Pengojek di Cipatujah, Tasikmalaya, mungkin bisa dianggap pengendara motor paling hebat atau mungkin inovatif. Dengan motor modifikasi, mereka bisa mengangkut sampai 9 penumpang!
Iklan
Sepertinya, pembalap kondang Italia Valentino Rossi atau juga juara MotoGP 2015 Jorge Lorenzo asal Spanyol akan minggir menepi jika di jalanan mereka bertemu tukang ojek asal Cipatujah.
Mereka bukan ojeker biasa. Tukang ojek di Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, terbilang berbeda dengan ojek pada umumnya. Motor mereka dimodifikasi, yang dilakukan cukup sederhana. Dengan 2 palang kiri kanan dari papan kaya, motor mereka mampu mengangkut maksimal 9 orang dan barang sampai 500 kg.
Penduduk desa di Cipatujah dan sekitarnya sangat mengandalkan transportasi ini. Keuletan pengojek dan juga motornya menjadi tumpuan warga untuk bisa pergi dari satu desa ke desa lain, mengigngat kondisi jalan antardesa yang sebagian tidak mulus. Selain ini jalanan di pesisir selatan Jawa Barat ini terbilang tidak ramah: jalan berliku dan terjal, bahkan tidak jarang jalan tanah.
Tukang ojek Cipatujah kini tengah disorot setelah video yang menampilkan aksi salah seorang pengojek diunggah di Facebook pada 27 Januari lalu. "Cuma ada di Indonesia-Ojek Palang," ditulis oleh pemilik akun laman fanpage “Selamat Pagi Indonesia”.
Tayangan video yang sebelumnya telah diunggah di YouTube, Maret 2015, memperlihatkan seorang tukang ojek melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Yang membuat orang tercengang dan menahan nafas adalah saat mengetahui jumlah penumpang yang ia angkut. Kendaraan bermotor yang seharusnya hanya untuk dua orang ini “dijejali“ 9 penumpang!
Tanggapan terhadap aksi pengojek ini beragam. Banyak yang mengacungkan jempol atas kehebatan si pengendara dan juga keberanian para penumpang. Namun juga tidak sedikit yang menilainya sebagai aksi yang mengancam jiwa.
Dunia Ekstrim Olahraga
Tercepat atau yang tertinggi: Perburuan mencetak rekor baru mendorong olahragawan ekstrim mengambil risiko yang lebih besar dan terkadang mengancam nyawa. Berikut kenekatan sejumlah olahragawan.
Foto: picture-alliance/dpa/ Nic Bothma
Buta di Atas Titian
Takut akan ketinggian tidak dikenal oleh Nik Wallenda. Olahragawan AS itu secara nekat meniti tali di antara dua gedung tertinggi di Chicago dengan mata tertutup. "Saya membayangkan bagaimana meniti tali jika saya tidak bisa melihat apapun," ujar Wallenda datar ketika ditanya soal motivasinya.
Foto: Reuters
Di Lintasan Perbatasan
2012 silam Nik Wallenda berjalan di atas seutas tali melewati perbatasan Amerika Serikat dan Kanada - sementara di bawahnya mengalir jutaan liter air ke jurang air terjun Niagara. Aksi nekat Wallenda itu tercatat dalam sejarah sebagai manusia pertama yang berjalan di atas air terjun Niagara.
Foto: Getty Images/J. Moore
Dengan Wingsuit ke Dalam Jurang
Nik Wallenda bukan satu-satunya orang berhobi ekstrim. Olahragawan Swiss, Géraldine Fasnacht terbang dengan Wingsuit dari gunung tertinggi di Swiss, Matterhorn, yang menjulang 4478 meter dari permukaan laut.
Foto: AFP/Getty Images/P. Desmazes
Menghadap Ombak
Dalam olahraga Loncat Tebing, peserta harus berani lompat dari ketinggian 25 meter ke dalam air. Olahraga ini menjadi populer di Acapulco, Meksiko. Kini Loncat Tebing digelar di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Foto: Fotolia/Coco Brown
Lautan di Perut Bumi
Menyelam di dalam gua adalah olahraga yang berbahaya. Arus air yang sulit ditebak sudah menewaskan belasan hingga puluhan penyelam handal. Selain itu air di dalam gua sering dipenuhi gelembung gas yang bisa membuat orang pingsan jika menghirupnya.
Foto: Fotolia/leonardogonzalez
Manusia Air
Selam bebas adalah olahraga ekstrem, di mana penyelam mencoba mencapai kedalaman tanpa bantuan alat pernapasan. Biasanya penyelam mendapat bantuan tali untuk berorientasi. Rekor terlama sejauh ini dicetak oleh penyelam Perancis, Stéphane Mifsud, yang mampu bertahan selama 11 menit 35 detikt di dalam air dengan sekali hirupan nafas.
Foto: picture alliance / Stephan Jansen
Menantang Raksasa
"Big Wave Surfing" adalah jenis ekstrim dari olahraga berselancar, di mana olahragawan berambisi menaklukkan ombak tertinggi, seperti yang terlihat di pantai Mavericks di Kalifornia ini. Di sana ombak bisa mencapai ketinggian 30 meter.
Foto: picture-alliance/dpa/ Nic Bothma
Satu Saja Tidak Cukup
Berenang, bersepeda atau berlari bukan tergolong olahraga ekstrim. Tapi jika ketiganya digabungkan maka terciptalah Triathlon. Progam yang diberikan untuk seorang peserta turnamen bisa membuat nafas anda tercekat, 3,8 km renang, 180 km bersepeda dan 42,195 kilometer berlari.
Foto: Getty Images/M. Garcia
Jatuh dari Langit
Tidak seroangpun pernah loncat lebih tinggi dari Robert Alan Eustace. Manajer asal Amerika Serikat itu melakukan terjun payung dari ketinggian 41 kilometer. Aksi nekat Eustace itu mengalahkan rekor yang dibuat Felix Baumgärtner sebanyak tiga kilometer.
Foto: picture-alliance/EPA/Paragon Space Development/J. Martin Harris