Gerhana bulan keempat dalam dua tahun terjadi tanggal 28 September 2015. Gerhana bulan terakhir dari fenomena tetrad (empat gerhana bulan berturut-turut) akan tampak sebagai supermoon dan berwarna kemerahan.
Iklan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan bulan tertutup bayangan bumi. Warna kemerahan tampak karena pantulan sinar matahari yang dibiaskan oleh atmosfer bumi.
Noah Petro, peneliti NASA di Goddard Space Flight Centre menjelaskan, "Efeknya sangat halus, dan jika ada bagian bulan yang teriluminasi di matahari, maka Anda tidak bisa melihat fenomena bulan darahnya."
Gerhana bulan darah kali ini bisa terlihat dari Amerika, Eropa, Afrika, bagian barat Asia dan timur Pasifik, selama sekitar 1 jam dari pukul 02:11 GMT (28/09).
Pada fenomena langka ini, bulan darah akan terlihat 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar karena posisinya yang lebih dekat ke bumi dibanding titik lain pada orbit eliptisnya.
Fenomena Gerhana Bulan
Gerhana bulan total acapkali juga sering disebut sebagai bulan 'merah darah' karena warnanya yang merah pekat seperti darah. Kemunculannya bukan saja ditunggu dan diamanati para astronom.
Foto: picture alliance/PIXSELL
Gerhana di Langit Shanghai, Cina
Dalam rangkaian kemunculannya sejak tahun 2014, gerhana bulan total pertama kali bisa dilihat di Shanghai, tepatnya di lapangan tenis Qizhong, 8 Oktober 2014. Gerhana yang juga dikenal dengan sebutan "bulan darah" karena berwarna coklat kemerahan itu terjadi ketika bulan melintas di bawah bayang-bayang bumi.
Foto: Reuters/Aly Song
Santapan Publik di Toronto, Kanada
Bulan kemudian berubah warna menjadi oranye. Peristiwa ini menjadi santapan publik yang berkumpul di sekitar gedung CN Tower di Toronto, Kanada. Tetrad adalah nama fenomena langka yang terjadi ketika empat gerhana bulan muncul dalam waktu dua tahun. Gerhana terakhir akan muncul pada 28 September 2015 mendatang. Selanjutnya tetrad baru bisa dilihat pada tahun 2032.
Foto: Reuters/Mark Blinch
Bulan Darah di Filipina
Bulan berwarna oranye kemerahan dilihat dari Taugig, Manila, 8 Oktober. Gerhana kali ini adalah yang ketiga dalam fenomena tetrad yang berlangsung sejak 15 April 2014.
Foto: Reuters/Erik De Castro
Gerhana di Jerman
Foto hasil olahan digital ini menampilkan proses gerhana bulan sesaat sebelum tengah malam pada Rabu, 15.06.2011 di langit Jerman. Yang istimewa pada gerhana bulan tiga tahun silam itu ialah bahwa fenomena tersebut tercipta saat bulan purnama.
Foto: picture-alliance/ZB
Gerhana Bulan Total di Zagreb
15.06.2011 di Cmrok, Zagreb, Kroasia - serupa seperti yang terjadi di langit Jerman, Kroasia pun menikmati fenomena gerhana bulan total.
Foto: picture alliance/PIXSELL
5 foto1 | 5
Sejak pendataan tahun 1900, baru terjadi lima kali gerhana 'supermoon'. Tahun 1910, 1928, 1964, 1982 dan tahun 2015. Berdasar perhitungan NASA fenomena gerhana "supermoon" berikutnya baru akan terjadi 2033.
Fenomena Bulan Raksasa
Lebih besar, lebih terang dan spektakuler: kehadiran Bulan super menyedot ribuan orang untuk menyaksikan fenomena alam yang unik itu, dari New York hingga Malta.
Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images
Super Moon
Bulan yang membesar menyala terang jarang terlihat dari bumi. Fenomena yang juga disebut sebagai Super Moon ini terjadi karena orbit Bulan tidak bulat, melainkan berbentuk elips yang membuat benda langit itu saat ini berada dekat dengan Bumi.
Foto: Getty Images
Raksasa di Langit Manila
Bulan saat ini berjarak 50.000 kilometer lebih dekat ke Bumi. Sebab itu ia berwujud besar dan lebih terang dari biasanya. Dan jika langit dibubuhi awan seperti yang terjadi di ibukota Filipina ini, maka cahayanya bersinggungan dengan cahaya kuning dari lampu perkotaan.
Foto: picture-alliance/dpa
Terang Bulan di Cina
Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada Senin (11/8). Pada saat itu Bulan tampil sepenuhnya. Penduduk di Cina juga bisa menyaksikan fenomena alam spektakuler ini.
Foto: Reuters
Bulan Emas di Malta
Bulan super bukan cuma tampak lebih besar, cahayanya juga 30 persen lebih terang. Fenomena ini paling jelas dilihat jika langit bersih dari awan, seperti di Malta. Sementara warna emas pada cahaya bulan terjadi akibat debu yang meliputi langit.
Foto: Reuters
Antusiasme Besar di Jerman
Di banyak tempat ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan kehadiran fenomena Bulan raksasa di Jerman. Kumpulan massa juga bisa dilihat di "Park der Gärten," pusat kebudayaan tanaman di Niederschsen.
Foto: picture-alliance/dpa
Big Moon di Atas Big Apple
Cahaya bulan membaur di antara lampu kota metropolitan New York yang tidak pernah terlelap. Gedung Chrysler ini untuk sesaat membisu dilatari oleh bulan raksasa. Penduduk kebanyakan berkumpul di New Jersey untuk melihat bulan super di balik siluet kota New York.
Foto: picture-alliance/dpa
Bulan di Ipanema
Pasir putih, laut dan pohon palem: pantai Ipanema di Rio de Janeiro menawarkan lokasi yang sempurna untuk mengamati fenomena Bulan super. Untuk pertama kali dalam 20 tahun terakhir Brasil bisa melihat bulan raksasa.