Dari Jerman ke Paris dengan Piano untuk Beri Harapan
16 November 2015
Gedung konser Bataclan di Paris menjadi saksi kekerasan paling berdarah di Perancis sejak Perang Dunia II. Sehari setelah serangan teror, tempat ini jadi saksi bahwa orang tidak boleh kehilangan harapan akan perdamaian.
Iklan
Ratusan orang berkumpul di depan gedung konser Bataclan untuk menyampaikan rasa belasungkawa atas korban serangan teror di Paris, ketika seorang pria tiba dan memainkan sebuah lagu dengan piano yang dibawanya. Davide Martello menunjukkan simpati pada para koraban dan keluarga dengan membawakan lagu Imagine karaya John Lennon.
Kepada The Guardian, ia menjelaskan kenapa ia membawa pianonya sejauh 300 kilometer dari Konstanz, Jerman, ke Paris. “Saya hanya tahu bahhwa saya harua melakukan sesuatu. Saya ingin di tempat ini untuk mencoba dan menghibur dan menunjukkan satu harapan.”
Setelah sampai di Paris menggunakan mobil, Martello menyeret pianonya dengan sepeda sampai Bataclan. “Ia menarik (piano) dan mulai bermain. Semua orang langsung berhenti berbicara ketika ia main. Satu momen yang mengharukan,” dikatakan seorang kameraman televisi Denmark yang menyaksikan penampilan Martello . “Saya tidak bisa mengembalikan mereka (korban), tapi saya bisa memberikan inspirasi dengan musik. Dan ketika orang terispirasi, mereka dapat melakukan apa saja,“ dikatakan Martelli. “Itulah sebabnya saya mainkan Imagine.“
Solidaritas Dunia Terhadap Perancis
Dari Sydney hingga San Fransisco, berbagai kota di dunia ikut menghormati korban serangan teror di Paris. Monumen-monumen bersejarah diterangi dalam warna-warni bendera Perancis sebagai bentuk solidaritas
Foto: Reuters/J. Reed
Dukungan Lewat Lampu
Gedung bersejarah City Hall di San Fransisco diterangi dengan warna biru, putih dan merah, menyusul serangan teror di Paris. Berbicara kepada rekan sejawatnya di Perancis, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter menjanjikan "segala bentuk bantuan" dalam perang melawan kebiadaban IS.
Foto: Reuters/St. Lam
"Hati Kami Remuk Bersamamu"
"Malam ini gedung Opera akan diterangi dengan warna biru, putih & merah, bendera Perancis. Kami turut berkabung dan berdiri disampingmu, Paris," kicau Maik baird, Perdana Menteri negara bagian New South Wales, Australia.
Foto: Reuters/J. Reed
Belum Ada Serangan Udara
Ikon kota Toronto, Kanada, CN Tower juga disinari warna bendera Perancis. Kendati melayangkan simpatinya buat penduduk Perancis, PM Kanada, Justin Trudeau, mengklaim terlalu dini buat Kanada untuk mempertimbangkan serangan udara terhadap IS di Suriah.
Foto: Reuters/Ch. Helgren
Dukungan dari Cina
Menara Oriental Pearl TV di kawasan perbankan, Luijiazui di Shanghai juga ikut serta dalam aksi solidaritas internasional. Jurubicara Kementrian Luar Negeri, Hong Lei, mengatakan pihaknya "sangat terkejut," atas serangan tersebut dan menyatakan solidaritas terhadap Perancis dalam perang melawan teror.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eisele
Simpati dari Meksiko
Monumen kemerdekaan Meksiko, Angel de la Independencia, yang sangat ramai dikunjungi turis berubah warna pada Sabtu malam.
Foto: Reuters/T. Bravo
Berbagi Trauma
Gedung One World Trade Centre di New York yang dibangun di atas puing-puing menara kembar yang hancur berkat serangan teror 11.09.2001, menyinari menaranya dalam warna warni bendera Perancis. Menyusul seragnan di Paris, kepolisian New York menyiagakan aparatnya untuk memperketat pengamanan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Foto: Getty Images/D.-P. Wright
Solidaritas Berjarak 10.000 KM
Dari Taipei untuk Paris: menara ikonik Taiwan, Taipei 101, juga berubah warna untuk mengenang korban yang tewas dalam serangan teror IS di Paris, Jumat 13/11/15.
Foto: Reuters/P. Chuang
Belasungkawa dari Selandia Baru
Menara Sky Tower di Auckland ikut serta dalam aksi solidaritas buat korban serangan teror di Paris. Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, sempat menyuarakan kelegaannya begitu mengetahui putrinya yang belajar seni di Paris berada dalam kondisi baik. "Pikiran kami bersama keluarga korban," ujarnya.