1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KriminalitasIndonesia

Visa 46 Calon Haji yang Dideportasi Saudi Hasil Photoshop

5 Juli 2022

Mantan Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh mengatakan visa 46 calon haji Indonesia yang dideportasi, merupakan visa editan adobe photoshop. Saudi tak pernah terbitkan visa haji dengan format dan model aneh seperti itu.

Ibadah haji
Pemerintah Arab Saudi menyambut satu juta jemaah haji, jumlah terbanyak semenjak pandemi COVID-19Foto: Ashraf Amra/APA Images/ZUMA/picture alliance

Sebanyak 46 calon haji Indonesia yang menggunakan visa tidak resmi dideportasi oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan visa yang digunakan merupakan visa editan adobe photoshop.

"Dokumen yang dipakai oleh 46 CJH (Calon Jamaah Haji) tersebut adalah visa palsu alias visa produk software adobe photoshop atau adobe illustrator. Arab Saudi tidak pernah menerbitkan visa haji dengan format dan model aneh seperti itu" tegas Maftuh Abegebriel dalam wawancara dengan detikcom, Selasa (05/07).

Setelah dilakukan pengecekkan, Agus Maftuh Abegebriel yang juga staf pengajar UIN Sunan Kalijaga memastikan bahwa visa palsu tersebut adalah produk modifikasi dengan mengambil format sampel visa Arab Saudi. Dimana format tersebut biasa digunakan untuk tujuan wisata (siyahah) dan visit (ziarah).

Agus Maftuh merasa heran 46 orang tersebut dapat lolos di bandara. Padahal menurutnya mengecek keaslian visa haji merupakan hal yang mudah dilakukan.

"Kok bisa terbang ya? Apa di bandara tidak ada yang cek validasi visa? Sebenarnya mudah sekali mengenali visa haji asli dan palsu dilihat dari karakteristiknya," tuturnya.

Menurut Maftuh selama hampir enam tahun bertugas di Arab Saudi, dalam sistem visa Kerajaan Arab Saudi tidak dikenal istilah visa furoda. Melainkan hanya dikenal courtesy visa atau visa mujamalah yang biasanya merupakan penghormatan terhadap tokoh-tokoh yang berjasa dalam penguatan hubungan bilateral Saudi dengan negara tertentu. 

Ia mengaku menemukan banyak kejanggalan visa palsu yang dipakai 46 calon jamaah haji Indonesia, diantaranya:

1. Nomor visa terdiri dari 11 digit, seharusnya 10 digit

2. Barcode sangat aneh dan tidak terbaca oleh sistem

3. Jumlah kolom berbeda dengan visa haji yang original

4. Tidak ada water mark (potongan ayat Al-Qur'an surat Al-Hujurat: 13 ditulis dengan gaya 'tsulusi' melingkar, di tengah-tengah ada lambang kurma dan pedang)

5. Font berbeda dengan yang original. Visa ori memakai font 'kufi' style kotak

6. Ada kolom 'entry type' yang tidak pernah dikenal dalam visa haji yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi. Entry type ini biasanya dipakai untuk visa kunjungan, visa bisnis, dan juga visa wisata (siyahah) yaitu single entry (masuk sekali) dan multiple entry (masuk beberapa kali)

7. Ada kolom berisi 'code' yang juga tidak pernah dikenal di visa haji original

8. Tidak ada kolom 'Hajj Company' dan nama Muassasah

9. Tidak ada kolom 'local services (al-hidmah al-maidaniyyah)' dan tidak ada 'border number (raqm al-hudud)'.

Diketahui sebelumnya sebanyak 46 calon haji furoda yang menggunakan visa tidak resmi sudah dipulangkan ke Tanah Air. 46 calon haji itu sebelumnya sempat terdampar di Jeddah. (pkp/ha)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Mantan Dubes RI: Visa 46 Calon Haji yang Dideportasi Saudi Hasil Photoshop

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait