Seorang seniman Cina ingin memberikan hadiah istimewa untuk ulang tahun neneknya yang ke 100. Ia mewujudkan ilusi tangga ke langit dengan menggunakan kembang api.
Iklan
Pada video di bawah, Anda bisa melihat keindahan tangga menyala setinggi 500 meter yang tampak di langit biru Quanzhou, tenggara Cina. Ilusi yang dibuat dengan kembang api ini adalah karya Cai Guo-Qiang, seniman yang berasal dari kota tersebut dan kini bermukim di New York.
Bentuk tangga diperoleh melalui kawat logam dan aluminum yang diisi dengan bubuk mesiu. Lalu dikaitkan ke bagian bawah sebuah balon udara. Balon ini dibuat dari material khusus dan diluncurkan dari kapal dekat pesisir pulau Huiyu.
Cai Guo-Qiang menyebut karyanya sebagai 'Sky Ladder' atau 'tangga langit'. Di jejaring sosial, lebih populer dengan 'Stairway to Heaven', seperti judul lagu band rock Led Zeppelin.
Seniman Cina ini membutuhkan 21 tahun dan tiga percobaan sebelum berhasil mewujudkan proyeknya. Ia mengatakan, ingin mewujudkan pertunjukan kembang api yang spektakuler sebagai hadiah ulang tahun dan ucapan terima kasih kepada neneknya yang selalu mendukung impiannya menjadi seorang seniman.
"Nenek saya lahir di desa nelayan kecil di Quanzhou dan menjual ikan untuk membantu cucunya mewujudkan cita-cita menjadi seniman," ujar Cai.
Kini Cai Guo-Qiang dianggap sebagai seniman kembang api yang paling terkenal di dunia. Karya-karyanya termasuk upacara pembukaan pesta Olimpiade Beijing 2008.
Ia juga dikenal menggunakan bubuk mesiu untuk membuat lukisan. Tahun 2013 ia membuat lukisan tentang desa Quanzhou sepanjang 24 meter dengan efek hasil ledakan bubuk mesiu. Lukisan tersebut dilelang di Christie seharga 1,6 juta poundsterling.
vlz/yf (youtube, caiguoqiang.com, mail)
Seni Berukuran Mikro
Ukurannya kecil sekali, sehingga muat di dalam lubang jarum. Patung-patung mikro ini dibuat seniman Inggris Willard Wigan.
Foto: Willard Wigan
Di Dunia Dongeng Miniatur
Lihatlah dengan seksama. Yang dipegang seniman Inggris Willard Wigan bukan hanya sebuah jarum. Ini karya seni, tepatnya: seni mikro. Di kepala jarum ini ada piala dunia FIFA berukuran kecil. Untuk mata telanjang, itu tidak bisa dilihat. Karya Wigan baru hidup di bawah mikroskop. Tidak heran, patung-patung buatannya hanya berukuran sekitar 0,005 millimeter.
Foto: Willard Wigan
Seni Mikroskopis
Perbandingan langsung menunjukkan, seberapa kecil karya miniatur Wigan. Kapal keemasan ini bisa melewati lubang jarum tanpa masalah. Di Hamburg, di Museum für Kunst und Gewerbe Willard Wigan sedang memamerkan 20 karya terbaiknya – tentu saja di bawah mikroskop. Berlawanan dengan seniman-seniman lain, karya-karya Wigan punya keuntungan besar, karena bisa ditempatkan di kantung celana.
Foto: Willard Wigan
Rumah untuk Semut
Semut bangunkan rasa kagum Wigan atas semua yang berukuran kecil. Di sekolah ia punya banyak masalah, kata seniman yang lahir tahun 1957. Sejak lahir ia menderita kelainan yang menyebabkannya tidak bisa belajar dengan cepat. Akibatnya ia selalu jadi korban ejekan. Jadi Wigan menciptakan dunianya sendiri dalam ukuran miniatur. Untuk semut-semutnya ia mendirikan rumah kecil, lengkap dengan mebel.
Foto: picture-alliance/dpa Themendienst
Hal Besar Berukuran Kecil
Akibatnya timbul obsesi, jelas seniman itu. Patungnya tambah lama tambah kecil, seperti kopi lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci. Sebuah ayat Alkitab selalu menjadi penantang baginya. "Lebih mudah unta masuk melalui lubang jarum, dari pada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah." Hal-hal kecil juga bisa bermakna besar. Itulah yang ingin ditunjukkan Wigan lewat karyanya.
Foto: Willard Wigan
Seni Berukuran Mikro
Peralatan untuk menciptakan patung ukuran mikro dibuat sendiri oleh Wigan. Jarum dari patahan batu rubi dan berlian. Dengan itu ia memotong dan membentuk di bawah mikroskop. Dalam pekerjaannya ia tidak mau berkompromi, kata Wigan yang melihat dirinya sebagai pematung. Hanya patung berukuran mikro yang sempurna yang mau ia pamerkan. Yang lainnya dibuang.
Foto: Willard Wigan
Bulu Mata sebagai Kuas
Gunting kecil ini terletak di atas bulu mata Wigan. Bulu mata adalah alat kerja yang penting bagi Wigan. Itu digunakannya sebagai kuas untuk mewarnai patung dan bangunan. Sebelumnya ia pernah menggunakan rambut lalat. Tetapi bulu mata manusia juga bisa digunakan. Patung-patungnya terbuat dari berbagai bahan: serat karpet, emas, sisa plastik, kevlar dan sebagainya.
Foto: Willard Wigan
Pekerjaan di Antara Dua Detik Jantung
Untuk detail halus, misalnya seperti pada skenario tiga babi kecil dan serigala, ia gunakan waktu sempit di antara dua detak jantung. Hanya satu setengah detik, di mana tangannya tenang. Tetapi napas Wigan juga berarti bahaya. Beberapa tahun lalu, sebuah skenario Alice in Wonderland pernah dihirupnya secara tidak sengaja. Sejak itu ia hanya bernapas dengan sangat hati-hati jika sedang bekerja.
Foto: Willard Wigan
18 Jam Kerja Per Hari
Tubuhnya adalah alat kerja Willard Wigan yang paling penting. Dengannya Wigan membuat karya seperti ini, "Yellow Submarine," dari film dan album terkenal The Beatles. Wigan memelihara kesehatan dan bisa menempatkan dirinya dalam semacam situasi meditatif, kata seniman itu. Pembuatan sebuah patung memakan waktu sekitar dua bulan, jika satu harinya ia bekerja 18 jam.
Foto: Willard Wigan
Dari Putri Abu Jadi Seniman
Patung mikro kaya Willard Wigan sekarang harganya menjulang tinggi. Sejak lebih dari 10 tahun lalu pematung itu sudah bisa hidup dari penjualan "karya kecilnya". Kisah hidupnya hampir seperti cerita putri abu, seperti tampak di sini, dalam ukuran mikroskop. Wigan yang dulunya dianggap gagal di sekolah, sekarang jadi seniman terkenal.