Kalau Anda mengunjungi Hoover Dam, coba Anda naik ke puncaknya dengan membawa botol air. Lalu tuangkan air dari botol ke bawah bendungan. Apa yang terjadi sungguh luar biasa! Simak videonya..
Iklan
Seorang turis yang berkunjung ke bendungan Hoover membuktikan betapa kuatnya angin yang berhembus ke atas dengan sebuah eksperimen sederhana. Leslie Hutchings berdiri di puncak tembok bendungan dan bermaksud menuangkan air isi botolnya. Pada video yang ia pada awalnya posting ke Instagram, tampak air dari botol tidak mengalir ke bawah melainkan ke atas.
"Konstruksi bendungan menciptakan aliran udara ke atas yang memungkinkan air untuk bisa mengalahkan gravitasi. Jadi bukannya mengalir ke bawah, air justru mengalir ke atas terbawa oleh angin", ujar Leslie pada akun Youtube-nya. Sejak diunggah ke kanal video Youtube, lebih dari 1,7 juta orang telah menontonnya.
Hoover Dam adalah bendungan lengkungan gravitasi beton. Artinya, pondasinya bergantung pada gravitasi untuk menahan keseluruhan struktur bangunan agar tidak terjatuh. Bendungan ini terletak di Black Canyon, Nevada, sekitar 50 kilometer dari Las Vegas. Tingginya 221 meter dan beratnya lebih dari 6,6 juta ton.
vlz/ap (youtube, cnet, gizmodo, geek, dailymail)
Pentingnya Air Bagi Kehidupan
Hingga kini, lebih dari 750 juta manusia masih belum memiliki akses ke air bersih. Padahal air bersih sangatlah penting untuk kelangsungan hidup seseorang.
Foto: picture alliance/WILDLIFE
Air Banyak Tapi Air Minum Kurang
Mahluk hidup tergantung pada air. Tapi meskipun 70% bumi ditutupi air, itu bukan berarti jumlah yang bisa diminum selalu berlimpah ruah. Dari 1,4 milyar kubik meter air di bumi, hanya sekitar seperempatnya yabf bisa diminum. Dan dari seluruh persediaan air minum, hanya 0,3 persen bisa diperoleh dengan mudah dari air dan danau.
Foto: AFP/Getty Images
Manusia Bertambah, Keperluan Air Bertambah
Sejak 1950 keperluan air minum di seluruh dunia bertambah sekitar 40%. Karena jumlah manusia terus bertambah, jumlah keperluan akan bertambah juga. Karena sering digunakan dan tercemar polusi, persediaan air dunia semakin berkurang. Terutama negara-negara di selatan khatulistiwa menderita kekurangan air.
Foto: Reuters/P. Bulawayo
Tidak Ada Air Walaupun Ada Hutan Rimba
Di negara-negara seperti Brasil air juga kurang. Padahal di Brasil mengalir sungai Amazon dan jadi sumber air tawar terbesar di dunia. Pembalakan liar yang terus terjadi di hutan rimba Amazon mengubah situasi iklim di bagian selatan benua Amerika. Akibatnya di bagian lain kawasan itu hujan semakin jarang turun.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Brandt
Kekeringan Paling Parah
Tahun 2015, hujan yang tidak kunjung turun di Brasil menyebabkan kekeringan paling parah dalam 80 tahun terakhir. Sepanjang musim panas hampir tidak turun hujan sama sekali. Sumur-sumur kering, di kota São Paulo aliran air bahkan kadang dimatikan. Sementara pemilik perkebunan besar tetap mendapat air.
Foto: picture-alliance/dpa/Aaron Cadena Ovalle
Bahan Pangan Yang Perlu Banyak Air
Di Eropa, tanaman pangan yang perlu banyak air jadi masalah. Terutama Spanyol hadapi masalah besar, karena sekitar 30.000 hektar kawasannya jadi ladang buah dan sayuran untuk dijual ke seluruh Eropa. Karena perlu air, kadang orang mencuri air dari sumur. Akibatnya sumur kering atau kadar garamnya meningkat. Sementara ongkos pembersihan sumber air tanah sangat tinggi dan perlu subsidi.
Foto: picture-alliance/dpa/B.Marks
Sekilo Daging Perlu 15.400 Liter Air
Produksi daging sapi perlu lebih banyak air lagi. Untuk sekilo daging diperlukan 15.400 liter. Semakin tingginya standar hidup di negara seperti Cina diperkirakan keperluan daging akan meningkat. Dengan demikian, kebutuhan air juga akan meningkat dalam tahun-tahun mendatang.
Jalan Air Melewati Separuh Cina
Cina juga bermasalah dengan air. Di sejumlah provinsi Cina Utara, tiap orang mendapat lebih sedikir air minum daripada di kawasan Timur Tengah. Oleh sebab itu pemerintah berupaya mengalirkan air dari bagian Selatan dengan kanal-kanal raksasa. Di samping itu sekitar 80% persediaan air tanah tercemar.
Foto: picture alliance/AP Images/Ma jian
Perubahan Iklim Pertajam Masalah Air
Menurut perkiraan, akibat perubahan iklim jumlah orang yang menderita kekurangan air akan bertambah sekitar 40%, dibanding jika perubahan iklim tidak terjadi. Demikian hasil perhitungan Institut Penelitian Iklim di Potsdam (PIK). Terutama di Cina Selatan, di bagian selatan Amerika Serikat, Timur Tengah dan kawasan Laut Tengah, kekurangan air akan sangat terasa.