Untuk pertama kalinya NASA merilis video animasi tentang konsep konkrit eksplorasi planet Mars. NASA menunjukkan bagaimana manusia nantinya bisa mendiami planet merah ini.
Iklan
“Ayo anak-anak, siapkan baju, sikat gigi, masukan dalam koper…Kita berangkat, pindah ke Planet Mars…“ Kalimat ini di masa depan mungkin tak lagi sekedar "guyonan" belaka. Puluhan ilmuwan dan insinyur menggelar pertemuan musim gugur lalu untuk membicarakan apa yang mereka butuhkan agar berhasil membangun habitat manusia di Mars.
Dalam pertemuan itu yang diselenggarakan Badan Antariksa NASA itu, para ilmuwan mengevaluasi apa disebut dengan konsep zona eksplorasi di Planet Merah tersebut.
Video yang berikut berisi gambaran misi berawak ke permukaan Mars dan bagaimana merancang suatu kehidupan di Planet Merah ini. Akan dilakukan beberapa ekspedisi dalam rentang waktu satu dekade atau lebih.
Pengiriman manusia ke sini akan dilakukan dalam beberapa tahap. Awak-awak yang dikirim akan melakukan berbagai hal yang menyangkut kepentingan ilmiah di zona eksplorasi yang wilayahnya berada di radius 100 km dari lokasi pendaratan. Wilayah ini dinilai berpotensi penting untuk sains dan teknologi serta pengembangan sumber daya, guna mendukung kehidupan manusia di planet Mars.
Tinggal di Mars
NASA tak hanya ingin datang ke Mars, tancap bendera dan kembali ke bumi, melainkan membuat manusia bisa tinggal di sana. Kalau Anda masih ingat film “The Martian” – karya Scott Ridley-- yang bercerita tentang astronot yang hidup di Mars, di video simulasi berikut juga terlihat rencana bagaimana bisa membudidayakan tanaman di planet ini, agar penghuni Mars bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
Para astronot akan membuat habitat tertutup, memasang dan mengoperasikan peralatan pertambangan, dan melakukan riset sambil berpetualang menjelajah planet merah. Para awak akan menghabiskan waktu 300 sampai 500 hari di planet ini. Mereka akan menggunakan zona eksplorasi sebagai markas dan membangun infrastruktur secara bertahap dari waktu ke waktu.
Prioritas: Udara, Makanan, Air dan Bahan Bakar
Para pionir ini harus memproduksi sendiri oksigen, makanan, dan bahan bakar. Oksigen amat penting, karena atmosfer Mars, 96% nya terdiri dari karbon dioksida. Makanan juga penting dipersiapkan, karena makanan kemasan akan kehilangan nilai gizinya setelah beberapa tahun.
Planet Mars dinilai sebagai target yang ideal untuk dieksplorasi. Argumen banyak pakar adalah, karena planet Mars memiliki sumber alam serta potensi air berupa es yang bisa mendukung kru ekspedisi nantinya.
Air menjadi faktor terpenting agar zona eksplorasi bisa dihuni. Air di Mars diyakini terperangkap dalam mineral dan dalam bentuk es. Namun tak diketahui pasti berapa banyak jumlahnya. Air juga bukan hanya untuk diminum dan kebutuhan tanaman. Melainkan juga untuk mendinginkan habitat buatan dan untuk proteksi dari radiasi, serta penting bagi pembuatan propelan yang akan digunakan untuk bahan bakar. Untuk kebutuhan lima awak bermukim di zona itu selama setahun, diperhitungkan dibutuhkan sekitar 100 metrik ton air.
Jika Planet Mars sudah bisa dihuni manusia, apakah Anda juga berminat "bermigrasi" dari Bumi untuk berdomisili di planet merah ini?
Lebih dari 10 Tahun Eropa Meriset Mars
Wahana penelitian antariksa Eropa "Mars Express" yang diluncurkan lebih dari 10 tahun lalu sudah 12.000 kali mengorbit planet merah itu. Tercipta model 3 dimensi yang nyaris lengkap dari planet tetangga Bumi tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Misi Amat Panjang
Wahana penelitan Mars Express diluncurkan 2 Juni 2003. Lembaga antariksa Eropa-ESA sebetulnya merencanakan misi hanya untuk 687 hari - setara dengan setahun Mars. Tapi wahana riset itu sudah mengorbit Mars selama 10 tahun dan terus mengirim data pengukuran sert citra planet tetangga Bumi itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Misi Bercakupan Luas
Mars Express adalah proyek antariksa Eropa terbesar pertama ke Mars. Target utamanya adalah membuat sebuah peta detail planet merah, dan meneliti atmosfir, morfologi permukaan serta komponen lainnya.
Foto: AP
Mitos Nyaris Semua Terkuak
Mars Express hingga kini sudah mengorbit Mars lebih 12.000 kali. Dengan kamera stereo resolusi tinggi, lebih tiga perempat permukaan Mars telah dicitrakan. Pembuatan sebuah peta 3 Dimensi lengkap planet itu nyaris tuntas.
Foto: ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum)
Menyusun Puzzle Rumit
Kamera milik pusat penerbangan dan antariksa Jerman (DLR) menjadi kontribusi terpenting Jerman dalam misi ESA itu. Sembilan detektor peka cahaya, mencitrakan permukaan planet dari 9 sudut pengambilan gambar, seperti citra Ngarai Acheron ini.
Foto: ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum)
Menarik Minat Global
Bukan hanya untuk ilmuwan Eropa - tapi juga bagi para ilmuwan sedunia riset planet Mars amat menarik. Planet merah ini sangat mirip dengan Bumi dibanding planet-planet lain di Tata Surya. Prognosa para pakar antariksa, Mars akan memberikan petunjuk penting terkait masa depan Bumi dan manusia penghuninya.
Foto: cc by sa NASA/JPL/MSSS & User:DrLee
Sasaran Penelitian Populer
Juga Amerika meneliti Mars dengan wahana tak berawak. Mars-Rover Curiosity sejak 6 Agustus 2012 melakukan penelitian di permukaan planet merah. Ini adalah robot penjelajah terbesar yang dikirim ke Mars, sekaligus misi Mars termahal berbiaya 2,5 millyar Dolar AS.
Foto: NASA/JPL-Caltech/Malin Space Science Systems
Melacak Mahkluk Luar Angkasa
Curiosity bertugas melacak eksistensi senyawa organik serta unsur-unsur Nitrogen, Karbon, Oksigen, Hidrogen, Belerang dan Fosfor. Dengan melakukan analisa unsur, para ilmuwan hendak merekonstruksi perkembangan atmosfir planet Mars dalam 4 milyar tahun terakhir.
Foto: picture alliance/AP Photo/NASA
Planet Paling Sering Diteliti
Lebih dari 40 wahana ruang angkasa sejak 1960 dikirim untuk misi ke planet Mars, terutama oleh AS dan Uni Soviet atau Rusia. Mars Express adalah misi Mars satu-satunya dari Eropa. Tapi hanya sebagian misi Mars yang sukses sampai ke planet merah. Sebagian lagi bahkan tidak mampu keluar dari orbit bumi.
Foto: ESA
Planet Bersaudara
Mars (kiri) amat mirip bumi. Mars mengorbit matahari sejarak 228 juta km. (Bumi-150 juta km). Atmosfir Mars terutama terdiri dari CO2 dan Nitrogen. Venus (kanan) yang berjarak 108 juta km dari matahari juga memiliki atmosfir, sementara Merkurius (paling kiri) yang berjarak 58 juta km dari matahari tidak memiliki selubung atmosfir.
Foto: NASA/Lunar and Planetary Institute
Makin Dikenal
Berkat citra yang dikirim Mars-Rover struktur morfologi dan kimia Mars semakin dikenal. Terdapat sistem gunung api dan ngarai sepanjang 4000 km dan sedalam 7 km. Warna merah planet Mars merupakan dampak dari debu oksida besi yang tersebar di permukaan dan atmosfirnya.
Foto: AP
Melacak Eksistensi Air
Mars memiliki dua kutub yang terdiri dari CO2 beku dan air dalam bentuk es. Kutub utara diameternya 1000 km dan tebalnya 5 km. Kutub selatan berdiameter 350 km dengan ketebalan 1,5 km. Terdapat petunjuk adanya air dalam bentuk cair. Wahana peneliti Phoenix menemukan jejak tetesan air.
Foto: picture-alliance/ dpa ESA
Pertanyaan Abadi
Apakah pernah ada kehidupan di Mars? Tidak peduli apapun jawabannya, Mars bagi umat manusia di bumi tetap merupakan planet yang istimewa.