Gajah punya sifat seperti manusia. Untuk gajah yang "bermasalah" seorang pawang gajah punya kiat untuk menidurkan hewan peliharaannya dengan menyanyikan lagu nina bobo.
Iklan
Konflik antara gajah dan manusia sudah jadi masalah sejak lama di Thailand. Juga pemanfaatan gajah untuk kerja berat di sektor perkayuan atau untuk dijadikan hewan sirkus. Ini membuat gajah trauma dan beringas.
Tapi seorang perempuan bernama Sangduen Chailert punya keistimewaan. Perempuan yang dijuluki "penakluk gajah" ini sangat memahami sifat masing-masing hewan asuhannya di taman alami gajah "Elephant Nature Park" di Chiang Mai. Untuk menyuruh gajah bernama Fah Mai yang berumur 7 tahun tidur, Sangduen menyanyikan lagu yang membuat gajah berbaring tiduran.
Perempuan "Penakluk" Gajah dari Thailand
00:55
Sangduen mengungkapkan, pengalamannya selama bertahun-tahun mengurus hewan besar itu menunjukkan, gajah tidak beda dengan manusia, yakni punya sifat khas untuk tiap hewan.
"Ada yang jenaka dan gembira, ada yang serius, ada yang selalu murung tapi ada juga yang cemburuan", ujar perempuan pawang gajah di "Elephant Nature Park" ini.
Menyanyi membuat gajah tenang
Pengurus gajah itu mengungkapkan, ia mulai menyanyikan lagu "nina bobo" enam tahun silam, saat mengurus bayi-bayi gajah yang sulit diatur dan disuruh istirahat.
Sangduen mengamati, jika ia menyanyi, anak-anak gajah peliharaannya bertindak lebih tenang dan gampang diurus. Ia lalu mencoba menyanyi untuk gajah lain yang sudah dewasa dan hasilnya ternyata serupa.
Dari sekitar 70 gajah yang kini hidup di "Elephant Nature Park" Chiang Mai hanya beberapa ekor yang dilahirkan di taman gajah. Sebagian besarnya adalah gajah-gajah yang sebelumnya mengalami trauma, karena harus hidup dalam sirkus atau menjadi penarik beban berat. Sebagian juga beringas karena sering disiksa pemilik lama.
Namun lagu yang dinyanyikan Sangduen Chailert terbukti membuat hewan besar itu jadi lebih tenang. Gajah di "Elephant Nature Park" Chiang Mai kini jadi daya tarik wisata unggulan di kawasan.
Gajah Makin Terdesak Perburuan Liar
Dalam dekade terakhir jumlah gajah berkurang 60% akibat kehilangan habitat dan perburuan liar. Diperkirakan 100 gajah Afrika tewas tiap hari di tangan pemburu yang mencari gading.
Foto: picture alliance/blickwinkel/M. Hicken
Jumlah Makin Berkurang
Seabad lalu, 10 juta gajah hidup di seluruh Afrika. Sekarang jumlahnya hanya antara 35.000 dan 40.000. Sejak jumlah gajah berkurang 62% dalam sepuluh tahun terakhir, aktivis konservasi alam khawatir gajah bisa punah dalam 10 tahun mendatang.
Foto: picture-alliance/R. Harding
Dibunuh Karena Gadingnya
Setiap harinya, sekitar 100 gajah Afrika dibunuh karena gadingnya, yang kemudian dijual terutama di Asia. Dalam lima tahun terakhir, permintaan gading di Cina bertambah, dan itu tambah mendorong perburuan liar. July 2015 bea cukai di pelabuhan udara Zürich, Swiss, menyita 262 kg gading yang dipotong-potong, dan disembunyikan dalam delapan koper yang dibawa tiga penumpang pesawat asal Cina.
Foto: Reuters/R. Sprich
Konflik Politik Dipertajam Penjualan Gading
Diperkirakan penyelundupan hewan liar jadi bisnis ilegal ke-tiga terbesar setelah penyelundupan obat terlarang dan manusia. Penjualan gading ilegal memperuncing berbagai konflik di benua Afrika. Misalnya, kelompok seperti Al Shabab dan Boko Haram membeli senjata dengan hasil bisnis gading. Setengah kilo gading harganya sekitar 14 juta Dolar di pasar gelap Cina.
Foto: picture-alliance/AP Photo/African Parks
Koeksistensi dengan Gajah
Walaupun ada larangan penjualan gading internasional, gajah tetap jadi sasaran perburuan. Organisasi seperti SOS Elephants berupaya memberikan penyuluhan pada warga setempat, pentingnya gajah bagi ekosistem Afrika, dan bagaimana warga bisa mencari nafkah lewat eko turisme dan teknik pertanian yang berkoeksistensi dengan gajah.
Foto: picture-alliance/dpa-Zentralbild
Hilangnya Habitat
Di samping perburuan, gajah juga menghadapi masalah berkurangnya ruang hidup. Populasi manusia di Afrika bertambah empat kali lipat dalam dekade terakhir, yang berarti berkurangnya ruang hidup bagi gajah. Hutan-hutan dibuka dan dijadikan lahan pertanian atau peternakan. Sebagian gajah ditangkap dan dilatih serta digunakan untuk aktivitas ilegal seperti pembalakan liar.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Gambarini
Secercah Harapan
Akhir Juli lalu, Presiden AS Barack Obama mengumumkan rencana untuk memperketat peraturan perdagangan gading. Amerika Serikat adalah pasar gading ke-dua terbesar di dunia setelah Cina, yang juga telah berjanji akan mengurangi perdagangan gading di pasar domestiknya.