Naik Pesawat Rakitan Sendiri ke Tempat Kerja
29 Agustus 2016Karena sebegitu ingin menghemat waktu dan menghindari kemacetan, seorang warga Ceko, Frantisek Hadrava (45) pergi ke tempat kerja dengan pesawat terbang rakitan sendiri. Pesawat kecil dari kayu itu dibuat Hadrava yang bekerja di sebuah pabrik.
Sebenarnya waktu yang dihematnya hanya sekitar tujuh menit. Hadrava mengatakan, "Kalau naik mobil saya perlu sekitar 12 sampai 14 menit ke tempat kerja." Penyebabnya adalah kemacetan yang terjadi setiap hari.
"Kalau naik pesawat, saya hanya perlu empat sampai lima menit, jika saya terbang langsung," kata Hadrava. Tapi ia selalu terbang sedikit menjauhi kawasan padat penduduk, karena tidak mau mengganggu orang di pagi hari. Jam kerjanya dimulai pukul 6 pagi. Karena tidak melewati rute terbang terpendek, ia butuh tujuh menit untuk sampai tempat kerja, yang berjarak sekitar 15 kilometer dari rumahnya.
Pesawat Keren yang Bisa Anda Tumpangi
Aman, nyaman, cepat? Apa kriteria yang penting buat Anda dalam memilih pesawat? Di pameran Farnborough, Inggris, 2016, berbagai pesawat keren ikut 'nampang'. Anda yang bertubuh gempal pun kini bisa nyaman di pesawat.
Bombardier CS100
Muak naik pesawat yang sempit? Penumpang berbadan besar kini bisa bernafas lega. Bombardier CS100 terasa lapang, bagaikan sebuah pesawat berlorong ganda yang lebar. Kapasitasnya antara 110-125 penumpang. Bombardier CS100 dirancang sangat efisien, ringan, dengan sayap serat karbon yang super-kuat. Langit-langit kabinnya tinggi, toilet dan jendelanya besar. Suara mesin lebih tenang.
Airbus A350-900
Modelnya hits lagi tahun 2016. Lebih dari 50% bahan pesawat ini terbuat dari serat karbon ringan yang kuat. Membangun pesawat dengan serat karbon memang berongkos mahal, tetapi memberikan banyak keuntungan, seperti kabin bertekanan udara rendah membantu mencegah penumpang mengalami jet lag. Pesawat keren ini juga hemat bahan bakar, sehingga bisa memotong biaya operasional penerbangan.
Boeing 787-9 Dreamliner
Seperti A350, Dreamliner dirancang dari serat karbon. Tahun 2016, sebuah Boeing 787-9 mulai terbang non-stop dengan rute terpanjang : Singapura ke San Francisco yang ditempuh dalam waktu 16 jam, 20 menit. Versi berikutnya dari 787 Dreamliner: 787-10, diharapkan melakukan penerbangan pertama pada tahun 2018. Pesawat ini mengkonsumsi 20% lebih sedikit bahan bakar dibanding pesawat sekelasnya.
Boeing 737MAX
Mesin LEAP-18 yang didisain khusus untuk pesawat ini super efisien dan tak berisik. Pesawat dengan teknologi mutakhir ini, sayapnya unik, sehingga orang pasti langsung tahu bahwa ini adalah 737MAX. Setelah uji coba terbang awal Januari 2016, diharapkan Southwest Airlines akan memulai layanan komersilnya dengan pesawat ini pada akhir 2017. Hadiah manis dari Boeing yang berulangtahun ke-100.
Airbus 380
Dengan elegan superjumbo Airbus A380 melintasi langit Farnborough, arena pameran penerbangan di Inggris. Panjang pesawat lebih dari 72 meter, tingginya lebih dari 24 meter dan rentang sayapnya 80 meter. Selain berkapasitas bisa lebih dari 800 penumpang, 3000 koper mampu diangkut pesawat ini. Pesawat yang terdiri dari dua tingkat ini juga dilengkapi dengan ruang tidur bagi awak kapalnya.
Setiap pagi ia mendarat di tanah kosong di dekat tempat kerjanya. Kemudian ia mendorong pesawat kecilnya yang ringan ke tempat parkir, di mana kolega-koleganya memarkir mobil mereka. Hadrava memarkir pesawatnya seperti mobil. Pesawat kecil itu butuh tempat seluas seperti yang dibutuhkan empat mobil yang diparkir bersebelahan.
Mobil Terbang - Kendaraan Masa Depan
Airbus presentasikan konsep mobil terbang dengan empat rotor sebagai solusi kemacetan di kota besar. Tapi mobil terbang ini bukan proyek ambisius yang pertama. DW kumpulkan beberapa "mobil terbang" lainnya.
Mobil Terbang dari Berlin
Pabrik Ambi-Budd di Berlin sejak 1926 memproduksi karoseri bagi banyak produsen kendaraan Jerman dan suku cadang pesawat. Awal tahun 30an, para insinyur merancang mobil terbang. Model yang tidak bisa terbang ini ditampilkan dalam pameran DELA di Berlin tahun 1932.
Taylor Aerocar III
Aerocar diproduksi oleh Moulton Taylor. Kendaraan ini disertifikasi sebagai pesawat dan mobil. Prototipe pertamanya selesai tahun 1949. Kelebihan fitur Aerocar adalah kemampuannya bertransformasi dari mobil menjadi pesawat dalam tempo hanya 15 menit.
Aerocar Tipe N102D
Mobil terbang N102D berwana kuning hijau ini diproduksi tahun 1960. Ini adalah Aerocar terakhir yang dirakit dan satu-satunya yang masih terbang. N102D juga satu-satunya Aerocar dengan mesin pesawat terbang berkapasitas 5,9 liter. Di Amerika, mobil terbang ini bahkan dijinkan untuk digunakan pada lalu-lintas darat.
PAL-V (Personal Air and Land Vehicle)
Mobil terbang PAL-V dikembangkan oleh John Bakker dari Belanda. PAL-V adalah kendaraan hibrida yang bisa bertransformasi menjadi helikopter. Saat hendak mengudara, PAL-V merentangkan baling-baling yang digerakkan mesin terpisah. Mobil ini membutuhkan landas pacu khusus sepanjang 182 meter. Kapasitas tangkinya 102 liter dan bisa terbang hingga ketinggian1229 meter.
Aeromobil 3.0
Mobil terbang Aeromobil 3.0 adalah produk buatan perusahaan Slowakia "Aeromobil". Jika sayapnya tidak direntang, mobil bisa secara normal digunakan di jalan raya. Di jalanan, kecepatan maksimalnya 160 km/jam dan membutuhkan 8 liter bensin per 100 kilometer. Saat di udara Aeromobil 3.0 butuh 15 liter per jam.
Joby S2 Electric VTOL PAV
Konsep desain Joby Aviation adalah pesawat dua kursi dengan 12 rotor yang bisa dilipat. Begitu mencapai kecepatan optimal, rotor melipat menjadi bentuk peluru aerodinamik. Pesawat ini bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 322 km/jam.
Vahana
Ini adalah proyek perusahaan Airbus. Vahana memiliki delapan rotor pada dua sisi sayapnya yang bergerak tergantung apakah mobil terbang secara vertikal atau horisontal. Kendaraan ini rencananya akan berfungsi seperti taksi otonom tanpa supir dengan kapasitas kabin satu penumpang.
Pop.Up
Airbus pamerkan konsep mobil terbang untuk masa depan bernama Pop.Up di Pameran Otomotif Jenewa. Mobil tanpa sopir yang dilengkapi kapsul penumpang dirancang bisa diangkut dengan drone raksasa. Sistem pintar memungkinkan pemesanan, pergantian penumpang dan pembayaran ongkos secara mulus. vlz/as (dari berbagai sumber)
Untuk membuat pesawat bermesin satu itu ia menghabiskan dana sejumlah sekitar 66 juta Rupiah. Waktu yang diperlukan sekitar dua tahun untuk menciptakan pesawat sampai bentuknya yang sekarang. Pesawat dibuat berdasarkan desain pesawat Mini-Max dari Amerika Serikat.
10 Kota Termacet di Dunia
Hampir semua penduduk Jakarta pernah terjebak di tengah kemacetan. Fenomena tersebut terbukti menempatkan ibukota Indonesia di urutan teratas dalam daftar kota termacet di dunia versi Castrol. Berikut daftarnya:
1. Jakarta, Indonesia
Ibukota Indonesia ini dinobatkan sebagai kota termacet di dunia. Rata-rata setiap tahunnya pengemudi kendaraan di Jakarta mengalami 33,240 start-stop alias kemacetan. Catatan ini tidak mengherankan mengingat pembangunan infrastruktur tidak sebanding dengan pertumbuhan populasi kendaraan yang saat ini menurut Polda Metro mencapai 21 juta di Jakarta.
2. Istanbul, Turki
Ibukota Turki kebanjiran 30.000 mobil baru setiap bulan. Menurut data statistik, satu dari lima orang di Istanbul memiliki kendaraan bermotor. Tidak heran kota metropolitan di antara dua benua ini menduduki peringkat kedua dalam daftar kota termacet di dunia. Selama setahun setiap pengemudi di Istanbul harus berhenti sebanyak 32,520 kali karena kemacetan.
3. Mexico City, Meksiko
Sebanyak empat juta kendaraan bermotor lalu lalang di kota Mexico City setiap harinya. Tidak heran jika kota ini juga dianggap sebagai salah satu kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Dalam Castrol Index, pengemudi di Mexico City mengalami 30,840 stop dan start setiap tahun.
4. Surabaya, Indonesia
Surabaya mencatat 4,5 juta kendaraan dengan penambahan sekitar 17.000 kendaraan baru setiap bulannya. Penyebab kemacetan terbesar di ibukota provinsi Jawa Timur ini adalah motor yang jumlahnya mencapai 3,6 juta unit. Jika melihat pertumbuhan jumlah populasi kendaraan yang mencapai 209.000 unit per tahun, dalam lima tahun ke depan situasi lalulintas Surabaya akan memasuki wilayah kritis.
5. St. Petersburg, Rusia
St. Petersburg sejatinya memiliki sistem transportasi publik yang sangat memadai. Sekitar 2,5 juta penumpang tercatat menggunakan layanan kereta bawah tanah, Metro, setiap harinya. Dengan jumlah penduduk yang berkisar lima juta, angka tersebut sebenarnya sudah sangat baik. Tapi tingginya angka lalulintas pegawai yang tinggal di luar kota membuat padat jalan-jalan di St. Petersburg
6. Moskow, Rusia
Kecepatan rata-rata kendaraan di Moskow tercatat maksimal 3 kilometer/jam. Serupa dengan Jakarta, ibukota Rusia ini kewalahan menghadapi ledakan pembelian kendaraan yang melonjak dalam satu dekade terakhir. Kendati memiliki sistem transportasi yang memadai, Moskow tertinggal dalam urusan pembangunan infrastruktur. Menurut pemerintah kota, ruas jalan yang ada cuma mampu menampung 30% kendaraan.
7. Roma, Italia
Sejak bertahun-tahun kota Roma di Italia mencoba mengatasi masalah lalulintas berupa minimnya jumlah transportasi publik dan rasio kendaraan bermotor per kapita yang tertinggi kedua di Italia. Negeri di selatan Eropa itu sendiri tercatat sebagai negara dengan tingkat kepadatan kendaraan tertinggi di dunia. Terdapat nyaris 600 kendaraan bermotor untuk setiap 1000 penduduk Italia.
8. Bangkok, Thailand
Kebijakan bekas PM Takhsin Shinawatra yang memangkas pajak buat pembeli kendaraan baru turut menambah runyamnya kondisi lalulintas di Bangkok. Sejauh ini kota berpenduduk sekitar 14 juta jiwa itu memiliki hampir delapan juta kendaraan. Castrol Index mengklaim setiap pengemudi di Bangkok menghabiskan 36 persen dari waktu perjalanan terjebak di tengah kemacetan.
9. Guadalajara, Meksiko
Menurut Castrol Index, pengemudi di Guadalajara mengalami 24,840 start-stops per tahun. Artinya lebih dari 30% waktu perjalanan dihabiskan di tengah kemacetan. Guadalajara mencatat rasio kepemilikan kendaraan terbesar di Meksiko. Tercatat satu dari empat orang di kota ini memiliki mobil atau motor.
10. Buenos Aires, Argentina
Dari tiga juta penduduk Buenos Aires, tercatat dua juta kendaraan yang berlalu lalang di jantung kota setiap harinya. Castrol Index mengklaim setiap pengemudi di ibukota Argentina ini mengalami 23,760 start-stops setiap tahunnya.
Hadrava bangga dengan pesawat yang dibuatnya, dan mengatakan "metode angkutan" barunya itu sudah mengubah hidupnya. Ia berencana akan membuat pesawat ke dua.
ml/vlz (DailyMail.com, 9News.com, mashable)
Bus Mengambang Urai Kemacetan
Bus mengambang di Cina akhirnya menjadi kenyataan. Sebuah proyek ujicoba diresmikan di Qinhuangdao. Akankah inovasi ini bisa menjawab kemacetan lalulintas di perkotaan besar?
Monster Jalanan
Bus mengambang milik Cina akhirnya menjadi kenyataan. Baru-baru ini ini pemerintah meresmikan proyek ujicoba sepanjang 300 meter di kota Qinhuangdao. Bus canggih yang dibaptis dengan nama Transit Elevated Bus ini memiliki panjang 22 meter, lebar hampir delapan meter, tinggi kolong 4,8 meter dan mampu mengangkut 3000 penumpang
Normalitas Perkotaan
Kemacetan lalulintas di Cina termasuk yang paling parah di dunia. Menurut studi Universitas Beijing, rata-rata waktu yang dihabiskan pengendara dalam kemacetan setiap hari mencapai satu jam 55 menit. Angka tersebut tergolong normal mengingat tahun 2015 saja Cina mencatat penjualan mobil sebanyak 24,5 juta unit.
Bantuan Pengusaha
Adalah Song Youzhou yang mendesain bus futuristik ini. Gagasan segar Song mendapat penghargaan dari Time Magazine sebagai salah satu dari 50 penemuan paling inovatif tahun 2010 silam. Ide Song baru menjadi kenyataan setelah seorang pengembang properti Cina, Bai Zhiming, membeli hak paten TEB dan mulai mengembangkan konsep bisnisnya.
Murah dan Efektif
Digerakkan oleh mesin bertenaga listrik, Transit Elevated Bus mampu melaju hingga kecepatan 60km per jam. Menurut Son Youzhou, moda transportasi buatannya itu "berfungsi serupa seperti kereta bawah tanah. Tapi biaya pembangunannya kurang dari seperlima biaya yang diperlukan untuk membangun kereta bawah tanah," ujarnya.
Terbebas dari Jalanan
Pemerintah Cina ingin menggandakan layanan transportasi umum dalam kota buat mengurai kemacetan. Selama ini jaringan transportasi bus seperti di Guangzhou ini masih menjadi tumpuan. Tapi selama moda transportasi umum masih memakan ruas jalan, kemacetan dikhawatirkan tidak akan berkurang banyak.
Minim Kompatibilitas
Ironisnya pemerintah Cina tidak tahu sama sekali tentang proyek percobaan TEB. Bus mengambang ini sering dikritik lantaran terlalu tinggi untuk sejumlah jembatan dalam kota dan terlalu rendah untuk kendaraan angkut seperti truk atau bus. Sebab itu pemerintah masih menunggu ujicoba yang dilakukan pengembang.
Mobilitas Berbagi
Produsen otomotif Jepang, Toyota menawarkan solusi yang lebih sederhana untuk mengatasi kemacetan di kota besar, yakni mobilitas berbagi dengan mobil kecil bertenaga elektrik. Nantinya mobil-mobil mini berkapasitas satu penumpang seperti ini akan disebar di berbagai sudut kota dan pelanggan bisa menggunakan mobil tersebut kapanpun.