Visi transportasi darat berkecepatan setara pesawat, mulai mendekati kenyataan. Hyperloop sukses dalam ujicoba di gurun Nevada. Pod melesat 100 km/jam dalam tempo sedetik.
Iklan
Masa depan transportasi darat berkecepatan setara pesawat, dengan teknologi Hyperloop yang digagas visioner Elon Musk, mulai mendekati kenyataan. Sebuah ujicoba "pod" pada jalur rel yang digerakkan kumparan medan elektromagnet, mampu mencapai kecepatan hampir 100 km/jam dalam tempo sedetik.
Gagasan kapsul supercepat yang bergerak dalam tabung vakum hingga mencapai kecepatan 1.000 km/jam itu mula-mula dicemooh dan diragukan. Penggagasnya sekaligus pendiri perusahaan Hyperloop di Los Angeles, Elon Musk, yang juga pendiri Tesla Motors dan Space X, menantang para mahasiswa teknik dan ilmuwan NASA untuk berlomba mewujudkan visinya.
Ujicoba awal kereta pod pada jalur rel konvensional diakui belum mencapai taraf optimal. Namun dalam waktu dekat, Hyperloop akan membangun trek ujicoba berupa jalur pipa sepanjang 8 kilometer. Kapsul berkecepatan suara akan bergerak di sepanjang jalur "tube" ini.
Tanpa mengindahkan berbagai kritik, visi jalur transportasi darat berkecepatan pesawat terbang terus dikembangkan. Kritik terutama dilontarkan perusahaan kereta api California, yang berambisi membangun jalur kereta suprecepat konvensional. Impian Musk adalah membangun jalur "tube" antara Los Angeles ke California, dimana kapsul bisa mencapai kecepatan maksimalnya 1000 km/jam.
CEO Hyperloop Rob loyd optimistis, proyek kereta peluru dalam tabung berbiaya sekitar 6 milyar US Dollar, atau hanya 10 persen dari rencana biaya kereta api super cepat dari pemerintah California itu, bisa diwujudkan pada tahun 2019 berupa kapsul pengangkut barang. Dan kaspul supercepat Hyperloop diprediksi mulai mengangkut penumpang tahun 2021.
Hyperloop: Pesawat Tanpa Sayap
Visioner AS, Elon Musk, serius dengan proyek terbarunya. Buat menyaingi pesawat, ia mengembangkan kapsul penumpang berkecepatan peluru. Ide yang sempat dicemooh itu kini mulai terwujud lewat pembangunan jalur uji coba
Foto: REUTERS/Nick Kincade/Tesla Motors
Kapsul Menyaingi Pesawat
Elon Musk tidak kehabisan ide cemerlang. Untuk menyaingi pesawat, ia mengembangkan moda transportasi darat berbentuk kapsul yang mampu melesat dengan kecepatan yang hampir mendekati kecepatan suara, yakni sekitar 1000 km/jam. Kini ia mendapat kesempatan membangun jalur uji coba sejauh delapan kilometer.
Foto: Hyperloop Technologies
Berawal dari Oretan Matematis
Hyperloop awalnya adalah oret-oretan matematika yang digagas Elon Musk. Ia lalu menantang mahasiswa, dosen hingga pakar antariksa dari NASA untuk mewujudkan idenya itu dalam bentuk cetak biru. Hasilnya adalah sebuah kapsul yang lebih menyerupai peluru dan bergerak lewat gaya elektromagnetik.
Foto: REUTERS/Nick Kincade/Tesla Motors
Teknologi Terjangkau?
Hyperloop tidak cuma mampu mengangkut penumpang, melainkan juga barang. Model ini misalnya diusulkan untuk menopang sistem logistik pelabuhan untuk perpindahan barang secara cepat. Musk mengklaim karyanya itu 10 kali lipat lebih murah ketimbang kereta api. Hyperloop ditaksir seharga enam miliar US Dollar, sementara pengadaan kereta bisa mencapai 60 miliar US Dollar.
Foto: Hyperloop Technologies
Lompatan Masa Depan
Pertengahan tahun depan Hyperloop Transportation Technologies akan mulai membangun jalur uji coba sejauh delapan kilometer. Perusahaan berbasis di Kalifornia itu berambisi mengangkut penumpang pertama tahun 2018. Lokasi yang ditetapkan juga bukan sembarang tempat: Quay Valley, sebuah model kota masa depan yang ramah lingkungan dan tanpa emisi.
Foto: REUTERS/Nick Kincade/Tesla Motors
Stasiun Cerdas
Salah satu elemen yang paling menentukan buat Hyperloop adalah tempo keluar masuk penumpang. Tidak jarang kereta mengalami keterlambatan karena penumpang membludak di pintu-pintu masuk kereta. Sebab itu manajemen Hyperloop mengusung desain kapsul berkapasitas penumpang sedikit, tapi dengan interval antara kereta yang pendek, sekitar 30 detik.
Foto: Hyperloop Technologies
Fiksi atau Ilmiah?
Hyperloop awalnya dicemooh sebagai impian khas fiksi ilmiah. Tapi setelah muncul cetak biru pertama, ilmuwan mulai percaya ide Musk bisa diwujudkan. "Kita memasuki proses yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Shervin Pishevar, jutawan bekas staf Gedung Putih yang kini bergabung dengan Elon Musk. "Tapi ide ini bisa mengubah dunia."
Foto: Hyperloop Technologies
Aspek Keselamatan
Sejauh ini Hyperloop belum memberikan detail mengenai aspek keselamatan kapsul peluru tersebut. Belum jelas bagaimana dampak kecepatan tinggi dan ruang vakum berdampak kesehatan penumpang. Manajemen Hyperloop juga belum merinci desain evakuasi penumpang dalam situasi bencana.