Vietnam Tuding TNI Lukai Nelayannya di Laut Natuna
24 Juli 2017Pemerintah Vietnam menuding Angkan Laut Indonesia menembak dan melukai empat nelayannya saat mencari ikan di Laut Cina Selatan akhir pekan lalu.
Kapal nelayan tersebut diklaim berada di 245 km dari pulau Con Dao ketika diserang oleh TNI pada Sabtu (22/7) malam, kata Komite Search and Rescue provinsi Binh Dinh.
Titik koordinat yang diberikan Vietnam mengindikasikan para nelayan berada di sekitar wilayah perairan yang kini diberi nama Laut Natuna Utara.
Menurut otoritas Vietnam, dua orang nelayan mengalami luka berat dan saat ini telah dirawat di sebuah rumah sakit di pulau Con Dao.
Galeri Foto: Kapal-kapal Ilegal yang Diledakkan Ibu Susi
Ratusan kapal asing ilegal telah diledakkan Indonesia. Presiden Joko Widodo mengatakan aktivitas kapal-kapal nelayan asing ilegal di perairan Indonesia menyebabkan kerugian hingga milyaran dollar per tahun.
Langsung menggebrak
Sejak pertama kali diangkat sebagai menteri lkelautan dan perikanan, Susi Pudjiastusti langsung membuat gebrakan yang tidak tanggung-tanggung. kapal nelayan asing yang masuk peraiaran Indonesia tanpa ampun diperintahkan untuk diledakkan, seperti misalnya kapal Vietnam yang berlayar di kepulauan Anambas tak jauh dari Batam, tanggal 5 Desember 2014.
Nelayan Anambas jadi jarang temui nelayan asing
Penenggelaman kapal tangkap ikan yang diawaki oleh nelayan asing asal Vietnam dilakukan di sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, 5 Desember 2014. Laporan yang masuk dari nelayan: sejak pemerintah tegas menindak pencuri ikan, aktivitas kapal ikan asing jadi jauh berkurang.
Belasan kapal dibom
Belasan kapal asing yang ditangkap karena melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah Indonesia dibom di Perairan Kema, Minahasa Utara 20 Mei 2015. Termasuk kapal berbendera Vietnam, Thailand, Cina, dan Filipina.
Saat peringatan kemerdekaan RI ke-70
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menenggelamkan puluhan kapal nelayan asing pelaku pencurian ikan dalam rangka memperingati HUT ke-70 RI secara serentak, 18 Agustus 2015. Penenggelaman 38 kapal asing tersebut akan dilakukan di enam lokasi berbeda, yaitu di perairan Pontianak, Bitung, Belawan, Ranai, Tarempa, dan Tarakan. Dalam foto: peledakan di belawan, Sumatera Utara
Juga di Pontianak
Angkatan Laut Indonesia juga meledakkan kapal penangkap ikan asing yang menangkap ikan secara ilegal di pulau Lemukutan pada tanggal 18 Agustus 2015 di Pontianak, Kalimantan Barat. Proses penenggelaman kapal asing tersebut merupakan sinergi kerja sama antara Kementrian Kelautan dan Perikanan KKP dengan TNI angkatan laut, kepolisian, kejaksaan agung dan beberapa instansi terkait lainnya.
Ratusan kapal telah ditenggelamkan
Angkatan Laut Indonesia menembaki 6 kapal penangkap ikan asing yang tertangkap secara ilegal pada 31 Oktober 2015 di Batam. Menurut laporan media, dari Oktober 2014 sampai Oktober 2015 Indonesia telah menenggelamkan lebih dari 100 kapal asing sebagai bagian dari dorongan terus-menerus untuk menghentikan penangkapan ikan secara ilegal.
Bantuan TNI AL
Tentara Angkatan Laut Indonesia menyaksikan kapal nelayan ilegal yang terbakar pada tanggal 31 Desember 2015 di pulau Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Enam kapal ikan asing yang diluluhlantakkan oleh pemerintah Indonesia ini berbendera Thailand, Vietnam, Malaysia dan Myanmar.
Kapal Malaysia dan Belize di Belawan
Angkatan Laut Indonesia meledakkan kapal nelayan Malaysia dan Belize yang terlibat dalam aktivitas ilegal, pada tanggal 22 Februari 2016 di sekitar 12 mil dari Lantan 1 Belawan. Penenggelaman dipimpin langsung Dan Lantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Yudo Margono. Kapal berbendera Malaysia dan Belize itu dihancurkan dengan peledak.
Dengan dinamit daya ledak rendah
Peledakan kapal asing berbendera Malaysia dan Belize tanggal 22 Februari 2016 di sekitar 12 mil dari Lantan 1 Belawan. Indonesia telah menenggelamkan ratusan kapal asing pencari ikan sejak Presiden Joko Widodo mulai berkuasa pada tahun 2014.
Peledakan kapal Viking
Kapal penangkap ikan berbendera Nigeria FV Viking Logas berukuran panjang 70 meter dan lebar 8 meter dimusnahkan di pantai barat Pangandaran, perairan laut blok Batu Mandi, 14 Maret 2016. Kapal FV Viking berbendera Nigeria itu juga merupakan buronan Interpol Norwegia. Kapal tersebut berhasil ditangkap kapal perang KRI Sultan Taha saat mencuri ikan di perairan Indonesia.
Instruksi lewat live streaming
Kepala kepolisian Aceh Irjen Pol. M Husein Hamidi memimpin langsung peledakan 3 unit kapal asing asal Malaysia yang mencuri ikan di perairan Langsa, 5 April 2016. Peledakan dilakukan 5 mil dari Gampong Telaga Tujuh, Langsa Barat. Setelah instruksi diberikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melalui live streaming, 3 unit kapal tersebut diledakan oleh Tim Gegana Satbrimob Polda Aceh.
Awan hitam pasca peledakan
Awan gelap membumbung tinggi, setelah Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, polisi dan Angkatan Laut Indonesia meledakkan lima kapal penangkap ikan asing dari empat kapal nelayan Malaysia dan kapal penangkap ikan Vietnam pada tanggal 05 April 2016 di Batam,
Jadi tontonan warga
Orang-orang mengambil gambar saat pemerintah menghancurkan kapal asing milik Cina yang tertangkap basah mencari ikan secara ilegal di perairan Negeri Mamala-Morela, Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah pada tanggal 1 April 2017.
Rugikan miliaran dollar AS setiap tahunnya
Pihak berwenang di Indonesia menghancurkan tujuh kapal penangkap ikan ilegal asing di perairan Belawan, Sumatera Utara, pada tanggal 1 April 2017, Indonesia telah berusaha menghentikan aktivitas kapal-kapal asing tanpa izin di wilayahnya. Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa kerugian ekonomi akibat ulah pencurian ikan illegal ini mencapai miliaran dolar AS setiap tahunnya. (Ed: ap/rzn)
Sahono Budanto, Humas Ditjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengatakan pihaknya belum mengetahui mengenai insiden tersebut. TNI Angkatan Laut sejauh ini juga belum memberikan pernyataan apapun terkait tudingan Vietnam.
Indonesia dan Vietnam berulangkali bersitegang seputar aktivitas nelayan di Laut Natuna Utara. Mei silam kedua negara menyepakati penyelidikan bersama setelah kapal patroli Indonesia menyergap lima kapal ikan asing dari Vietnam.
Insiden itu mengakibatkan karamnya satu kapal ikan Vietnam dan sebanyak 44 nelayan harus diselamatkan kapal penjaga pantai Vietnam.
Ketika Vietnam Mengubur Kedigdayaan Amerika
Di belantara Vietnam Amerika Serikat untuk pertamakalinya telan kekalahan perang. Petualangan maut yang digerakkan oleh rasa takut terhadap gelombang Komunisme itu hingga kini masih menyisakan trauma tak berkesudahan.
Hantu Komunisme
Dibayangi ketakutan akan gelombang komunisme yang sedang menjalar di Asia Tenggara, Amerika Serikat tahun 1955 di bawah Presiden John F. Kennedy dan kemudian Lyndon B. Johnson, mendeklarasikan perang terhadap Vietnam Utara yang didukung Uni Sovyet dan Cina.
Besar Tak Bertaji
Selama dua dekade berikutnya 500.000 serdadu Amerika Serikat dan lebih dari satu juta pasukan Vietnam Selatan bertempur melawan Vietkong yang cuma berkekuatan 300.000 personil. Namun begitu tentara AS dan Vietnam Selatan punya kelemahan besar, minimnya pengalaman dan pengetahuan tentang taktik gerilya yang dilancarkan Vietkong
Taring Tumpul Vietnam Selatan
Vietnam Selatan sejatinya punya militer berstruktur modern yang pembentukannya dibantu Perancis. Namun kendati dilengkapi dengan sistem alutsista teranyar, seperti kendaraan lapis baja M113 APC dan M41 dari AS, minimnya pengalaman membatasi daya tempur Vietnam Selatan. Foto menunjukkan Jendral Nguyen Ngoc Loan eksekusi mati terduga serdadu Vietkong, Nguyen Van Lem di Saigon.
Hujan Api
Amerika Serikat sejatinya tidak berniat merebut Vietnam Utara supaya tidak memprovokasi Uni Sovyet, melainkan mempertahankan Vietnam Selatan hingga mendapat pengakuan internasional. Sebab itu militer AS awalnya lebih banyak terlibat lewat serangan udara. Dalam tiga tahun antara 1965 dan 1967, AS menghujani Vietnam Utara dengan 425.000 ton bahan peledak.
Pembunuh dari Langit
Pentagon bahkan memanfaatkan celah pada Konvensi Anti Senjata Kimia untuk melumat Vietkong. Dengan lihai militer AS mengembangkan zat beracun bernama Agent Orange untuk menghancurkan hasil panen dan perkebunan di Vietnam Utara. Hingga tahun 1971 AS telah menggunakan sebanyak 80 juta liter senjata kimia tersebut.
Mati Lewat Api
Senjata mematikan lain yang gemar digunakan AS adalah bom Napalm. Antara 1965 hingga 1973, militer Amerika menghujani Vietnam Utara dengan delapan juta ton bom Napalm, tiga kali lipat lebih banyak ketimbang jumlah bom yang digunakan selama Perang Dunia II. Jenis bom yang kini penggunaannya dilarang itu terutama banyak menelan korban sipil.
Perang Berbayar Nyawa
Lebih dari 1,3 juta orang tewas terbunuh selama perang Vietnam. Amerika sendiri kehilangan sekitar 56.000 serdadu, sementara 156.000 lainnya mengalami luka atau cacat seumur hidup. Namun jumlah tersebut tidak sebanding dengan angka kematian yang disebabkan pengeboman militer AS, yakni hingga 200.000 warga sipil dan militer di Vietnam dan Kamboja.
Ambisi Berbiaya Selangit
Amerika Serikat tidak cuma kehilangan pengaruh dalam Perang Vietnam, tetapi juga merugi secara finansial. Hingga tahun 1975, Washington telah menghabiskan dana yang jika diukur dengan nilai saat ini setara dengan 761 milyar US Dollar. Biaya tak terduga yang muncul di luar ongkos perang bahkan ditaksir mencapai 1,4 tilyun US Dollar. Angka yang sama dihabiskan AS selama Perang Irak hingga tahun 2008
Evakuasi di Atap Kedutaan
Perang Vietnam berakhir secara resmi dengan jatuhnya kota Saigon ke tangan gerilayawan Vietnam Utara pada 29 April 1975. Jelang kapituasi Vietnam Selatan, AS sibuk evakuasi warganya lewat atap gedung kedutaan besar di Saigon. Selain itu militer Amerika juga ungsikan sekitar 90.000 penduduk Vietnam Selatan yang takut terhadap rejim Komunis.
rzn/hp (rtr,antara)