1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Orangutan vs Buldoser

7 Juni 2018

Dalam video tampak orangutan yang kebingungan saat berhadapan dengan buldoser yang merusak hutan tempat tinggal hewan tersebut.

BdW Global Ideas Bild der Woche KW 41/2015 Orang-Utans
Foto: Reuters/R. Panggabean

Kepada DW, manajer komunikasi International Animal Rescue (IAR) Elisabeth Key menjelaskan, "Rekaman ini sebenarnya berasal dari tahun 2013 di Kalimantan Barat, saat IAR Unit PerlindunganOrangutan melakukan sejumlah aksi penyelamatan dan operasi pemindahan orangutan dari kawasan deforestasi ke lokasi yang lebih aman."

Tampak dalam video, tim IAR berusaha menangkap orangutan tersebut dan memindahkannya ke kawasan lindung di dalam hutan. Orangutan terlihat jatuh dari pohon sebelum kemudian bangkit kembali. IAR mengatakan, timnya berhasil menyelamatkan hewan primata tersebut.

Organisasi seperti IAR berusaha menyelamatkan orangutan sebanyak mungkin. Salah satu program IAR yang mereka kampanyekan adalah proyek reforestasi untuk merestorasi kembali sebagian dari jutaan hektar hutan tropis Indonesia dan habitat orangutan yang lenyap setiap tahun.

Video ini kembali viral, setelah organisasi lingkungan Greenpeace membuka hasil penyelidikannya di Sungai Putri, Ketapang, Kalimantan Barat yang menunjukkan penebangan yang beroperasi pada malam hari dan di kawasan-kawasan yang menjadi rumah orangutan.

Hutan seluas 57.000 hektar di kawasan ini dihuni oleh sekitar 1.200 orangutan. Hal yang diungkap Greenpeace ini menjadi ujian bagi pemerintah untuk menegakkan moratorium dan upaya menghentikan eksploitasi hutan lahan gambut, pasca kebakaran musim kemarau yang besar-besaran pada tahun 2015.

Kebakaran itu telah menghancurkan 2,6 juta hektar hutan dan mengakibatkan gangguan kesehatan. Industri kayu dan perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit telah mengubah lahan gambut berawa menjadi perkebunan industri. Bank Dunia  memperkirakan kebakaran itu menyebabkan kerugian sebesar 16 miliar dollar AS.

vlz,rzn,ap (IAR, coconut)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait