1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Ajukan Visi Eropa dipimpin Jerman dan Perancis

29 Juni 2017

Jerman melakukan reorientasi politik, menjauh dari AS serta Inggris dan merapat ke Perancis. Kanselir Merkel menegaskan masa depan Eropa itu serta acara KTT G20 di depan parlemen Jerman.

Deutschland Bundestag Angela Merkel
Foto: Reuters/F. Bensch

Jerman dan Perancis akan mengambil alih peranan lebih besar dalam memimpin Uni Eropa. Sementara Eropa juga harus mengambil peran lebih besar di panggung politik global. Inilah inti pidato Kanselir Jerman, Angela Merkel di depan Parlemen Jerman Bundestag.

Kanselir Jerman mengawali pidatonya dengan laporan KTT Uni Eropa akhir pekan silam yang mendiskusikan peluang Uni Eropa setelah Brexit, alias hengkangnya Inggris dari perhimpunan negara-negara Eropa tersebut.

Setelah itu Merkel mengungkapkan bahwa ia secara khusus melakukan pembicaraan dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron tentang rencana jangka menengah untuk meningkatkan peranan kedua negara di Uni Eropa dan di zone mata uang Euro. "Kepentingan Jerman dan Perancis terkoneksi sangat erat," ujar Merkel.

Kanselir Merkel juga menegaskan, prioritas Jerman adalah mempersiapkan masa depan sendiri dalam Uni Eropa, tanpa tergantung pada Brexit. Dia juga kembali menekankan, dengan memandang pada ketegangan dengan AS di bawah Donald Trump, Uni Eropa harus mengambil alih lebih banyak tanggung jawab. "Eropa tidak punya pilihan, selain meningkatkan kesadaran, untuk menentukan sendiri nasibnya," tambah Merkel.

Uni Eropa vs Donald Trump 

Memandang ke KTT G20 yang akan digelar di Hamburg pekan depan, Kanselir Merkel menegaskan pentingnya persatuan Eropa dalam front untuk melawan politik Donald Trump, khususnya terkait kesepakatan perlindungan iklim Paris.

"Sejak Amerika Serikat membatalkan komitmennya dalam kesepakatan perlindungan iklim, kami makin bertekad untuk menyukseskan  kesepakatan iklim. Kami juga tidak bisa menunggu hingga dihujat oleh ilmuwan, sebagai orang terakhir di bumi yang bertanggung jawab bagi perubahan iklim," ujar Merkel lebih lanjut.

Ia juga menambahkan, Kesepakatan Iklim Paris tidak bisa dibatalkan dan tak bisa ditawar lagi. Kanselir Jerman itu juga mengritik tajam chauvinsme nasional Trump. "Proteksi ekonomi bukanlah opsi yang tepat karena hal itu merugikan niat baik banyak pihak."

Angela Merkel sekali lagi menegaskan, akan sangat sulit berbicara dengan Donald Trump dalam KTT G20 di Hamburg dalam tema perang melawan terorisme, proteksionisme dan perubahan iklim. Walau begitu, ia menegaskan, KTT G20 tetap berguna sebagai instrumen bagi perubahan global. "G20 kini jadi lebih penting dibanding masa sebelumnya," pungkas Merkel.

Jefferson Chase (as/yf)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait