1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Virus Zika: AS Sarankan Ibu Hamil Tidak Pergi ke Indonesia

30 September 2016

Departeman Kesehatan Amerika Serikat menyarankan ibu hamil tidak melakukan perjalanan ke 11 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, karena risiko infeksi virus Zika.

Moskitos Symbolbild ZIKA Virus
Foto: Reuters/P. Whitaker

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, CDC, menyebutkan 11 negara di Asia Tenggara dan sekitarnya punya risiko tinggi infeksi virus Zika. Negara-negara itu adalah Brunei, Myanmar, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Maladewa, Filipina, Thailand, Timor Leste dan Vietnam.

Menurut CDC, kebanyakan penduduk di wilayah ini cenderung kebal terhadap virus Zika, namun beberapa orang yang mengunjungi kawasan itu telah terinfeksi, karena tidak mengindahkan peringatan otoritas kesehatan. Tapi Filipina dan Thailand menolak peringatan tentang ancaman itu.

Pencegahan penyebaran nyamuk pembawa virus Zika di Miami, AS (Agustus 2016)Foto: picture alliance/ZUMA Press/E. Michot

"Ini peringatan perjalanan yang tidak penting, karena itu tidak ada pembatasan perjalanan total," kata Eric Tayag, juru bicara Departemen Kesehatan Filipina.

"Ini adalah pemberitahuan wisata, sehingga wisatawan, terutama ibu hamil dari AS, lebih baik memperhatikan informasi tentang wisata dan risiko yang terkait," tambahnya. Departemen Kesehatan Filipina saat ini mencatat 12 kasus infeksi Zika.

"Ini hanya tindakan pencegahan umum. Rekomendasi resmi ini bukan hal yang baru," kata Vichan Pawan, juru bicara Departemen Kesehatan dan divisi pengendalian penyakit Thailand.

Hari Jumat (30/09) Thailand membenarkan bahwa virus Zika telah menyebabkan dua kasus mikrosefali (microcephaly), suatu kondisi yang menyebabkan bayi lahir dengan kepala kecil. Kasus infeksi Zika pertama di Thailand sudah dilaporkan pada tahun 2012.

"Kami telah menemukan dua kasus kepala kecil terkait dengan Zika. Ini kasus pertama di Thailand," kata Prasert Thongcharoen, penasihat Departemen Pengendalian Penyakit, kepada wartawan di Bangkok. Dia menolak mengatakan di mana di Thailand kasus yang ditemukan.

Awal pekan ini, Thailand melaporkan 35 kasus infeksi Zika baru. Delapan dari sembilan bayi di Thailand yang ibunya terinfeksi Zika kembali pulih, sementara satu orang sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Pencegahan penyebaran nyamuk pembawa virus Zika di Singapura, September 2016Foto: Reuters/E. Su

Indonesia menyatakan ada satu kasus Zika di Provinsi Jambi pada 2015. Kasus itu ditemukan selama program skrining menyusul wabah demam berdarah di wilayah itu pada tahun 2014. Kementerian Kesehatan Kementerian Indonesia mengatakan, tidak ada kasus lain yang dilaporkan sejak saat itu.

Zika terutama menyebar melalui nyamuk. Tanda-tanda terinfeksi adalah gejala seperti flu. Kebanyakan pasien Zika cepat sembuh, tapi virus ini dapat menyebabkan deformasi pada otak anak-anak yang belum lahir, serta gangguan neurologis lainnya.

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan untuk infeksi virus Zika. Diperkirakan, 80 persen orang yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus, sehingga sulit bagi wanita hamil untuk mengetahui apakah mereka telah terinfeksi.

Peringatan bahaya virus Zika di Puerto RicoFoto: Getty Images/A. Valentin

Tidak ada tes khusus untuk menentukan, apakah seorang bayi akan lahir dengan mikrosefali. Tapi pemeriksaan ultrasound scan pada trimester ketiga masa kehamilan dapat mengidentifikasi masalah itu, kata WHO.

Mikrosefali adalah cacat lahir langka. Anak-anak dengan penyakit itu menghadapi kesulitan seumur hidup, termasuk gangguan intelektual. Infeksi virus Zika mulai dikaitkan dengan penyakit itu setelah muncul lebih dari 1.800 kasus mikrosefali yang dikonfirmasi di Brasil.

hp/ml (dpa, rtr)