Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan, dia menyambut semua vaksin yang lulus verifikasi otoritas kesehatan. Sebelumnya Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan Jerman terbuka untuk penggunaan vaksin Rusia maupun Cina.
Iklan
Setelah terjadi kelambatan dan kritik bermunculan terhadap program vaksinasi di Jerman, Kanselir Angela Merkel menjanjikan bahwa vaksin Covid-19 akan tersedia pada akhir musim panas tahun ini untuk umum.
Angela Merkel juga menegaskan, vaksin Rusia Sputnik V dapat digunakan di Jerman jika disetujui oleh regulator kesehatan. "Setiap vaksin yang diterima di Uni Eropa," katanya kepada stasiun siaran publik Jerman ARD, sambil memuji "data-data bagus" terkait uji klinis Sputnik V.
Dia mengatakan sudah berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini tentang vaksin tersebut.
Vaksin Sputnik V mencapai efikasi lebih dari 91% dalam uji klinis, menurut tulisan yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet hari Selasa (2/2). Sebelumnya, vaksin Rusia ditanggapi dengan skeptisisme di Eropa karena sudah digunakan untuk masyarakat umum sebelum ada publikasi data-data hasil uji coba fase III.
Angela Merkel bela program vaksinasi
Kanselir Jerman juga membela penanganan pemerintahnya atas peluncuran vaksinasi. Dia mengatakan Jerman selanjutnya akan memvaksinasi 10 juta orang pada akhir Maret, dan berjanji untuk menawarkan vaksin kepada setiap penduduk pada akhir musim panas tahun ini. Dia meminta semua pihak untuk "bertahan sebentar lagi saja."
Iklan
Jerman dan Uni Eropa telah berjuang untuk meningkatkan kecepatan distribusi vaksin, yang dikritik banyak pihak terlalu lambat, terutama dibandingkan dengan kecepatan vaksinasi di Amerika Serikat, Inggris dan Israel.
"Memang benar bahwa di beberapa area menjadi lebih lambat, tetapi ada alasan bagus untuk memperlambat," kata Angela Merkel. "Kami tidak dapat membuat rencana vaksinasi yang kaku," tambahnya, karena kebijakan harus "dinamis" dan bisa beradaptasi dengan situasi tergantung pada pasokan dan pengiriman.
Pembatasan tetap perlu, meski laju infeksi turun
Meskipun tingkat infeksi Jerman telah turun ke bawah batas 100 infeksi baru per 100.000 penduduk selama 7 hari, Angela Merkel mengatakan nbahwa lockdown harus dilanjutkan sebelum semuanya terkendali.
"Itu pencapaian yang bagus. Tapi kita masih belum bisa mengontrol virus melalui dinas-dinas kesehatan setempat," jelasnya.
Kanselir Angela Merkel dan para pemimpin negara bagian Jerman akan melakukan pertemuan lagi tanggal 14 Februari mendatang untuk membahas langkah-langkah selanjutnya. Merkel menekankan, kemungkinan akan dapat dilakukan pelonggaran sebelum semua orang divaksinasi, tetapi dia mendesak masyarakat agar tetap menjaga jarak dan bekerja dari rumah sebanyak mungkin.
hp/gtp (dpa, rtr, afp)
Vaksin Covid-19 yang Sudah Siap Pakai dan Masuki Uji Fase Akhir
Ada 4 vaksin Covid-19 yang sudah berizin dan digunakan secara massal. Efikasinya diklaim antara 70% hingga 95%. Sedikitnya ada 7 kandidat vaksin lainnya yang masuk fase akhir uji klinis dan akan segera diluncurkan.
Foto: H. Pennink/AP Photo/picture-alliance
Vaksin BioNTech/Pfizer dari Jerman
Perusahaan Bio-farmasi BioNTech dari Jerman yang digandeng Pfizer dari AS menjadi yang pertama umumkan sukses memproduksi vaksin anti-Covid-19 yang diberi nama BNT162b2 dengan efektifitas 95%. Vaksinnya sudah mendapat izin. Vaksinasi massal di AS dan Jerman dimulai bulan Desember 2020. Satu-satunya kendala, vaksin harus didinginkan hingga minus 70°C sebelum dipakai.
Foto: SvenSimon/picture alliance
Vaksin Moderna dari Amerika Serikat
Perusahaan Bio-farmasi Moderna dari AS menyusul umumkan sukses dengan vaksin yang diberi nama mRNA-1273 dengan efektifitas 94,5%. Belum lama ini UE izinkan vaksin. Sama dengan BioNTech, vaksin dikembangkan dengan teknologi teranyar berbasis mRNA virus. Keunggulan vaksin Moderna adalah hanya perlu pendinginan minus 30° C dan tahan seminggu dalam lemari pendingin biasa.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/J. Porzycki
Vaksin AstraZeneca/Oxford dari Inggris
Perusahaan farmasi AstraZeneca dari Inggris menjadi yang ketiga umumkan sukses uji coba vaksin yang ampuh 70% hingga 90%. Pengembangan vaksin menggandeng para ilmuwan dari Oxford University. Unsur aktifnya AZD1222 berasal dari gen virus corona yang dilemahkan dan sudah diuji klinis pada 60.000 responden.
Foto: picture-alliance/Flashpic
Vaksin Janssen/Johnson&Johnson dari AS
AS dan Kanada sudah memberikan izin bagi vaksin Johnson & Johnson. Vaksin berasal dari vektor virus yang memicu jawaban imunitas perlindungan tubuh. Disebutkan pemberian satu dosis vaksin mencukupi untuk mengembangkan antibodi pencegah Covid-19.Juga penyimpanan vaksin relatif mudah pada kulkas yang lazim.
Foto: Michael Ciaglo/Getty Images
Vaksin Sinovac dari Cina
Perusahaan farmasi Sinovac Biotech dari Cina sedang menuntaskan fase tiga uji klinis vaksin Covid-19 dengan sekitar 29.000 responden. Uji klinis skala besar dilakukan di Brazil, Indonesia dan Turki. Vaksin dikembangkan dari virus corona yang inaktif.
Foto: Wang Zhao/AFP/Getty Images
Vaksin Sinopharm dari Cina
Perusahaan farmasi lain dari Cina, Sinopharm juga sudah masuki fase tiga uji klinis kandidat vaksinnya pada 55.000 responden. Uji klinis antara lain dilakukan di Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, Maroko, Peru dan Argentina. Sinopharm menggunakan virus yang inaktif sebagai basis pembuatan vaksinnya.
Foto: picture-alliance/Photoshot/Z. Yuwei
Vaksin Sputnik V dari Rusia
Berdasar klaim sendiri, Rusia menyatakan vaksin Sputnik V buatan Gamaleya ampuh perangi Covid-19. Vaksin yang kini sudah mendapat izin regulasi dari Moskow itu dilaporkan baru melakukan uji klinis fase 1 dan 2 tanpa kejelasan berapa jumlah sampelnya. Vaksinnya berbasis vektor adenovirus manusia yang diizinkan WHO. Penulis: Agus Setiawan