Diperlengkapi dengan kostum tahan panas dan pendorong roket, dua "penerbang bebas“ Jetman melakukan akrobatik bersama pesawat penumpang terbesar dunia Airbus A830 di atas Dubai.
Iklan
Berbekal ambis tanpa batas dan visi untuk memperluas batas-batas yang tidak memungkinkan, dua penerbang Jetman bersama pesawat Airbus A380 milik maskapai Emirates terbang bersama untuk melakukan formasi yang luar biasa. Video yang dipublikasikan di YouTube pada 4 November lalu ini telah diklik lebih dari 11 juta kali.
Terbang secara bebas di atas Dubai bukan hal yang aneh bagi Yves Rossy dan Vince Reffet dari Jetman Dubai. Tapi, 13 Oktober 2015, keduanya harus membagi langit di atas Dubai dengan pesawat penumpang terbesari dunia Airbus A380. Berangkat dengan helicopter ke udara, dua Jetmen ini lalu terjun pada ketinggian 1.676 meter. Beberapa saat kemudian, pada ketinggian 1.676 meter, mereka terbang mendapingi Airbus, dan mengubah formasi mereka beberapa kali di udara,
Selama tiga bulan, Emirates dan Yves Rossy serta Vince Reffet menyusun satu koreografi penerbangan, merencanakan dan mengkoordinasikan proyek ini sedetil mungkin. Klik di sini untuk menyimak persiapan akrobasi ini.
Pesawat Tercepat di Dunia
Ambisi manusia menjadi yang tercepat di langit mencapai puncaknya pada Perang Dingin. Lusinan pesawat supersonic hingga kini masih beroperasi, antara lain Lockheed SR-71. Berikut pesawat tercepat di dunia
Foto: Getty Images
Menembus Batas Supersonic
Dikembangkan sebagai pesawat pemburu, SR-71 pertama kali mengudara pada 22 Desember 1964. Pesawat ini tidak cuma mampu terbang hingga ketinggian 25 kilometer, tapi juga dibekali kecepatan maksimal 3500 km per jam. Biaya yang mahal membuat "Blackbird" cuma diproduksi sebanyak 32 buah. Tahun 1998 silam, SR-71 terakhir meninggalkan pabrik. Hingga kini tercatat 12 pesawat hilang akibat kecelakaan.
Foto: gemeinfrei
Bahan Bakar di Udara
Lockheed SR-71 juga bisa mengisi bahan bakar di udara. Pesawat yang dibangun dengan bahan titanium ini awalnya cuma digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. Badan Antariksa NASA lalu meminjam "Blackbird" buat keperluan eksperimen. Selama perang dingin, pesawat ini banyak bertugas mengintai wilayah musuh.
Foto: gemeinfrei
Awal Segalanya
Amerika Serikat sudah mulai mengembangkan pesawat supersonic sejak dekade 1940an: hasilnya adalah Bell X-1. Pada 14 Oktober 1940, pilot Charles Yeager untuk pertamakalinya berhasil membesut Bell X1 menembus kecepatan suara. Pesawat yang dibaptis dengan nama "Galmorous Glennis" itu mencapai kecepatan 1255 km/jam di ketinggian 12.800 meter.
Foto: gemeinfrei
Pesawat Berbadan Roket
X-15 yang diproduksi oleh North American Aviaton tahun 1959 ini lebih menyerupai roket luar angkasa ketimbang pesawat. Berbekal kecepatan maksimal 7000 km/jam, X-15 bisa mencapai ketinggian 105 kilometer. Namun pesawat ini cuma diterbangkan untuk keperluan eksperimen. Salah satu pilot paling terkenal yang pernah menjajal X-15 adalah Neil Armstrong, manusia pertama yang berjejak di bulan.
Foto: gemeinfrei
XF8U-3 Crusader III
Jet tempur buatan Chance Vought ini mampu melesat hingga 2300 km/jam. Beroperasi sejak 1958, Crusader III gagal menjadi pesawat pilihan Angkatan Laut AS dan lebih sering digunakan oleh NASA untuk keperluan eksperimen. Padahal Crusader III lebih digdaya ketimbang F4 Phantom II yang kemudian dipilih oleh militer AS. Berulangkali pilot NASA berhasil mengalahkan Phantom II dalam uji coba
Foto: gemeinfrei
SU-27SMK
Tidak cuma Amerika Serikat yang bisa memproduksi pesawat tercepat. Pada dekade 1970an, Uni Sovyet mengembangkan SU-27SMK yang oleh NATO diberi kode "Flanker". Tahun 1985 SU-27 melakoni terbang perdana. Pesawat buatan Sukhoi ini mampu melesat hingga kecepatan 2500 kilometer per jam dan dikenal tahan banting. Hingga kini nyaris semua SU-27 yang pernah diproduksi masih beroperasi.
Foto: AFP/Getty Images/P. Verdy
Pencetak Rekor Tanpa Pilot
NASA saat ini mengoperasikan pesawat eksperimental, X-43, yang terbang tanpa pilot. Tahun 2004 silam pesawat buatan Boeing itu mencatat rekor dengan mencapai kecepatan 11.800 km/jam. Tidak ada manusia yang mampu mengendalikan pesawat dengan kecepatan setinggi itu
Foto: gemeinfrei
Concorde
Awalnya cuma dikembangkan untuk keperluan militer, pesawat supersonic berjejak di ranah sipil tahun 1976. Concorde beroperasi untuk rute Amerika Serikat dan Eropa. Dengan kecepatan 2100 km/jam, pesawat ini bisa terbang dari London ke New York dalam waktu 3,5 jam. Namun Concorde tidak menguntungkan dari segi komersil. Kecelakaan tahun 2000 yang menelan 113 korban jiwa menandai akhir sebuah era.