Industri pariwisata mulai pulih setelah COVID, pakar industri mengatakan Vietnam menjadi tujuan favorit wisatawan ke Asia Tenggara. Namun Thailand tampaknya akan tetap jadi tujuan utama.
Iklan
Vietnam dengan cepat menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Asia Tenggara. Di negara ini, para turis bisa menikmati beragam lanskap, seperti pantai, sawah, pegunungan, dan kota-kota yang ramai.
Menurut laporan Google Destination Insights, Vietnam adalah tujuan wisata ketujuh yang paling banyak dicari dari bulan Maret hingga Juni, dan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk dalam urutan destinasi favorit 20 besar.
Popularitas Vietnam terlihat dari meningkatnya jumlah kedatangan internasional. Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam mengumumkan pada bulan Juni bahwa negara tersebut telah menerima lebih dari 5,5 juta pengunjung asing dalam enam bulan pertama tahun 2023, melebihi jumlah kedatangan internasional pada keseluruhan tahun 2022.
Pariwisata Vietnam diprediksi terus tumbuh
Sektor pariwisata Vietnam menetapkan target 8 juta pengunjung untuk sisa tahun 2023. Namun biro pariwisata negara itu memperkirakan jumlahnya kemungkinan akan meningkat menjadi 10 juta.
Bobby Nguyen, ketua agen perjalanan Rustic Hospitality Group, mengatakan kepada DW bahwa peningkatan tersebut terutama datang dari turis Cina, India, dan Korea.
"Cina telah membuka kembali pasar outbound ke Vietnam dan pasar India telah berkembang sejak 2022," kata Bobby Nguyen.
Nguyen menambahkan bahwa penggunaan media sosial dan pengaruh grup perjalanan dalam skala besar juga membantu meningkatkan popularitas Vietnam di mata pariwisata internasional.
"Punya banyak saluran komunikasi online seperti Facebook, Instagram, TikTok atau saluran promosi di Google atau saluran jejaring lainnya juga adalah cara tercepat untuk mempromosikan citra Vietnam ke dunia," kata dia.
Hanoi berbenah permudah pemberian visa
Baru-baru ini, Hanoi menyetujui kebijakan visa baru untuk pengunjung internasional yang tiba di negara tersebut, membebaskan visa dari 15 hari menjadi 45 hari untuk negara tertentu. Selain itu, bagi pengunjung dari negara yang memenuhi syarat untuk mengajukan visa elektronik ke Vietnam, visa sekarang akan berlaku hingga 90 hari, baik dengan entri tunggal maupun ganda. Perubahan ini akan mulai berlaku pada 15 Agustus.
Gary Bowerman, analis pariwisata yang berkantor di Kuala Lumpur, Malaysia, mengatakan perubahan visa ini akan meningkatkan sektor pariwisata.
Ketika Vietnam Mengubur Kedigdayaan Amerika
Di belantara Vietnam Amerika Serikat untuk pertamakalinya telan kekalahan perang. Petualangan maut yang digerakkan oleh rasa takut terhadap gelombang Komunisme itu hingga kini masih menyisakan trauma tak berkesudahan.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Hantu Komunisme
Dibayangi ketakutan akan gelombang komunisme yang sedang menjalar di Asia Tenggara, Amerika Serikat tahun 1955 di bawah Presiden John F. Kennedy dan kemudian Lyndon B. Johnson, mendeklarasikan perang terhadap Vietnam Utara yang didukung Uni Sovyet dan Cina.
Foto: AP
Besar Tak Bertaji
Selama dua dekade berikutnya 500.000 serdadu Amerika Serikat dan lebih dari satu juta pasukan Vietnam Selatan bertempur melawan Vietkong yang cuma berkekuatan 300.000 personil. Namun begitu tentara AS dan Vietnam Selatan punya kelemahan besar, minimnya pengalaman dan pengetahuan tentang taktik gerilya yang dilancarkan Vietkong
Foto: AP
Taring Tumpul Vietnam Selatan
Vietnam Selatan sejatinya punya militer berstruktur modern yang pembentukannya dibantu Perancis. Namun kendati dilengkapi dengan sistem alutsista teranyar, seperti kendaraan lapis baja M113 APC dan M41 dari AS, minimnya pengalaman membatasi daya tempur Vietnam Selatan. Foto menunjukkan Jendral Nguyen Ngoc Loan eksekusi mati terduga serdadu Vietkong, Nguyen Van Lem di Saigon.
Foto: AP
Hujan Api
Amerika Serikat sejatinya tidak berniat merebut Vietnam Utara supaya tidak memprovokasi Uni Sovyet, melainkan mempertahankan Vietnam Selatan hingga mendapat pengakuan internasional. Sebab itu militer AS awalnya lebih banyak terlibat lewat serangan udara. Dalam tiga tahun antara 1965 dan 1967, AS menghujani Vietnam Utara dengan 425.000 ton bahan peledak.
Foto: picture alliance/CPA Media
Pembunuh dari Langit
Pentagon bahkan memanfaatkan celah pada Konvensi Anti Senjata Kimia untuk melumat Vietkong. Dengan lihai militer AS mengembangkan zat beracun bernama Agent Orange untuk menghancurkan hasil panen dan perkebunan di Vietnam Utara. Hingga tahun 1971 AS telah menggunakan sebanyak 80 juta liter senjata kimia tersebut.
Foto: picture-alliance/akg-images
Mati Lewat Api
Senjata mematikan lain yang gemar digunakan AS adalah bom Napalm. Antara 1965 hingga 1973, militer Amerika menghujani Vietnam Utara dengan delapan juta ton bom Napalm, tiga kali lipat lebih banyak ketimbang jumlah bom yang digunakan selama Perang Dunia II. Jenis bom yang kini penggunaannya dilarang itu terutama banyak menelan korban sipil.
Foto: Hulton Archive/Getty Images
Perang Berbayar Nyawa
Lebih dari 1,3 juta orang tewas terbunuh selama perang Vietnam. Amerika sendiri kehilangan sekitar 56.000 serdadu, sementara 156.000 lainnya mengalami luka atau cacat seumur hidup. Namun jumlah tersebut tidak sebanding dengan angka kematian yang disebabkan pengeboman militer AS, yakni hingga 200.000 warga sipil dan militer di Vietnam dan Kamboja.
Foto: AP
Ambisi Berbiaya Selangit
Amerika Serikat tidak cuma kehilangan pengaruh dalam Perang Vietnam, tetapi juga merugi secara finansial. Hingga tahun 1975, Washington telah menghabiskan dana yang jika diukur dengan nilai saat ini setara dengan 761 milyar US Dollar. Biaya tak terduga yang muncul di luar ongkos perang bahkan ditaksir mencapai 1,4 tilyun US Dollar. Angka yang sama dihabiskan AS selama Perang Irak hingga tahun 2008
Foto: Getty Images/P. Christain
Evakuasi di Atap Kedutaan
Perang Vietnam berakhir secara resmi dengan jatuhnya kota Saigon ke tangan gerilayawan Vietnam Utara pada 29 April 1975. Jelang kapituasi Vietnam Selatan, AS sibuk evakuasi warganya lewat atap gedung kedutaan besar di Saigon. Selain itu militer Amerika juga ungsikan sekitar 90.000 penduduk Vietnam Selatan yang takut terhadap rejim Komunis.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Van Es
9 foto1 | 9
"Ada peningkatan, dan selama enam bulan ke depan, Anda akan melihat wisatawan ke Vietnam meningkat. Saya pikir ini akan menjadi sangat kuat, dan Anda akan melihat pertumbuhan, utamanya karena sekarang pasar Cina telah kembali," katanya kepada DW.
Salah satu nilai jual Vietnam adalah daerah tujuan wisata yang masih kurang dikenal. Negara ini juga menawarkan peluang pariwisata dan bisnis, kata Bowerman.
"Sekarang, banyak anak muda ingin belajar lebih banyak tentang negara ini. Saya pikir ada banyak hal tentang Vietnam yang tidak begitu terkenal. Saya pikir Thailand mungkin lebih dikenal. Ada sensasi penemuan dan mistisisme tentang Vietnam. Ini adalah negara tempat orang ingin berinvestasi, tempat mereka ingin berbisnis, dan mereka ingin bepergian," tambahnya.
Iklan
Industri pariwisata Vietnam optimistis
Bagi perusahaan travel/perjalanan di Vietnam, kebijakan visa baru dan prospek kedatangan internasional yang lebih banyak sangatlah menarik.
"Saya tidak sabar menantikan apa yang terjadi," kata Max Lambert, pemilik Fuse Hostels & Travel.
Fuse baru saja membuka dua hostel di kota populer Hoi An akhir pada tahun lalu, tetapi Lambert yakin perusahaannya akan dapat beroperasi mendekati tingkat sebelum pandemi.
"Kami melihat dalam tiga bulan terakhir peningkatan substansial dalam jumlah tamu internasional yang menginap di hostel," ujar Lambert kepada DW, seraya menambahkan bahwa tingkat booking di tempatnya telah kembali ke level 2019.
Kota-Kota Eropa yang Terancam Akibat Pariwisata Berlebihan
Kota-kota Eropa seperti Amsterdam dan Roma, yang kaya akan arsitektur dan budaya, begitu menarik bagi banyak wisatawan mancanegara. Namun itu justru membuat penduduk setempat menderita, akibat pariwisata berlebihan.
Foto: Grgo Jelavic/PIXSELL/picture alliance
Venesia
Venesia adalah salah satu kota terindah di Eropa. Sayangnya, keindahan ini sekarang justru merugikannya! Jutaan turis membanjiri kota di Italia ini setiap tahun, membuat penduduk lokal sangat kewalahan. Pemerintah kota bahkan menetapkan biaya masuk bagi wisatawan harian, yang di antaranya turun dari kapal-kapal pesiar mewah. Gerakan protes anti-turis juga muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Foto: Vandeville Eric/abaca/picture alliance
Florence
Kota Florence di Italia sangat diminati para wisatawan karena arsitektur Renaissance yang begitu indah, hingga museum berkelas dunia. Sisi negatifnya, turis akan sangat sulit bertemu dengan penduduk setempat, karena sebagian besar bagian dalam kota dibanjiri para wisatawan. Pihak berwenang dan warga Florence menentang “overtourism” atau pariwisata berlebihan.
Foto: Daniel Kalker/picture alliance
Roma
Momen paling langka untuk dapat menikmati Spanish Steps (foto) di Roma hanya untuk diri sendiri. Banyaknya atraksi sejarah dan budaya di ibu kota Italia ini membuatnya menjadi magnet pariwisata. Pada 2019 bahkan tercatat sekitar 26 juta turis yang bermalam. Pihak berwenang sampai harus membatasi akses ke Trevi Fountain dan tidak mengizinkan orang untuk duduk-duduk lagi di Spanish Steps.
Mulai dari mencicipi bir Ceko yang terkenal, berjalan-jalan di Jembatan Charles (foto) atau pun sekadar menyerap suasana ibu kota, semua ada di Praha. Meskipun angka pengunjung baru-baru ini lebih rendah karena COVID-19, kota berpenduduk 1,3 juta orang ini telah dikunjungi sekitar tujuh hingga delapan juta turis per tahun sebelum pandemi. Banyak warga lokal yang merasa bosan melihat lautan turis.
Foto: Emin Sansar/AA/picture alliance
Dubrovnik
Dubrovnik telah menjadi tuan rumah bagi serial televisi "Game of Thrones". Kota tuanya yang indah yang diakui UNESCO memang sangat istimewa. Namun selama bertahun-tahun, para turis terus membanjiri kota kecil ini, bahkan meningkat tajam dari 500.000 orang pada tahun 2011 menjadi 1,5 juta pada tahun 2019. Pihak berwenang telah mempertimbangkan untuk membatasi akses ke pusat bersejarahnya.
Foto: Grgo Jelavic/PIXSELL/picture alliance
Amsterdam
Atas reputasinya sebagai surga bagi para hedonis, banyak warga Amsterdam mengeluhkan banyaknya gerombolan turis yang menyumbat jalanan kota. Tak sedikit yang merasa kualitas kehidupan mereka menurun. Pemerintah Amsterdam pun mulai melarang konsumsi alkohol di daerah-daerah tertentu dan berencana melakukan hal yang sama dengan ganja. Sekitar 18 juta turis diperkirakan akan datang pada tahun 2023.
Foto: Jochen Tack/picture alliance
Barcelona
Pada tahun 2019, Barcelona memecahkan rekor dengan 12 juta pengunjung per tahun, meskipun populasinya hanya 1,6 juta orang. Walaupun angkanya menurun akibat pandemi COVID-19, banyak warga yang muak dengan pariwisata massal dan dampaknya terhadap struktur perkotaan. Pada tahun 2022, kota di Spanyol ini memberlakukan pembatasan tur berpemandu di pusat kota, serta pembatasan akomodasi dalam kota.
Foto: Daniel Kalker/picture alliance
Lisbon
Sebelum pandemi, sekitar empat sampai enam juta turis datang ke Lisbon setiap tahunnya. Angka yang mengejutkan bagi ibu kota Portugal yang hanya berpenduduk 500.000 orang. Pariwisata berlebihan sangat berpengaruh terhadap sektor perumahan, di mana banyak apartemen diubah menjadi tempat sewaan liburan dan pekerja berupah rendah dipaksa keluar dari distrik populer seperti kawasan Alfama. (kp/hp)
Foto: Hugo Amaral/SOPA Images via ZUMA Press Wire/picture aliance
8 foto1 | 8
Thailand masih jadi juara
Meski demikian, secara keseluruhan kedatangan turis internasional ke Vietnam masih jauh dari tingkat sebelum pandemi. Pada 2019, ada hampir 19 juta kedatangan internasional. Ini berarti Vietnam masih harus berusaha lagi bila ingin menyaingi pariwisata di Thailand, kata Lambert.
"Thailand masih mendapatkan pertumbuhan jumlah wisatawan yang lebih banyak. Thailand adalah pemain besar di kawasan ini, Vietnam akan membutuhkan waktu lama untuk mencapai level itu," ujarnya.
Bobby Nguyen dari agen perjalanan Rustic Hospitality Group mengatakan Vietnam harus meningkatkan beberapa bidang untuk memaksimalkan potensinya sepenuhnya.
"Pariwisata adalah ekonomi terpadu, koordinasi antara kementerian dan sektor terkait harus erat. Infrastruktur, termasuk sistem jalan tol, kereta api, dan jalan tidak setara dengan perkembangan pariwisata," katanya.
"Perlu ada pendidikan ulang dan pelatihan personel baru yang bekerja di industri pariwisata untuk memenuhi kualitas layanan kepada wisatawan," tambahnya.
Pada akhir tahun 2023, diperkirakan ada 20 juta pengunjung ke Thailand. Industri pariwisata Thailand memang punya target untuk kembali ke level 2019, ketika negara tersebut menyentuh rekor kedatangan internasional hingga 39 juta.
"Thailand merebut kembali tempatnya sebagai negara yang paling banyak dikunjungi dan negara pariwisata yang dominan di kawasan. Ini tidak akan berubah. Pariwisata ke Thailand berjalan sangat baik," kata analis pariwisata Gary Bowerman.
"Namun, sebelum pandemi, Vietnam benar-benar tidak dilihat sebagai penantang, tetapi tentu saja ada kekuatan yang baru muncul. Vietnam dilihat sebagai tujuan besar berikutnya dalam pariwisata di Asia Tenggara," tambahnya.