Jerman Ingin Mempermudah Proses Visa bagi Pekerja TI India
27 Februari 2023
Jerman ingin mendorong pakar teknologi informasi (TI) dari India untuk datang dan bekerja di negara itu dengan memudahkan proses perpindahan mereka bersama keluarga.
Iklan
Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Minggu (26/02) mengatakan, bahwa pemerintahnya ingin mempermudah jalan bagi ahli teknologi informasi (TI) dari India untuk mendapatkan visa kerja di Jerman.
Ketika Jerman menghadapi kekurangan jumlah pekerja terampil, India justru tidak dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk usia muda.
Iklan
Penyederhanaan penerbitan visa
Scholz menyampaikan sambutannya pada hari kedua kunjungannya ke India, yang merupakan kunjungan pertamanya ke negara itu selama menjabat.
"Kami ingin menyederhanakan penerbitan visa," kata Scholz saat mengunjungi pusat teknologi India di Bengaluru. "Kami bermaksud memodernisasi seluruh proses birokrasi, sebagai tambahan dari modernisasi hukum."
"Kami akan membutuhkan banyak pekerja terampil untuk memenuhi permintaan pengembangan perangkat lunak di Jerman," tambahnya.
Scholz mengatakan, rencananya adalah dengan mempermudah pekerja terampil yang dibutuhkan di Jerman untuk datang ke negara tersebut bersama keluarga mereka.
Dia menambahkan bahwa pada awalnya, orang-orang dapat tiba di Jerman tanpa tawaran pekerjaan yang konkret.
Persyaratan bahasa yang longgar juga akan membantu menjadikan Jerman tujuan yang lebih menarik bagi profesional yang dicari yang mungkin terpikat ke negara-negara berbahasa Inggris.
"Jelas bahwa siapapun yang datang ke Jerman sebagai spesialis TI dapat dengan mudah berkomunikasi dengan semua rekannya dalam bahasa Inggris, karena banyak orang di Jerman dapat berbicara bahasa Inggris," kata Scholz, seraya menambahkan bahwa bahasa Jerman bisa dipelajari nanti.
"Banyak proposal reformasi telah dikumpulkan dan kami terus mengerjakannya," tambah Scholz.
Scholz, didampingi oleh perwakilan bisnis, mengunjungi perusahaan di pusat teknologi India, termasuk situs yang dioperasikan oleh perusahaan perangkat lunak Jerman, SAP.
Dia juga bertemu dengan personel dan pemain dari tim kriket Liga Utama India, Royal Challengers Bangalore.
Tahun 2023: Aturan dan Kebijakan Baru di Jerman
Memasuki tahun 2023 berlaku sejumlah undang-undang dan aturan baru di Jerman menyangkut pengangguran, mahasiswa, perokok dan kedai kopi. Berikut rincian beberapa perubahan aturan terbaru.
Foto: Micha Korb/picture alliance/dpa
Tunjangan untuk berpenghasilan rendah
Tunjangan rumah tangga meningkat antara €190 hingga €370 per bulan. Sekitar 1,4 juta rumah tangga yang sebelumnya tidak menerima tunjangan sosial, kini akan mendapatkannya. Kebijakan baru ini juga mengatur peningkatan tunjangan bulanan untuk lima juta pengangguran jangka panjang dan lainnya. "Uang warga" (Bürgergeld) kini naik menjadi €502 per orang.
Foto: Wolfgang Kumm/dpa/picture alliance
Kompensasi: Energi dan inflasi
Tarif gas alam dan listrik akan dibatasi untuk semua rumah tangga di Jerman. Sekitar 2,9 juta mahasiswa akan menerima bantuan keuangan satu kali sebesar €200 untuk mengimbangi kenaikan harga.
Foto: Ute Grabowsky/photothek/picture alliance
Tunjangan anak naik
Tunjangan bulanan dinaikkan menjadi €250 untuk setiap anak. Orang tua dapat mengklaim tunjangan ini untuk semua anak yang masih bersekolah, berkuliah atau yang mengikuti pelatihan kerja hingga usia 24 tahun. Mulai sekarang, orang tua juga dapat mengajukan keringanan pajak yang lebih besar.
Foto: Jens Büttner/dpa/picture alliance
Kenaikan pajak tembakau
Pajak rokok, cerutu kecil, dan tembakau sudah naik. Harga satu bungkus rokok berisi 20 batang naik sekitar 10 sen.
Foto: picture-alliance / OKAPIA KG, Germany
Wajib menggunakan kemasan yang dapat digunakan kembali
Restoran dan kafe harus menawarkan kemasan yang dapat digunakan kembali untuk minuman yang dibawa pulang. Untuk makanan yang dibungkus (take away), harus ada alternatif selain kemasan plastik sekali pakai dan konsumen juga mungkin dikenakan biaya tambahan untuk itu. Usaha kecil dengan kurang dari lima karyawan dikecualikan, tetapi harus mengizinkan pelanggan membawa wadah sendiri untuk diisi.
Foto: Christoph Schmidt/dpa/picture alliance
Label baru produk daging
Sekarang ada pelabelan nasional yang seragam untuk daging babi di Jerman. Daging diklasifikasikan menurut berbagai jenis peternakan, mulai dari peternakan dalam ruangan hingga standar organik. Label tersebut nantinya akan diperluas ke daging sapi, susu, dan unggas, serta akan memengaruhi industri katering dan produk olahan.
Foto: Christian Chavez/AP/picture alliance
Tidak ada mandat COVID-19
Tenaga medis di Jerman tidak lagi diwajibkan untuk mendapatkan vaksinasi penuh untuk menangkal virus COVID-19.
Foto: Andreas Arnold/dpa/picture alliance
Masalah kesehatan
Mulai tahun 2023, iuran wajib bulanan untuk asuransi kesehatan akan naik sebesar 3% untuk mengimbangi kenaikan harga di sektor kesehatan. Kabar baiknya, karyawan kini tidak perlu lagi menyerahkan surat keterangan sakit saat mereka sakit. Keterangan sakit dapat dikirimkan secara digital.
Foto: blackday/Zoonar/picture alliance
Pensiun dan perwalian
Pensiunan dapat mengharapkan kenaikan uang pensiun sekitar 4%. Dan mulai tahun 2023, setiap pasangan dapat membuat keputusan satu sama lain dalam keadaan darurat. Mereka akan secara otomatis menjadi perwakilan resmi jika pasangannya tidak lagi dapat membuat keputusan sendiri. Dokter kemudian juga akan dibebaskan dari kewajiban menjaga rahasia kondisi pasien.
Foto: picture-alliance/imageBroker/M. Dietrich
Tarif transportasi regional yang lebih murah
Mulai April 2023, rencananya akan ada tiket bulanan yang berlaku nasional seharga €49 untuk segala jenis transportasi, baik bus maupun kereta regional. Gagasan ini adalah lanjutan dari tiket seharga €9 yang sangat sukses di musim panas 2022. (ha/as)
Foto: picture alliance/dpa
10 foto1 | 10
Kerja sama ekonomi dan strategis Jerman-India
Scholz tertarik untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan strategis dengan India, serta mengurangi ketergantungan Berlin pada Beijing sambil membantu New Delhi membebaskan diri dari hubungan dekatnya dengan Moskow.
Pada hari pertama kunjungannya, Scholz bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi, di mana dia menerima penghargaan militer.
Scholz mendesak kemajuan menuju kesepakatan perdagangan bebas India-Uni Eropa dan perjanjian perlindungan investasi, dan mengatakan kepada wartawan bahwa dia "mendukung penerapan lebih banyak tekanan."
Kanselir juga mendesak Sistem Kelautan Thyssenkrupp Jerman untuk membangun enam kapal selam di India dalam sebuah kesepakatan yang dilaporkan bernilai beberapa miliar dolar.
Jerman adalah investor terbesar kesembilan di India dengan arus masuk investasi asing langsung kumulatif sebesar $13,8 miliar dari April 2000 hingga September 2022.