Pesan yang mengharukan ini datang dari seekor gorilla. Koko yang punya kemampuan bahasa isyarat, mengajak manusia untuk segera mengatasi kerusakan lingkungan.
Iklan
Koko merupakan gorilla betina berumur 44 tahun yang terkenal dengan kemampuannya berkomunikasi dengan manusia menggunakan bahasa isyarat. Dalam sebuah video yang dibuat dan diedit oleh NOE Conservation, sebuah lembaga non-profit yang bergerak di bidang penyelamatan lingkungan, Koko menyampaikan opininya, setelah mendengarkan penjelasan mengenai kesepakataan negara-negara dalam mengatasi masalah perubahan iklim.
"Saya adalah Gorilla,"
"Saya ini kembang-kembang, hewan....saya adalah alam," demikian bahasa tubuh yang disampaikan Koko.
"Manusia… Koko sayang,"
"Bumi....Koko sayang,"
"Tapi manusia....tapi manusia…bodoh,"
"Bodoh."
Tampaknya Koko merujuk pada bagaimana ulah manusia merusak alam. Ia menangis, ketika melihat lingkungan hidup menjadi hancur..
"Koko menyesalinya.."
"Koko menangis,"
Koko mendorong untuk memulai gerakan penyelamatan lingkungan, karena waktunya amat mendesak:
“Waktunya mendesak,"
"Perbaiki.....perbaikilah Bumi, tolong Bumi,"
"Cepat,"
"Lindungi Bumi.."
"Alam...alam melihatmu,"
"Terima kasih,"
Koko lahir di San Francisco, Kalifornia, 4 Juli 1971. Para ilmuwan melatih gorilla ini menggunakan bahasa isyarat sejak berusia satu tahun. Diperkirakan bahwa kosa kata yang dimiliki Koko berjumlah lebih dari 1.000 kata dalam bahasa isyarat. Kemamüpuan ini menempatkannya sebagai pengguna bahasa isyarat non-manusia yang terfasih. Ia juga memahami sekitar 2.000 kata dalam bahasa isyarat.
Beberapa ilmuwan menegaskan bahwa Koko mampu menggunakan bahasa isyarat dan tindakannya senantiasa sesuai dengan apa yang dikatakannya dalam bahasa isyarat itu. Hal ini menunjukkan bahwa Koko sudah menguasai kemampuan menggunakan bahasa. Namun beberapa ilmuwan lainnya berpendapat, bahwa Koko tak memahami arti di balik tindakannya, tetapi bisa mempelajari bahasa isyarat itu karena para peneliti memberinya imbalan.
Binatang Hibrida Baru: Monster atau Hasil Evolusi Alami?
Para ilmuwan mengamati munculnya sejumlah binatang hibrida baru, hasil persilangan dua spesies berbeda. Pemicunya beragam, dari perubahan iklim sampai habitat tumpang tindih. Inilah beberapa diantaranya:
Foto: Getty Images/Afp/Tiziana Fabi
Monster dari Dunia Satwa?
Kebanyakan binatang hibrida adalah persilangan yang direkayasa manusia. Tapi perubahan lingkungan dan iklim, memaksa spesies yang tadinya memiliki habitat terpisah bisa bertemu. Lahir hibrida yang kadang memukau dan indah tapi kadang menakutkan.
Foto: imago/ZUMA Press
Efek Perubahan Iklim
Salah satu binatang hibrida adalah beruang "Grolar" persilangan Antara Grizzly dengan Beruang Kutub. Lumernya lapisan es abadi, memaksa beruang kutub bermigrasi ke selatan ke habitat beruang Grizzly. Terjadi persilangan kedua jenis beruang akibat habitat yang kini tumpang tindih.
Foto: Reuters/J. Urquhart
Evolusi Beraksi
Beberapa jenis hiu sirip hitam di kawasan laut Australia melakukan persilangan secara alami. Para ilmuwan menyebutnya "Aksi Evolusi". Dengan perkawinan silang, hiu generasi berikutnya memiliki kemampuan hidup di kawasan laut amat luas mulai dari laut tropis hingga perairan dekat kutub.
Foto: picture-alliance/WILDLIFE
Terancam Punah
Beruang kutub terancam punah akibat perkawinan silang. Pasalnya lingkungan hidup beruang kutub makin lama makin menciut, dan memaksa kawin dengan beruang Grizzly. Dampaknya, secara pelahan spesies beruang kutub akan lenyap.
Foto: AFP/Getty Images/P. J. Richards
Persilangan Tak Bertanggung jawab
Sejumlah binatang hibrida menderita kelainan genetika. Akibatnya satwa mudah diserang penyakit atau mandul. Liger misalnya, anak persilangan Singa jantan dengan Harimau betina, menjadi spesies kucing terbesar di Dunia. Binatang ini tidak ada di alam, dan dibiakkan oleh manusia yang serakah ingin mendapat uang.
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Kurskov
Persilangan Kejutan
Sejak lama di di Eropa domba dan kambing diternakkan bersama di satu tempat. Lazimnya tidak terjadi kawin silang. Tapi di Irlandia terjadi persilangan kejutan antara kambing dan domba, melahirkan "Dombing" atau "Geep" yakni anakan dari "Goat" dan "Sheep".
Foto: picture-alliance/dpa/P. Murphy
Alam Juga Memberi Kejutan
Tidak hanya di Irlandia, di Florence, Italia, alam juga memberi kejutan. Seekor Zebra jantan kabur dari kandangnya di kebun binatang pada 2013 dan memasuki kandang keledai betina. Kawin silang ini melahirkan anak yang disebut "Zonkey" persilangan antara "Zebra" dan "Donkey".