Organisasi Internasional PBB, WHO mengumumkan virus polio liar tipe tiga kini telah dimusnahkan. Apakah dunia kini bebas dari polio?
Iklan
Pada peringatan Hari Polio Dunia, Kamis (24/10), WHO merilis bahwa polio tipe tiga telah berhasil dimusnahkan. Keberhasilan ini merupakan pencapaian bersejarah kemanusiaan. Namun, data baru mengungkapkan bahwa terlalu sedikit anak di Jerman yang mendapatkan imunisasi polio.
Komisi Global untuk Sertifikasi Pemberantasan Poliomyelitis yang merupakan sebuah panel ahli, mengonfirmasi pemberantasan polio masih meninggalkan satu penularan, yakni jenis virus polio liar tipe satu. Virus tipe dua telah diberantas pada tahun 2015.
"Pemberantasan virus polio liar tipe tiga adalah tonggak utama menuju dunia yang bebas polio, tetapi kita tidak bisa santai," kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika. Dalam populasi yang tidak divaksinasi, virus polio dapat menyebar dengan cepat.
HIV: 10 Fakta Virus Mematikan
HIV/AIDS mungkin tidak lagi terdengar mengerikan seperti 20 tahun lalu, namun setiap tahun ada sejuta orang lebih yang terinfeksi. Fakta apa saja yang perlu diketahui mengenai penyakit mematikan ini?
Foto: Fotolia/Sebastian Duda
Kehidupan Sehari-hari
Lebih dari 35 juta warga dunia positif HIV - sepertiga diantaranya hidup di Afrika Sub-Sahara. Di Afrika Selatan, negara yang paling parah terjangkit HIV, satu dari enam orang mengidap HIV. HIV bisa dibilang keseharian hidup di Afrika Selatan, sampai-sampai acara anak-anak 'Sesame Street' versi Afrika Selatan memiliki boneka kuning yang positif HIV, Kami.
Foto: picture-alliance/dpa
Lelaki Lebih Berbahaya
Pada hubungan seks antar heteroseksual, HIV lebih mudah ditularkan dari lelaki ke perempuan ketimbang perempuan ke laki-laki. Namun apabila seorang lelaki sudah disunat, risiko penularan ke perempuan berkurang hingga 60 persen.
Foto: imago/CHROMORANGE
Penyakit Seumur Hidup
HIV dan AIDS tidak dapat disembuhkan, meski dapat dikontrol. Obat-obatan antiretroviral mencegah virus berlipat ganda di dalam tubuh penderita. Terapi antiretroviral mencakup tiga atau lebih obat yang harus diminum pasien selama hidupnya. Perawatan semacam ini dapat mengurangi laju kematian dari HIV sebesar 80 persen.
Foto: picture alliance/dpa
Mengurangi Harapan Hidup
Penyebaran HIV setelah tahun 1990 menyebabkan tingkat harapan hidup di banyak negara turun secara dramatis - kebanyakan di Afrika. Lalu pengenalan obat-obatan antiretroviral kembali menaikkan harapan hidup: di Afrika Selatan, contohnya, rata-rata tingkat harapan hidup naik dari 54 tahun pada 2005 menjadi 60 pada tahun 2011.
Foto: AFP/Getty Images
Pengobatan Terbatas
Karena perusahaan farmasi memegang paten yang mencegah produksi obat versi generik, obat-obatan HIV tergolong mahal - sebuah terapi biayanya ribuan Dolar per bulan. Ini pun menghambat pengobatan pada skala besar di negara-negara Afrika, dan trennya berlanjut: Badan Kesehatan Dunia WHO memperkirakan 19 juta pengidap HIV tidak mempunyai akses terhadap obat-obatan.
Foto: AP
Masih Tahap Uji Coba
Tidak ada vaksin yang 100 persen efektif melawan HIV, dan baru ada sedikit studi klinik untuk vaksinasi pada manusia. Satu vaksin yang diujicoba di Thailand hingga tahun 2009 tampak mengurangi risiko terinfeksi HIV hingga 31 persen.
Foto: AP
Terlalu Beragam
Satu faktor yang menyulitkan pengembangan vaksin adalah begitu cepatnya HIV bermutasi, termasuk di dalam tubuh pasien. Ada terlalu banyak variasi patogen HIV - meski hanya dua variasi yang menjadi penyebab utama melemahnya sistem kekebalan tubuh dan mengakibatkan sakit.
Foto: picture-alliance/dpa
Masa Inkubasi Lama
Butuh enam minggu bagi seseorang yang terjangkit untuk mengembangkan antibodi, dan tes HIV tidak efektif pada periode ini. Mereka yang terinfeksi juga mengalami yang disebut infeksi HIV awal, yang gejalanya mirip flu. Beberapa pekan setelah terinfeksi, sistem imunitas untuk pertama kalinya mulai bereaksi terhadap virus.
Foto: picture-alliance/dpa
Rentan Penyakit Lain
Campuran mematikan: HIV dan tuberkulosis. Orang yang positif HIV mengidap risiko 20 kali lebih besar untuk terjangkit bakteri penyebab tuberkulosis. Di Afrika, tuberkulosis adalah penyebab kematian nomor satu di antara penderita HIV.
Foto: Alexander Joe/AFP/Getty Images
Ramuan Tersendiri
Kebijakan Afrika Selatan untuk menangani HIV mengejutkan dunia untuk waktu yang cukup lama. Tahun 2008, menteri kesehatan di bawah pemerintahan Presiden Thabo Mbeki menganjurkan bawang putih, ubi bit merah dan minyak zaitun untuk mengobati infeksi. Obat-obatan antiretroviral ditolak. Untungnya masa-masa itu sudah berlalu.
Foto: Fotolia/Sebastian Duda
10 foto1 | 10
Jerman tertinggal
Robert Koch Institute memperingatkan bahwa Jerman tertinggal dalam perang melawan penyakit yang mengancam jiwa itu, dan mengatakan terlalu sedikit anak-anak di negara itu yang divaksinasi polio.
Data terbaru lembaga tersebut mengungkapkan bahwa tingkat vaksinasi terhadap polio pada awal tahun ajaran 2017 hanya 92,9%, jumlah ini masih di bawah angka rekomendasi standar WHO yaitu 95%. Juru bicara UNICEF memperingatkan bahwa Jerman telah mengembangkan rasa aman palsu tentang virus tersebut.
"Berbagai negara harus memperkuat imunisasi rutin untuk melindungi masyarakat, meningkatkan pengawasan rutin sehingga kami dapat mendeteksi risiko polio yang muncul," kata Moeti dalam sebuah pernyataan.
Polio menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan yang tidak dapat diobati dalam hitungan jam. Meskipun virus tidak dapat disembuhkan, polio dapat dicegah dengan vaksinasi.
Penurunan dramatis dalam kasus polio di seluruh dunia sebagian besar disebabkan oleh kampanye kesehatan masyarakat yang mendorong imunisasi bayi dan anak-anak.