Jika Anda berkunjung ke kebun binatang di Leipzig, Jerman, jangan terkejut jika Anda melihat nama-nama Indonesia di papan kandang hewannya. Seperti bayi tapi yang baru lahir ini.
Iklan
Tapir termasuk satwa langka yang dilindungi. Ras hewan ini telah ada sejak 14 juta tahun. Di Jerman, tepatnya di kebun binatang Leipzig, ada tiga tapir yang namanya dalam bahasa Indonesia.
Sejak 2013, bonbin Leipzig berusaha membiakkan tapir. Pada tahun itu, untuk pertama kalinya sejak tahun 1929 lahir seekor tapir. Sang induk bernama Laila. Anak pertamanya diberi nama 'Baru'. Tahun 2014, lahir tapir berikutnya yang diberi nama 'Kedua'.
Laila kembali melahirkan bayi tapir tanggal 2 Juni 2016 lalu. Setelah 'Baru' dan 'Kedua', nama unik baru diperlukan. Untuk itu bonbin Leipzig mengumpulkan usulan dari para pengunjung. Dari sekitar 2000 usulan, para perawat binatang memilih enam nama favorit. Basuki, Bintang, Hutan, Ketiga, Malam dan Sanuk.
Pengunjung bonbin atau pencinta hewan dari seluruh dunia bisa ikut memilih satu nama dari enam nama tersebut. Pemilihannya dilakukan lewat situs kebun binatang Leipzig. Hasilnya baru diungkap Jumat (01/07/18). 36 persen memilih nama "Ketiga".
vlz/yf (zooleipzig, bild, dpa)
Hewan-hewan Cerdas di Sekitar Kita
Babi yang bisa bermain puzzle, lumba-lumba yang bisa menjadi guru, dan gorila yang mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Hewan adalah makhluk yang cerdas. Tapi hewan apakah yang tercerdas?
Foto: Fotolia/HenningManninga
Orangutan
Kecerdasannya sama dengan anak berumur 4 tahun. Orangutan liar menggunakan batang kayu untuk menombak ikan, mengukur kedalaman air, dan mencapai makanan yang sulit dijangkau. Chantek, dibesarkan manusia di tahun 70an di Atlanta, AS, bisa menggunakan cukup bahasa isyarat di usia 9 bulan. Ia juga bisa berbohong.
Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP/Getty Images
Lumba-Lumba
Selain senang bermain, hewan ini terkenal kecerdasannya. Hebatnya lagi, lumba-lumba bisa mengajarkan kemampuan baru mereka ke lumba-lumba lainnya. Saat lumba-lumba Billie tiga minggu berada dalam kolam di Australia, ia belajar berjalan mundur di atas ekornya. Saat kembali ke lautan lepas, ia mengajarkan trik tersebut ke lumba-lumba lain.
Foto: Robert Pitman
Burung Gagak
Pakar perilaku hewan percaya burung gagak sama pintarnya dengan anak berumur tujuh tahun. Di Jepang, burung gagak menaruh kacang di jalan mobil dan menunggu hingga roda mobil menggilas kulitnya. Setelah itu gagak tinggal mengambil isi kacangnya.
Foto: CC-BY-2.0-Grand Canyon NPS
Simpanse
Simpanse dan bonobo merawat sesama yang sakit, berduka kalau ada yang mati dan bekerja sebagai kelompok saat berburu. Kanzi, bonono di pusat primata Iowa, mampu mengkomunikasikan lebih dari 200 kata dengan menunjuk simbol pada papan. Suatu hari ia menunjuk simbol untuk marshmallow dan api. Setelah diberikan korek api dan kayu, ia menyalakan api unggun dan mulaai membakar marshmallow.
Foto: Getty Images/AFP/Z. Dosso
Gajah
Gajah memilik otak terbesar dari hewan yang hidup di darat. Mereka bisa mengenali diri di cermin, menyelesaikan masalah dan menggunakan alat bantuan. Di alam liar gajah menggunakan batang kayu untuk menggaruk badan dan daun untuk mengusir lalat. Induk gajah akan menjaga anaknya yang mati selama berhari-hari. Kelompok gajah akan berhenti berjalan jika melihat tulang gajah untuk membelainya.
Foto: DW
Burung Bayan
Burung bayan tidak hanya jago meniru, hewan ini juga pakar dalam menyelesaikan masalah. Alex, burung bayan abu-abu adalah yang paling terkenal adalah. Hewan ini mampu mengucapkan lebih dari 100 kata, mengenali 50 obyek yang berbeda, berhitung hingga enam, membedakan tujuh warna dan lima bentuk, serta memahami arti 'lebih besar, lebih kecil, sama dan berbeda'.
Foto: picture-alliance/dpa
Anjing
Anjing bisa memahami apa yang diinginkan majikannya. Mereka bisa membaca ekspresi manusia dan jika majikannya melihat ke suatu arah, anjing akan mengikuti arah pandangan tersebut. Hewan tercerdas mungkin adalah Chaser, anjing border collie dari South Carolina yang bisa mengenali lebih dari 1000 mainan berdasarkan namanya.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Zucchi
Gorila
Koko adalah gorila yang paling terkenal. Ia menguasai lebih dari 1000 kata dan berkomunikasi dalam kalimat penuh dengan menggunakan bahasa isyarat. Koko bisa menceritakan lelucon dan menciptakan kata baru, seperti 'gelang jari' untuk cincin. Beberapa studi juga menunjukkan, gorila bisa mengenali diri sendiri di cermin - tes yang menunjukkan apakah hewan sadar bahwa mereka eksis di muka bumi ini.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Faust
Babi
Hewan ini punya ingatan jangka panjang. Ilmuwan bahkan berhasil mengajarkan babi menggunakan joystick menggerakkan kursor di monitor komputer. Babi juga belajar trik, seperti membuka pintu kandang dan meloncati lingakaran besar. Babi Jerman bernama Moritz direkam oleh pemiliknya tengah menyelesaikan puzzle menggunakan mulutnya.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/Yay
Gurita
Gurita memumpus anggapan manusia bahwa hewan yang paling pintar adalah yang paling mirip dengan manusia. Dengan otak berbentuk donat dan memiliki banyak neuron di masing-masing dari delapan lengannya, gurita dapat menggunakan alat, menyelesaikan pekerjaan rumit, dan mengenali orang yang berbeda. Berburu di berbagai medan terumbu karang bisa menjadi salah satu faktor kecerdasannya yang unik ini.
Pecinta anjing dan pecinta kucing telah lama berdebat, yang mana yang paling pintar. Anjing dapat membedakan antara bahasa manusia yang berbeda, mengidentifikasi beberapa objek berdasarkan nama dan melakukan tugas tumit bersama manusia.. Tapi perbandingan itu sulit. Sementara anjing mengikuti perintah engan keinginan untuk menyenangkan manusia, kucing justru tidak tertarik pada tes kecerdasan ini.
Foto: Nano Calvo/VWPics/imago images
Kuda
Seperti anjing, kuda juga telah hidup bersama kita selama ribuan tahun, jadi tidak mengherankan jika mereka dapat membaca perilaku manusia. Kuda dapat membedakan wajah manusia yang ramah dengan yang bermusuhan. Seperti halnya dengan hewan ternak lainnya, seperti kambing, kuda dapat menilai keadaan emosional anggota spesies mereka sendiri berdasarkan suara.