Direkam di luar angkasa, versi Space Oddity dari Chris Hadfeld ini pernah mendapat pujian dari sang pelantun asli, David Bowie. Setelah kematian sang artis video ini kembali menjadi viral.
Iklan
Jutaan penggemar David Bowie terkejut dan berkabung atas kepergian artis Inggris ini yang mendadak, Minggu (10/01/16), beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-69.
Salah satu tribut terbaik bagi David Bowie diberikan oleh astronot asal Kanada, Chris Hadfield, dengan versi single milik Bowie, Space Oddity. Chris Hadfield merekam lagunya di Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS pada tahun 2013. Rekaman ini juga telah membuat sejarah sebagai rekaman musik pertama yang dibuat di luar angkasa.
Versi asli Space Oddity sebetulnya berkisah tentang perjalanan astronot Mayor Tom ke antariksa yang berakhir dengan tragedi. Namun Chris Hadfield mengubah liriknya sesuai dengan kisahnya sendiri, yakni saat ia akan menyelesaikan tugasnya di ISS dan pulang kembali ke bumi.
Hadfield mengungkapkan beberapa alasan kenapa ia membuat video ini. Alasan utama, dikatakannya, „Satu kesempatan untuk menunjukkan pada orang-orang lokasi di mana kami dalam ekplorasi ruang angkasa.“
Selama misinya di ISS, selain telah mencatat sejarah dengan menggarap versi cover Space Oddity, Chris Hadfield juga kerap membagi dokumentasi perjalannya serta juga tema-tema astronomi lewat akun Twitter @Cmdr_Hadfield. Ribuan foto bernilai ilmiah dan juga artistik telah ia kirimkan dari tempat tugasnya ribuan kilometer di atas Bumi.
Sebagai penggemar David Bowie, Chris Hadfield merasa kehilangan atas meninggalnya David Bowie. Diskripsi videonya di YouTube ia ubah dengan ucapan bela sungkawa: “Rest in peace, Starman“.
David Bowie - Pria Yang Menjual Dunia
Penyanyi asal Inggris ini dianggap sebagai salah satu penyanyi paling berpengaruh di abad 20. Setelah bertarung selama 18 bulan melawan kanker, David Bowie meninggal dunia, Minggu (10/01/2016).
Foto: Reuters/B. Rickerby
Album Terakhir
Di hari ulangtahunnya ke 69, 8 Januari 2016, David Bowie memupus kerinduan fansnya dengan mengeluarkan album terbarunya „Blackstar“. David Bowie tidak diragukan lagi sebagai salah satu artis pop terbesar abad ke-20. Ia dikenal dengan metamorfosiis yang berlangsung sapanjang kariernya serta gaya dan citranya yang berubah-ubah.
Foto: Smi Col (Sony Music)
Awal Karier
David Bowie terlahir dengan nama David Jones di tahun 1947 dari keluarga kelas bawah di London. Kiprah musiknya ia awali di kota kelahirannya dengan mendirikan band Konrads. Tidak puas dengan nama panggungnya, Davy atau Davie Jones, pada tahun 1965 ia mengubah namanya menjadi David Bowie.
Foto: picture-alliance/dpa/IFTN
Bukan Awal yang Mudah
David Bowie sangat dipengaruhi oleh musik tahun rock dan beat dari tahun 1960-an. Namun di kepalanya iia memiliki berbagai ide untuk musik masa depan. Setelah beberapa saat berbagung dengan beberapa cover band, pada tahun 1967 David Bowie akhirnya masuk studio dan merilis album perdananya yang diberi judul David Bowie. Namun album ini tidak sukses di pasaran.
Foto: Getty Images/Express
Citra yang Membingungkan
Tahun 1969, pintu kesuksesan bagi Dowie terbuka setelah berkesempatan tampil sebagai penyanyi pembuka konser grup T Rex. Tahun 1971 dicatat sebagai awal karir gemerlap Bowie. Albumnya “The Man who sold the World” meraup kesuksesan besar. Pada saat yang sama, Bowie mulai melakukan eksperimen dengan kostum panggung dan membangun citra androgini-nya.
Foto: picture-alliance/dpa/N.Halle'n
Mata Mahluk Luar Angkasa
Saat masih duduk di bangku sekolah, cedera mata akibat berkelahi dengan temannya menyebabkan pupil matanya yang berbeda warna, biru dan hijau. Tatapan beku serta dua mata yang berbeda warna ini kemudian menjadi ciri khasnya, dan juga sesuai dengan citranya sebagai bintang pop dari planet lain. Kostum eksentrik serta rias wajah dan potongan rambut juga melengkapi penampilannya yang berbeda.
Foto: picture-alliance/dpa
Melarikan Diri ke Berlin
Dunia musik tidak saja membawa Bowie pada kegemerlapan, namun juga menggiringya ke sisi kelap. Lelah akibat tur konser dunia, konsumsi narkoba serta tidak memiliki orientasi yang jelas akhirnya ia hijrah ke Berlin tahun 1976. Selama di kota ini, 1976 – 1979, dianggap sebagai masa paling kreatif dalam karir David Bowie (kanan). Dari Berlin, Bowie mengeluarkan tiga album: Low, Heroes dan Lodger.
Foto: Getty Images
Masih Penuh Misteri
Penampilannya yang berubah-ubah serta berbagai karakter yang ia mainkan selama beberapa dekade meninggalkan pertanyaan siapa sebenarnya David Bowie. Dalam satu wawancara, ia pernah mengucapkan selamat tinggal pada karakter-karakter yang diciptakannya: Ziggy Stardunst, Major Tom, Thin White Duke. “Seluruh karakter saya telah selesaikan tugas mereka. Mereka sekarang bisa pensiun.”