 mengumpulkan sekitar 1,73 kilogram material dari Oceanus Procellarum atau "Ocean of Storms", sebuah area yang belum pernah dijelajahi manusia.
Ada dua sampel yang dibawa, satu berasal dari permukaan dan satu lainnya diambil dari kedalaman dua meter. Diperkirakan sampel dari area tersebut berusia 1,2 hingga 1,3 miliar tahun.
Setelah mendarat di bumi pada 19 Desember 2020, sampel tersebut dikirim ke laboratorium milik Observatorium Astronomi Nasional di bawah koordinasi Akademi Sains Cina.