Lembaga pengawasan pandemi RKI mengatakan, vaksin Covid-19 akan tersedia di Jerman awal tahun depan, tetapi pada awalnya tidak akan cukup untuk dibagikan kepada semua penduduk.
Iklan
Lembaga pengawasan pandemi Jerman, Robert-Koch-Institut (RKI) mengatakan, vaksin untuk mengatasi pandemi corona akan tersedia awal 2021. Tetapi pada mulanya tidak akan cukup untuk semua penduduk.
"Sampai awal tahun depan diharapkan sudah ada satu atau beberapa vaksin yang diizinkan di Uni Eropa, dan produksi awal sudah bisa dibagikan dan dijual", tulis RKI dalam jurnal "Buletin Pandemi" edisi terbaru.
Dari data-data dan informasi saat ini, dapat dipastikan bahwa vaksin sudah siap diproduksi awal tahun depan, jelas RKI.
Tidak cukup untuk semua
Selanjutnya RKI menulis di buletin terbarunya, dapat dipastikan bahwa pada awalnya produksi vaksin tidak akan cukup untuk semua penduduk di Jerman.
Komisi Vaksin di Kementerian Kesehatan mengusulkan agar vaksin pertama yang tersedia itu "dibagikan sesuai dengan prinsip manfaat terbesar bagi penduduk."
RKI menulis, yang penting adalah menetapkan prioritas, dengan tujuan utama untuk mencegah orang sakit parah dan mencegah kematian. Penetapan prioritas ini harus memperhatikan aspek-aspek etika untuk pembagian yang adil.
Berlomba Mencari Vaksin Corona
Pandemi Covid-19 menerjang cepat dan sudah tewaskan 450.000 jiwa kurang dari enam bulan. Hal ini pun picu lomba pembuatan vaksin yang efektif dan aman. Dari 100 potensi vaksin, inilah yang sudah uji klinis pada manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/J.-P. Strobel
BioNTech dari Jerman dan Pfizer dari AS
Perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech menjadi yang pertama mendapat rekomendasi dari Paul Ehrlich Institut untuk uji klinis pada manusia. Fase pertama dilakukan tes pada manusia dengan 12 relawan pada bulan April lalu. Bersama perusahaan farmasi AS Pfizer akan di lakukan uji klinis berikutnya untuk calon vaksin BNT162 dengan 360 relawan di AS.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Albrecht
CureVac dari Jerman
Perusahaan Jerman CureVac juga telah mendapat izin dari otoritas Jerman, dan siap melakukan uji klinis vaksin virus corona. Bulan Juni ini perusahaan dari kota Tübingen itu akan menguji calon vaksinnya pada 168 relawan. Pemerintah Jerman juga menanam investasi senilai 300 juta Euro di perusahaan bioteknologi ini.
Foto: picture-alliance/Geisler-Fotopress/S. Kanz
Moderna dari AS
Perusahaan bioteknologi AS, Moderna Inc adalah yang pertama di dunia yang mengumumkan uji klinis calon vaksin mRna-1273 pada manusia. CEO Moderna bertemu Presiden Trump Maret lalu untuk melaporkan perkembangan positif. Pemerintah AS mendukung dengan dana 483 juta US Dolar. Akhir Mei, fase kedua uji klinis dimulai dengan 600 relawan. Moderna bisa produksi hingga 500 juta dosis vaksin per tahun.
Foto: picture-alliance/CNP/AdMedia/K. Dietsch
AstraZeneca Swedia/Inggris dan Oxford Inggris
Perusahaan farmasi Swedia/Inggris AstraZeneca bersama Oxford University lakukan uji klinis vaksin eksperimental pada manusia di Inggris dan Brasil. Calon vaksin berasal dari virus adeno simpanse ChAdOx1. Bulan Mei dilakukan uji fase dua dengan 10.000 relawan. Produksi vaksin diharap bisa dimulai akhir tahun 2020, dengan kapasitas hingga dua miliar dosis. Uni Eropa sudah memesan 400 juta dosis.
Foto: picture-alliance/AP Photo/University of Oxford
Kaiser Permanente AS
Kaiser Permanente Washington Health Research Institute (KPWHRI) sudah melakukan uji klinis vaksin corona pada manusia dengan sampel kecil Maret lalu. Uji coba juga dilakukan pada manula. Riset dibiayai oleh jawatan kesehatan federal AS dengan vaksin yang dikembangkan moderna. (as/gtp)
Foto: picture-alliance/AP/T. Warren
5 foto1 | 5
Angka infeksi naik lagi
Beberapa hari yang lalu, lembaga pengembangan vaksin dan obat-obatan Paul-Ehrlich-Institut menyatakan bahwa ada harapan pada awal tahun sudah ada vaksin yang lulus uji klinis dan mendapat izin untuk dipasarkan.
Menurut data terbaru RKI tanggal 28 Agustus 2020, di Jerman dalam 24 jam terakhir ada 1571 infeksi baru. Jumlah kasus Covid-19 secara total naik menjadi 239.507, dengan 9288 kasus kematian.
RKI memperingatkan agar penduduk tetap waspada, karena kasus infeksi virus SARS-Cov-2 di Jerman pada hari-hari terakhir menunjukkan kenaikan, begitu juga di negara-negara tetangga.