Anatomi nyamuk yang dilihat dari dekat wujudnya cukup menakutkan. Apalagi saat mulutnya dengan jarum tajam menembus kulit manusia dan menghisap darah. Simak videonya!
Iklan
Para ilmuwan menemukan, bahwa mulut nyamuk atau probosis tidak hanya terdiri dari satu bagian tajam saja. Tapi merupakan sistem canggih yang terdiri dari jarum-jarum tipis yang masing-masing menusuk kulit, mencari pembuluh darah sehingga memudahkan nyamuk untuk menyedot darah.
Nyamuk jantan tidak menggigit manusia. Nyamuk betina yang melakukannya. Saat menggigit, lapisan fleksibel yang mirip dengan bibir tetap berada di permukaan kulit dan menekan keenam jarum tipis tersebut ke dalam kulit.
Dua jarum dari keenam jarum tersebut dinamakan maxillae, bergigi sangat kecil. Nyamuk menggunakannya untuk menggergaji, menembus kulit. Jarum sangat tajam, sehingga Anda tidak akan merasa sedang digigit.
Sepasang jarum lainnya, mandible, memisahkan jaringan saat nyamuk bekerja. Kemudian jarum tajam pada labrum (bibir atas) menembus ke dalam kulit, menusuk pembuluh dan menghisap darah.
Jarum keenam - disebut hypopharynx - mengeluarkan air liur nyamuk dan melepas zat kimia yang menjaga agar darah tetap mengalir. Air liur nyamuk juga membuat pembuluh darah manusia melebar, memblokir respon kekebalan tubuh, dan menjadi pelumas bagi probosis. Sehingga kulit merasa gatal. Selain itu juga berfungsi sebagai peyalur virus dan parasit yang berbahaya.
Nyamuk termasuk hewan yang dianggap paling berbahaya bagi manusia. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk setiap tahunnya merenggut ratusan ribu nyawa.
vlz/yf (kpeg, youtube)
Hewan yang Paling Banyak Membunuh Manusia
Hiu bisa sangat menakutkan. Tapi bukan satwa bertaring panjang itu yang paling rajin membunuh manusia, melainkan binatang lain yang justru terlihat tidak berbahaya. Inilah daftarnya.
Foto: AP
11. Hiu & Serigala - 10/Tahun
Hiu dan serigala memang memiliki kemampuan membunuh yang hampir tiada duanya. Tapi cuma sedikit yang menjadi korban. Setiap tahun sekitar sepuluh orang meninggal dunia akibat hiu dan serigala. Anda lebih berpeluang tewas karena panggangan roti ketimbang oleh kedua hewan ini.
Foto: AP
10. Singa & Gajah - 100/Tahun
Bahwa manusia kadangkala menjadi korban singa, bukan kemustahilan. Yang mengejutkan justru peluang terbunuh oleh gajah sama besarnya. Mamalia darat terbesar di dunia ini memang bisa menjadi agresif dan mematikan jika merasa terganggu. Setiap tahun kedua spesies membunuh rata-rata sekitar 100 orang.
Foto: picture alliance / blickwinkel/D. u. M. Sheldon
9. Kuda Nil - 500/Tahun
Tidak terhitung mainan anak-anak yang dibuat menyerupai seekor kuda nil. Kenapa tidak? Satwa ini bisa terlihat lucu dengan moncong dan badannya yang cendrung membengkak. Dan kuda nil juga termasuk jenis Herbivora. Tapi jangan terkecoh. Kuda nil terbukti dapat berlari sangat cepat dan mematikan. Setiap tahun sekitar 500 orang tewas akibat satwa yang satu ini.
Foto: picture-alliance/dpa-Zentralbild
8. Buaya - 1000/Tahun
Soal siapa yang dianggap paling angker, buaya bisa dikatakan sejajar dengan singa dan ikan hiu. Satwa ini punya kemampuan membunuh yang sangat efektif. Tidak jarang korban bertubuh jauh lebih besar ikut menjadi korban, misalnya kuda nil, sapi atau, dalam kasus buaya air tawar, bahkan ikan hiu. Sekitar 1000 manusia tercatat tewas akibat gigitan buaya setiap tahunnya.
Foto: Fotolia/amnachphoto
7. Cacing Pita - 2000/Tahun
Cacing pita biasanya hidup di saluran pencernaan hewan vertebrata, entah itu ikan hiu, tikus atau manusia. Mereka biasanya masuk ke tubuh manusia sebagai telur atau larva yang tersimpan di dalam makanan. Kendati bisa disembuhkan, setiap tahun cacing pita membunuh 200 kali lipat lebih banyak manusia ketimbang ikan hiu.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Loznak
6. Cacing Ascaris - 2500/Tahun
Jenis parasit yang satu ini menyerupai cacing pita. Bedanya mereka tidak berdiam diri di saluran pencernaan. Setelah telur menetas, cacing Ascaris melubangi dinding usus dan menjangkiti paru-paru serta saluran pernafasan, lalu kembali ke saluran pencernaan untuk tumbuh besar. Sekitar satu miliar manusia terjangkit cacing Ascaris di seluruh dunia.
Foto: CDC
5. Siput Air Payau, Serangga Penghisap Darah & Lalat Tsetse - 10.000/Tahun
Tiga satwa bersaing di tempat kelima dengan angka korban yang mencapai 10.000 per tahun. Ketiganya sebenarnya tidak berbahaya, melainkan parasit yang mereka bawa. Cacing Schistosomiasis misalnya rajin membunuh di Indonesia. Sementara penyakit Chagas disebabkan oleh bakteri bernama Trypanosoma cruzi yang biasa dibawa oleh serangga penghisap darah
Foto: picture-alliance/dpa
4. Anjing (Rabies) - 25.000/Tahun
Rabies adalah infeksi virus yang sebenarnya bisa ditularkan oleh banyak jenis hewan. Tapi di banyak negara rabies ditularkan oleh anjing. Virus ini sangat licik. Penderitanya bisa bertahan lama tanpa menunjukkan gejala apapun. Dan ketika virus mulai aktif, tidak jarang berujung kematian. Untungnya saat ini manusia dan anjing bisa mendapat vaksinasi anti rabies dengan murah.
Foto: picture-alliance/ZB/B. Wüstneck
3. Ular - 50.000/Tahun
Kebanyakan jenis ular tidak berbahaya dan bahkan tidak memiliki bisa sama sekali. Tapi yang lain mampu membunuh dengan efektif. Sekitar 50.000 orang di seluruh dunia menjadi korban gigitan ular setiap tahunnya - cukup untuk menempatkan reptilia ini sebagai pembunuh terbesar ketiga di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/blickwinkel/B. Trapp
2. Manusia - 475.000/Tahun
Tidak heran jika manusia masuk dalam daftar muram ini. Terlebih jika mengingat betapa spesies paling berkuasa di muka Bumi ini punya keterampilan nyaris tak berbatas untuk mencari cara membunuh sebanyak mungkin orang. Setiap tahun 475.000 orang tewas akibat perang dan pembunuhan.
Foto: picture-alliance/dpa
1. Nyamuk - 725.000/Tahun
Di Eropa nyamuk cuma nuansa, tapi di tempat lain ia mematikan. Sebenarnya nyamuk dianggap berbahaya karena sering membawa parasit mematikan. Malaria misalnya membunuh rata-rata sekitar 600.000 orang setiap tahun. Demam berdarah, demam kuning dan radang otak juga disebabkan oleh bakteri atau virus yang dibawa nyamuk.