1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Video Osama bin Laden

10 September 2007

Beberapa hari menjelang peringatan enam tahun serangan teror 11 September 2001, pimpinan Al Qaida, Osama bin Laden melansir sebuah rekaman video terbaru.

Rekaman video terbaru Osama bin Laden ingin menegaskan Al Qaida bangkit lagi.
Rekaman video terbaru Osama bin Laden ingin menegaskan Al Qaida bangkit lagi.Foto: AP

Sasarannya amat jelas. Yakni untuk menunjukan pimpinan teroris itu masih hidup dan tetap mengikuti perkembangan politik dunia. Harian Italia La Repubblica yang terbit di Roma dalam tajuknya berkomentar : Dengan video berdurasi 26 menit itu, Osama bin Laden hendak menunjukkan kelompok inti garis keras Al Qaida mampu memperkuat diri, jauh lebih kuat dibanding beberapa tahun lalu. Ia juga hendak membuktikan keberhasilannya membangun kembali jaringan Al Qaida, yang sebelumnya dapat dilemahkan oleh invasi ke Afghanistan yang dipimpin AS. Setelah kampanye yang gagal untuk membungkam Al Qaida, organisasi teror ini sukses dalam proses kelahiran kembali.

Harian Austria Salzburger Nachrichten yang terbit di Salzburg dalam tajuknya menulis : Dengan pesan video terbarunya, Osama bin Laden berhasil membuat banyak orang ketakutan. Tapi di sisi lain terdapat dampak sampingan, yang membuat musuh besar teroris bergembira. Presiden AS, George W.Bush yang belakangan ini ibaratnya hanya menelan kekalahan, tiba-tiba dapat meraih kembali angka kemenangan. Ia memuntir pidato Bin Laden, dan merekayasa pujian untuk kelompok perlawanan Irak dalam video tsb, sebagai bukti bahwa perang Irak yang dilancarkannya adalah perang melawan terorisme. Dengan itu, sebuah rekaman video, ternyata dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang serupa, oleh dua tokoh yang tergolong musuh bebuyutan.

Sementara Harian liberal Austria Der Standard yang terbit di Wina berkomentar : Potensi mobilisasi Al Qaida kelihatannya terus meningkat. Hal itu dapat dibaca dari kasus terinfeksinya sebuah kelompok mualaf Jerman, oleh faham terorisme Osama bin Laden. Juga kelompok Al Qaida di Afrika Utara, tidak memerlukan inspirasi baru, untuk melakukan aksi pembunuhan terbarunya. Juga jika Osama bin Laden dalam pesan videonya tidak secara langsung menyerukan serangan teror, tidak ada seorangpun yang dapat merasa tenang. Kembalinya Osama bin Laden menimbulkan kecemasan akan terjadinya hal yang paling buruk.

Dan terakhir harian Jerman Rheinsche Post yang terbit di Düsseldorf berkomentar : Pengejaran Osama bin Laden dilakukan setengah hati. Dalam waktu bersamaan, menimbang pesan video Osama bin Laden itu, pimpinan CIA mengeluarkan peringatan mengerikan : Al Qaida kini kembali menguat seperti sebelum serangan 11 September 2001. Pernyataan itu saja sudah membuktikan, bahwa terjadi banyak kegagalan dalam program perang melawan terorisme. Perang Irak berdampak pada diabaikannya Afghanistan. Kelompok teroris menciptakan kamp pelatihan baru dan memanfaatkan kawasan Hindukush sebagai tempat persembunyiannya. Kelihatannya kini sudah tiba saatnya, kembali melancarkan perang efektiv melawan terorisme.