Pemerintah pada hari Rabu (12/01), resmi mulai memberikan vaksin booster COVID-19 untuk kelompok rentan lansia dan orang dengan gangguan imun. Kementerian Kesehatan menyarankan untuk mengecek tiket di PeduliLindungi.
Iklan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memulai program penyuntikan vaksin booster COVID-19 pada hari ini, 12 Januari 2022. Adapun syarat penerima vaksin booster adalah masyarakat Indonesia berusia di atas 18 tahun, sudah divaksin dosis kedua minimal enam bulan, tinggal di kabupaten/kota yang telah memenuhi kriteria vaksinasi dosis pertama 70 persen dan dosis kedua 60 persen.
Sebagaimana diketahui, sekitar 244 kabupaten dan kota sudah memenuhi kriteria tersebut. Oleh karena itu, Kemenkes menganjurkan masyarakat untuk memeriksa tiket dan jadwal vaksinasi di PeduliLindungi.
Vaksin booster dipastikan gratis seperti disampaikan Presiden Joko Widodo. Prioritas vaksin booster gratis diberikan pada usia lanjut dan kelompok rentan atau immunocompromized (peserta BPJS PBI).
Namun, vaksin ini juga gratis bagi semua warga berusia 18 tahun ke atas yang sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap minimal 6 bulan.
Lantas bagaimana cara mengecek jadwal, lokasi, cek tiket, dan jenis vaksin booster? Berikut informasi yang telah detikcom rangkum.
Iklan
Cek melalui PeduliLindungi
Bagi masyarakat yang masuk kelompok prioritas vaksin booster COVID-19, segera cek tiket dan jadwal vaksinasi di web maupun aplikasi PeduliLindungi. Tiket bisa digunakan di lokasi vaksin booster gratis yang ditentukan.
Lewat Web PeduliLindungi:
Masukkan nama lengkap, NIK, lalu klik 'periksa'
Lewat aplikasi PeduliLindungi:
Buka aplikasi PeduliLindungi
Masuk dengan akun yang terdaftar
Klik profil Anda, lalu pilih 'status vaksinasi dan hasil tes COVID-19'
Status dan jadwal vaksin booster akan muncul di akun
Cek tiket vaksin melalui menu 'riwayat dan tiket vaksin'
Apabila termasuk kelompok prioritas, tetapi belum mendapatkan tiket dan jadwal vaksin booster gratis, silahkan datang langsung ke fasilitas kesehatan atau lokasi vaksin booster gratis terdekat dengan membawa KTP dan surat bukti vaksinasi dosis 1 dan 2.
Pastikan untuk tidak menggunakan NIK dan nomor HP milik orang lain saat mendaftar vaksin booster.
Lokasi vaksinasi booster COVID-19
Kemenkes melaporkan bahwa vaksin booster gratis dilaksanakan di fasilitas kesehatan milik pemerintah, yaitu Puskesmas, rumah sakit pemerintah (RS), dan rumah sakit pemerintah daerah (RSUD).
Vaksinasi COVID-19 Hingga ke Daerah Terpencil di Dunia
Tim medis menempuh perjalanan panjang dan sulit untuk memvaksinasi orang-orang di seluruh dunia. Pekerjaan itu membawa mereka melintasi pegunungan dan sungai, menaiki pesawat, perahu, bahkan juga berjalan kaki.
Foto: Tarso Sarraf/AFP
Mendaki gunung
Dibutuhkan fisik yang bugar bagi tenaga medis untuk memvaksinasi penduduk di daerah pegunungan di tenggara Turki. "Orang sering tinggal berdekatan dan infeksi bisa menyebar dengan cepat," kata Dr. Zeynep Eralp. Orang-orang di pegunungan tidak suka pergi ke rumah sakit, jadi "kita harus pergi ke mereka," tambahnya.
Foto: Bulent Kilic/AFP
Melintasi daerah bersalju
Banyak orang lanjut usia tidak dapat melakukan perjalanan ke pusat vaksinasi. Di Lembah Maira di Alpen Italia barat, dekat perbatasan dengan Prancis, dokter mendatangi rumah ke rumah untuk memberi suntikan COVID-19 kepada penduduk yang berusia lebih dari 80 tahun.
Foto: Marco Bertorello/AFP
Penerbangan ke daerah terpencil
Dengan membawa botol berisi beberapa dosis vaksin, perawat ini sedang dalam perjalanan ke Eagle, sebuah kota di Sungai Yukon di negara bagian Alaska, AS, daerah dengan penduduk kurang dari 100 orang. Masyarakat adat diprioritaskan dalam banyak program imunisasi.
Foto: Nathan Howard/REUTERS
Beberapa warga perlu diyakinkan
Setiap hari, Anselmo Tunubala keluar masuk pemukiman di pegunungan Kolombia barat daya untuk meyakinkan warga tentang pentingnya vaksinasi. Banyak warga meragukan vaksin dan cenderung mengandalkan pengobatan tradisional, serta bimbingan para pemuka agama.
Foto: Luis Robayo/AFP
Jalan kaki selama berjam-jam
Pria dan wanita dalam foto di atas berjalan hingga empat jam untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di desa terpencil Nueva Colonia di Meksiko tengah. Mereka adalah penduduk asli Wixarika, atau lebih dikenal dengan nama Huichol.
Foto: Ulises Ruiz/AFP/Getty Images
Vaksinasi di sungai
Komunitas Nossa Senhora do Livramento di Rio Negro di Brasil hanya dapat dijangkau melalui sungai. "Cantik! Hampir tidak sakit," kata Olga Pimentel setelah disuntik vaksin. Dia tertawa dan berteriak "Viva o SUS!" - "panjang umur pelayanan kesehatan masyarakat Brasil!"
Foto: Michael Dantas/AFP
Hanya diterangi cahaya lilin
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menentang vaksinasi COVID-19. Namun, di sisi lain kampanye itu telah berjalan. Penduduk asli keturunan budak Afrika, termasuk di antara yang kelompok pertama yang divaksinasi. Raimunda Nonata yang tinggal di daerah tanpa listrik, disuntik vaksin dibantu penerangan cahaya lilin.
Foto: Tarso Sarraf/AFP
Rela mendayung jauh
Setelah vaksinasi, seorang wanita tua dan putrinya mendayung menjauhi Bwama, pulau terbesar di Danau Bunyonyi di Uganda. Pemerintah negara Afrika tengah sedang mencoba untuk memasok daerah terpencil dengan vaksin COVID-19.
Foto: Patrick Onen/AP Photo/picture alliance
Medan yang berat
Perjalanan lain melintasi perairan tanpa perahu. Dalam perjalanan menuju desa Jari di Zimbabwe, tim medis harus melewati jalan yang tergenang air. Menurut badan kesehatan Uni Afrika, CDC Afrika, kurang dari 1% populasi di Zimbabwe telah divaksinasi penuh.
Foto: Tafadzwa Ufumeli/Getty Images
Dari rumah ke rumah
Banyak orang di Jepang tinggal di desa terpencil, seperti di Kitaaiki. Warga yang tidak bisa ke kota, dengan senang hati menyambut dokter dan tim medis di rumah mereka untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
Foto: Kazuhiro Nogi/AFP
Barang yang sangat berharga
Indonesia meluncurkan kampanye vaksinasi pada Januari 2021. Di Banda Aceh, tim medis melakukan perjalanan menggunakan perahu ke pulau-pulau terpencil. Vaksin di dalam kotak pendingin merupakan barang yang sangat berharga sehingga perjalanan tim medis didampingi petugas keamanan.
Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
Tanpa masker dan tidak menjaga jarak
India menjadi negara terdampak parah pandemi COVID-19. Pada pertengahan Maret 2021, petugas medis mendatangi desa Bahakajari di Sungai Brahmaputra. Sekelompok wanita mendaftar untuk mendapatkan vaksin. Tidak ada yang memakai masker atau menjaga jarak aman. (ha/hp)
Foto: Anupam Nath/AP Photo/picture alliance
12 foto1 | 12
Jenis vaksin booster COVID-19
Kementerian Kesehatan RI menetapkan 3 versi regime vaksin booster COVID-19 berdasarkan jenis vaksin primer yang diterima pada dosis 1 dan 2. Selain berdasarkan riset, kombinasi ini juga menyesuaikan ketersediaan stok. Berikut tiga jenis vaksin booster COVID-19:
Masyarakat yang menerima vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer.
Kedua, masyarakat yang menerima vaksin Sinovac lengkap juga dapat menggunakan setengah dosis vaksin AstraZeneca sebagai vaksin booster gratis.
Masyarakat yang menerima vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna.
"Ini adalah kombinasi awal vaksin booster yang akan kita berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada, dan juga hasil riset yang sudah disetujui oleh Badan POM dan ITAGI. Nantinya bisa berkembang tergantung kepada hasil riset baru yang masuk dan juga ketersediaan vaksin yang ada," ucap Menkes Budi.
Seluruh kombinasi ini, kata Menkes, sudah mendapatkan persetujuan dari BPOM dan juga rekomendasi dari ITAGI. Kombinasi vaksin booster COVID-19 juga sudah sesuai dengan rekomendasi WHO, di mana pemberian vaksin booster dapat menggunakan vaksin yang sejenis atau homolog atau vaksin yang berbeda atau heterolog. (Ed: ha/pkp)