Bayangkan jika tiba-tiba jalan yang mulus menjadi berlubang dan setelah Anda melintasinya lubang tersebut menghilang. Cara unik ini diterapkan beberapa kota di Eropa untuk mengurangi jumlah pengemudi yang hobi ngebut.
Iklan
Teknologi ini memiliki fungsi yang sama dengan polisi tidur yang Anda kenal, yakni, agar pengemudi mengurangi kecepatan. Pada polisi tidur, bagian jalan ditinggikan dengan tambahan aspal atau semen yang dipasang melintang di jalan. Sementara pada Actibump, jalanan yang tadinya mulus tiba-tiba berlubang, sehingga mau tidak mau kendaraan yang melaju terlalu cepat harus menyesuaikan diri.
Canggihnya lagi, jalanan hanya membuka diri sehingga berlubang, jika kendaraan memang melaju di atas kecepatan yang diijinkan. Jadi pengemudi yang tidak melampaui batas kecepatan, tidak akan "direpotkan" akan menghadapi jalan yang tiba-tiba berlubang.
Di kota Malmö di Swedia dan di ibukota Denmark Kopenhagen, Actibump telah diterapkan. Actibump sebenarnya adalah pelat baja yang melintang di atas lajur jalan. Pinggirannya akan turun atau masuk ke dalam tanah sedalam 4 sentimeter, begitu ada kendaraan yang ngebut. Setelah kendaraan terus lewat, pelat akan berada kembali ke posisi normal dan jalanan kembali mulus.
Actibump juga bisa dimatikan secara seketika, jika misalnya ada mobil polisi, pemadam kebakatan atau ambulans yang harus lewat dengan kecepatan tinggi. Perusahaan Edeva yang memproduksi Actibump memperingatkan, pelat tersebut tidak boleh dipasang di belokan.
Di kota Linköping - Swedia, pusat perusahaan Edeva, sistem ini telah beroperasi di kawasan yang sering dilindasi para pengebut. Disana, jumlah pengemudi yang terkena tilang karena kendaraannya terlalu cepat, berkurang drastis dari 70% menjadi 20%.
vlz/yf (youtube, ingenieur, EdevaAB)
Bus Mengambang Urai Kemacetan
Bus mengambang di Cina akhirnya menjadi kenyataan. Sebuah proyek ujicoba diresmikan di Qinhuangdao. Akankah inovasi ini bisa menjawab kemacetan lalulintas di perkotaan besar?
Foto: Reuters/T. Peter
Monster Jalanan
Bus mengambang milik Cina akhirnya menjadi kenyataan. Baru-baru ini ini pemerintah meresmikan proyek ujicoba sepanjang 300 meter di kota Qinhuangdao. Bus canggih yang dibaptis dengan nama Transit Elevated Bus ini memiliki panjang 22 meter, lebar hampir delapan meter, tinggi kolong 4,8 meter dan mampu mengangkut 3000 penumpang
Foto: picture-alliance/dpa/Y.Xiaoguang
Normalitas Perkotaan
Kemacetan lalulintas di Cina termasuk yang paling parah di dunia. Menurut studi Universitas Beijing, rata-rata waktu yang dihabiskan pengendara dalam kemacetan setiap hari mencapai satu jam 55 menit. Angka tersebut tergolong normal mengingat tahun 2015 saja Cina mencatat penjualan mobil sebanyak 24,5 juta unit.
Foto: picture-alliance/dpa
Bantuan Pengusaha
Adalah Song Youzhou yang mendesain bus futuristik ini. Gagasan segar Song mendapat penghargaan dari Time Magazine sebagai salah satu dari 50 penemuan paling inovatif tahun 2010 silam. Ide Song baru menjadi kenyataan setelah seorang pengembang properti Cina, Bai Zhiming, membeli hak paten TEB dan mulai mengembangkan konsep bisnisnya.
Foto: picture-alliance/dpa/Y.Xiaoguang
Murah dan Efektif
Digerakkan oleh mesin bertenaga listrik, Transit Elevated Bus mampu melaju hingga kecepatan 60km per jam. Menurut Son Youzhou, moda transportasi buatannya itu "berfungsi serupa seperti kereta bawah tanah. Tapi biaya pembangunannya kurang dari seperlima biaya yang diperlukan untuk membangun kereta bawah tanah," ujarnya.
Foto: picture-alliance/dpa/myoshida
Terbebas dari Jalanan
Pemerintah Cina ingin menggandakan layanan transportasi umum dalam kota buat mengurai kemacetan. Selama ini jaringan transportasi bus seperti di Guangzhou ini masih menjadi tumpuan. Tapi selama moda transportasi umum masih memakan ruas jalan, kemacetan dikhawatirkan tidak akan berkurang banyak.
Foto: CC/Karl Fjellstorm, itdp-china
Minim Kompatibilitas
Ironisnya pemerintah Cina tidak tahu sama sekali tentang proyek percobaan TEB. Bus mengambang ini sering dikritik lantaran terlalu tinggi untuk sejumlah jembatan dalam kota dan terlalu rendah untuk kendaraan angkut seperti truk atau bus. Sebab itu pemerintah masih menunggu ujicoba yang dilakukan pengembang.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Mobilitas Berbagi
Produsen otomotif Jepang, Toyota menawarkan solusi yang lebih sederhana untuk mengatasi kemacetan di kota besar, yakni mobilitas berbagi dengan mobil kecil bertenaga elektrik. Nantinya mobil-mobil mini berkapasitas satu penumpang seperti ini akan disebar di berbagai sudut kota dan pelanggan bisa menggunakan mobil tersebut kapanpun.