Untuk membantu restoran menghibur pelanggan yang sedang menanti makanan pesanannya disajikan, dua pakar teknologi Belgia Antoon Verbeeck dan Filip Sterckx dari Skullmapping mendesain animasi komputer khusus yang bisa ditonton di meja pelanggan.
Keduanya memanfaatkan animasi 3D dan Motion Capture dalam menciptakan "Le Petit Chef". Ini sebuah film animasi yang diproyeksikan ke piring makan kosong Anda dan menampilkan animasi lucu koki kecil yang menyiapkan makan untuk dirinya sendiri.
Jadi tujuannya agar Anda bisa melupakan waktu menunggu makanan hingga tersaji, karena asyik menonton bagaimana si koki kecil mengubah piring Anda menjadi kompor, talenan memotong brokoli, menyiapkan kentang digital segar dan melihatnya beraksi melawan musuhnya si lalat.
Video simulasi "Le Petit Chef" di sebuah restoran telah diklik lebih dari 1,8 juta kali sejak diunggah ke Youtube bulan Mei tahun ini.
vlz/as (youtube, viralviral, skullmapping)
Robot pelayan kini jadi pemandangan normal di sejumlah restoran di Cina. Memang fungsinya masih lebih banyak sebagai penarik agar pelanggan datang, dan tidak sesempurna pelayan manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/D. ZhangRobot pelayan di Cina memang lebih banyak sebagai "gimmick" teknis untuk menarik lebih banyak pelanggan ke restoran. Berguna atau tidak itu urusan nomor dua. Robot pelayan ini paling tidak sudah bisa melakukan fungsinya, seperti mencatat pesanan makanan dari para pelanggan.
Foto: picture-alliance/epa/P. HiltonMesin-mesin humanoid itu juga sudah bisa melakukan fungsi mengantar makanan yang sudah selesai diolah dan siap santap ke meja pelanggan. Keuntungannya: robot pelayan tidak pernah mengeluh lelah, tidak minta naik gaji atau minta cuti. Tugasnya hanya satu: bekerja! Tapi ruginya pelanggan juga tidak bisa mengeluh kalau pelayanan tidak memuaskan atau makanan yang diantar salah.
Foto: picture-alliance/dpa/ChinaFotoPress/MAXPPPRobot-robot tidak cuma bisa dikerahkan sebagai pelayan, tapi juga bisa bertugas di dapur. Tapi kerjanya juga sangat terbatas. Koki manusia tetap harus meracik, mengolah dan memasak menunya. Robot ini hanya bertugas menjaga agar makanan siap saji tetap hangat pada suhu tertentu.
Foto: picture-alliance/dpa/ChinaFotoPress/MAXPPPTidak semua robot pembantu kerja di restoran berwujud seperti manusia atau humanoid. Mesin-mesin ini, yang cuma berupa kepala, kaki atau lengan pembantu untuk membuat adonan, mengiris, menggoreng dan mencuci sebetulnya juga robot. Tapi lebih ditekankan pada fungsinya sebagai pembantu kerja, bukan untuk dipamerkan kepada pelanggan.
Foto: picture-alliance/dpaRobot-robot di sebuah restoran di kota Shanghai terutama dikerahkan untuk program hiburan. Para pelanggan menyatakan puas dengan program hiburan yang ditampilkan robot-robot itu. Ironisnya banyak yang tidak puas dengan makanan yang disajikan, karena dinilai kurang lezat. Pengelola restoran harus mengakui, makanan di sini hanya sebagai pendamping acara hiburan oleh robot.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Robichon