Bagaimana cara memasak di ruang tanpa gravitasi dan semua bahan dan peralatan yang diperlukan melayang-layang di udara? Seorang astronot ESA mendemonstrasikannya dalam video berikut!
Iklan
Para astronot biasanya menyantap makanan cepat saji, seperti hamburger yang melewati proses pengeringan beku, atau berbagai aneka saos. Namun, astronot European Space Agency Samantha Cristoforetti membuktikan, bahwa ada kalanya mereka bisa menyiapkan makanan seperti yang ada di restoran. Ia merekam proses memasaknya dan videonya diunggah ke YouTube.
Cristoforetti membuat taco lengkap dalam kondisi tanpa gravitasi. Makanan memainkan peran psikologis penting bagi manusia. Karena itu, para astronot yang bertugas dalam jangka waktu yang lama sesekali diijinkan untuk menyantap makanan favorit tertentu. Mereka menyebutnya "bonus food". Taco ini disiapkan di bumi oleh koki Stefano Polato.
Menu makanannya adalah salat quinoa dengan tomat kering, ikan makerel, dan krim bawang prei. Semuanya dibungkus dengan tortilla hangat untuk mewujudkan taco lezat yang pasti juga akan disukai oleh orang biasa yang berada bumi.
Pada videonya bisa dilihat kesulitan dan kekacauan yang ditimbulkan saat memasak di luar angkasa. Saat Cristoforetti menyiapkan taco-nya, ia pertama-tama harus menahan tortillanya agar tidak terbang untuk bisa mengoleskan bumbu-bumbunya.
Setiap kali sang astronot mencoba membuka bungkus bahan masakan baru, tortilla terbang menuju langit-langit. Jadi sebenarnya, Cristoforetti membutuhkan waktu memasak yang hampir sama lamanya dengan menjaga agar tortilla tidak terbang terlalu jauh.
Cristoforetti berada di luar angkasa selama 199 hari, 16 jam dan 42 menit. Ini rekor bagi seorang astronot perempuan. Ia meninggalkan bumi dan menuju ISS tanggal 23 November 2014.
vlz/rzn (esa, youtube, inquistr)
Hidup di Ruang Angkasa
Sudah lebih dari tiga bulan, astronot Alexander Gerst tinggal di stasiun ruang angkasa ISS. Sejak saat itu, ia menunjukkan kehidupan barunya di ruang angkasa bagi yang penasaran dengan kehidupannya.
Foto: ESA/NASA
6 bulan - 160 eksperimen
Banyak area yang belum dieksplorasi. Selama menempuh misinya, Gerst akan membantu untuk mengamati perubahannya. Sebelum memulai perjalanannya, ia sudah melakukan lebih dari 160 percobaan. 25 percobaan itu diselenggarakan bersama-sama dengan industri Jerman, termasuk Fakultas Olahraga di Universitas Köln, Jerman dan Berlin Charite.
Foto: ESA/NASA
Mempelajari dunia dari atas
Sebagai seorang ahli geofisika dan gunung berapi, Alexander Gerst memahami bumi dengan baik. Sejak 28 Mei lalu, ia dapat mengeksplorasi dan mempelajari lebih dalam bumi dari atas ketinggian. Di ketinggian hampir 400 kilometer, ia memfoto secara teratur fenomena alam, seperti terlihat di sini, foto dari atas Atlantik Utara.
Foto: ESA/NASA
Olahraga di ruang angkasa
Untuk semua anggota awak ruang angkasa, berolahraga adalah program wajib setiap harinya. Ini penting, agar gerakan kaki dan sistem otot mereka cepat pulih kembali, setelah dalam keadaan tanpa bobot. Dari program olahraga ini, Gerst juga dapat melakukan banyak tes medis yang akan membantu para peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang tubuh kita.
Foto: ESA/NASA
Melayani dunia pengetahuan
Selama perjalanannya melalui alam semesta, Alexander Gerst harus mengambil sampel darahnya secara teratur. Sampel darah ini dikirim ke bumi, lalu dianalisa di laboratorium. "Ini pengorbanan saya demi penelitian," katanya sambil bercanda.
Foto: ESA/NASA
Piala Dunia, juga di alam semesta
Meskipun jadwal di ISS ketat, Alexander Gerst tidak mau ketinggalan menyaksikan final Piala Dunia melalui transmisi satelit. Dengan bangga, ia mengenakan jersey saat final Piala Dunia berlangsung di bumi dan bersorak atas kemenangan timnas-nya. Kegembiraannya begitu tim nasional Jerman menang langsung terpampang secara online.
Foto: ESA/NASA
Membawa misi
Dengan gambar-gambar ini, Gerst bukan ingin menunjukkan betapa indahnya pemandangan dari ISS. Dia lebih ingin mempertajam kesadaran kita akan keindahan dan keunikan planet Bumi -dan- menggugah kepekaan kita untuk mengantisipasi ancaman dan masalah. Oleh karena itu, misi pendidikan yang dilakukan awak antariksa selama misi mereka sangat penting.
Foto: ESA/NASA
Laporan langsung dari luar angkasa
Dan ... pesannya dibawa dari sangat jauh. Alexander Gerst mengambil waktu untuk mendidik orang-orang di bumi tentang pekerjaannya di ruang angkasa. Dalam beberapa bulan terakhir, melalui satelit transmisi ia bertatap muka dengan para siswa di dua sekolah. Selain itu, ia selalu mengirim video singkat untuk menunjukkan kehidupan dan kondisi kerja di ISS.
Foto: ESA/NASA
Setiap orang punya tugas
Selain percobaan ilmiah dan pemeliharaan stasiun ruang angkasa yang sudah dijadwalkan, kru antariksa memiliki wilayah tanggung jawab masing-masing. Alexander Gerst bertanggung jawab atas sistem pemeliharaan dan pengolahan air serta peralatan olahraga. Ia juga bertanggungjawab atas ruang tinggal kru. Dan mereka harus bersama-sama membersihkan ISS, setiap hari Sabtu.
Foto: ESA/NASA
Foto-foto menarik dari bumi kita
Betapa indahnya planet kita, jika kita melihatnya dari sudut yang berbeda. Alexander Gerst menunjukkan itu hampir setiap harinya melalui Twitter. Termasuk, misalnya, gurun Sahara (digambarkan di sini) atau peristiwa alam yang spektakuler lainnya ...
Foto: ESA/NASA
Citra menarik lainnya
Seperti juga ... warna cahaya utara di Greenland. Masih dua bulan lagi Alexander Gerst akan berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Cukup waktu harus mengelilingi planet bumi berkali-kali dan memahami sifat bumi.