Bulan lalu, Polandia mencatat 55 kasus flu babi Afrika pada babi hutan di wilayah dekat perbatasan ke Jerman. Demikian menurut badan kesehatan hewan dunia, Kamis (09/01).
Iklan
Sebuah laporan di laman Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) menunjukkan bahwa penyakit yang telah menyerang ternak di Cina, produsen daging babi terbesar di dunia, kini juga ditemukan di sebuah desa berjarak kurang dari 30 kilometer dari Jerman.
Flu babi Afrika tidak berbahaya bagi manusia tetapi sangat mematikan bagi babi hutan dan babi. Awalnya, wabah berasal dari Afrika lalu menyebar ke Eropa dan Asia dan telah membunuh ratusan juta babi.
Awal Desember 2019, pemerintah Jerman mengatakan pihaknya akan meningkatkan langkah-langkah untuk mencegah wabah flu babi Afrika setelah ada kasus penyakit ini di Polandia.
Sebagian besar kasus wabah yang dilaporkan oleh kementrian pertanian Polandia kepada OIE, ditemukan antara 4 Desember dan 23 Desember di desa-desa yang letaknya berdekatan, di negara bagian Lubuskie dan Wielkopolskie, sekitar 75 hingga 100 km dari perbatasan Jerman.
Ada kekhawatiran di Jerman bahwa ekspor daging babi ke Cina dan negara-negara Asia lainnya bisa terancam, dengan adanya larangan impor secara teratur yang dikenakan pada daging babi dari daerah di mana flu babi Afrika telah ditemukan.
Pihak berwenang di negara-negara bagian Jerman yang berbatasan dengan Polandia telah membangun pagar untuk menghentikan babi hutan masuk ke wilayah Jerman dan menyebarkan penyakit.
Pagar setinggi 90 cm didirikan oleh negara bagian Brandenburg pada bulan Desember 2019.
Kementerian pertanian Bradenburg menyebutkan pihaknya melonggarkan aturan pembatasan perburuan untuk memungkinkan lebih banyak penembakan babi hutan.
Pemerintah negara bagian Sachsen mengatakan minggu ini akan membangun pagar listrik sepanjang 4,5 km di wilayah berisiko tinggi penyebaran flu babi Afrika, dekat perbatasan ke Polandia.
Negara-negara yang terjangkit penyakit hewan parah seperti flu babi Afrika atau flu burung yang sangat patogen, harus melapor segera ke OIE dan mengirimkan laporan lanjutan secara rutin.
vlz/pkp (Reuters)
Jika Hewan Membawa Penyakit
Badan kesehatan di Arizona AS, menemukan pemicu penyakit pes pada kutu. Inang utama penyakit itu adalah hewan pengerat. Tapi bukan pes saja yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Foto: CC/BY/äquinoktium
Penyebab Pes
Yersina pestis. Demikian nama bakteri yang ditemukan pada kutu oleh badan kesehatan di Arizona. Bakteri ini penyebab pes. Kutu bisa menyebarkan bakteri dari hewan pengerat ke manusia. Untuk mencegah penularan, orang diminta menjaga jarak dari binatang liar. Sementara hewan peliharaan harus dilindungi dari parasit dengan obat-obatan.
Foto: picture-alliance/dpa
Bukan Hal Istimewa
Kasus penyakit pes jarang ditemukan di AS. Tapi tiap tahun rata-rata ditemukan 7 kasus infeksi pes. Di negara-negara maju pes sudah bisa ditangani dengan baik menggunakan obat-obatan. Tapi jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
Foto: SGHT
Imut Tapi Bisa Berbahaya
Di taman nasional Yosemite, AS tahun 2015 dua pengunjung ditemukan tertular pes. Bakteri kemungkinan besar ditularkan bajing. Pengurus taman nasional menutup sebuah lokasi camping, Agustus , setelah dua bajing yang jadi inang bakteri ditemukan mati. Di seluruh dunia tiap tahun tercatat sekitar 300 kasus pes. Sebagian besar di Madagaskar, Republik Demokrasi Kongo dan Peru.
Foto: Hamid Esmaeili
Bukan Hanya Pes Yang Berbahaya
Selain pes, ada banyak penyakit yang bisa ditularkan hewan ke manusia. Ini disebut Zoonosis. Terutama balita dan orang lanjut usia serta perempuan hamil rentan terhadap infeksi virus, bakteri, jamur dan parasit. Oleh sebab itu, kesehatan hewan peliharaan di rumah juga harus diperhatikan.
Foto: Fotolia/pitrs
Demam Akibat Kucing
Kucing dan anjing kerap dianggap kawan paling erat manusia. Kedua hewan bisa jadi pembawa bakteri Campylobacter Jejuni. Bakteri ini penyebab diare. Selain itu, kucing juga jadi inang bakteri Bartonella, yang menyebabkan demam dan peradangan. Sementara Toxoplasmosis, yang dipicu parasit Toxoplasma Gondii, bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilan.
Foto: Fotolia/millaf
Jalur Infeksi Melalui Beberapa Hewan
Infeksi virus yang biasanya hanya muncul di kawasan pedesaan adalah cacar sapi. Virus ini menular lewat kotoran sapi kepada tikus yang habitatnya di tempat sapi merumput. Tikus kemudian dimakan kucing, yang di lalu bermain dengan manusia. Jika kucing mencakar, orang bisa tertular virus.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
Sakit Akibat Hewan Melata
Amfibi dan reptil dianggap bertanggungjawab atas sejumlah besar infeksi salmonela pada pemiliknya. Sekitar 11 persen infeksi pada pasien dalam usia di bawah 21 tahun diakibatkan Leguane, kadal, ular juga kodok dan katak.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Kumm
Penyakit Burung Bayan
Penyakit ini adalah zoonosis yang terutama mengancam anak-anak dan orang dewasa yang kesehatannya lemah. Penyulutnya adalah sejenis bakteri Chlamydiaceae. Ini terutama ditemukan pada burung bayan, burung merpati dan burung kesturi. Orang biasanya tertular lewat kotoran burung yang kering dan tercampur dengan debu di udara.
Foto: picture-alliance/dpa/P. A. Leyton
Mencegah Penularan
Menurut peneliti, bagi orang yang sehat risiko tertular rendah, selama hewan mendapat imunisasi dan obat anti cacing, serta kebersihannya diperhatikan. Tetapi setelah bermain dan mengelus-elus hewan, orang sebaiknya cuci tangan, atau mengenakan sarung tangan ketika membersihkan kandang atau terrarium.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Rumpenhorst
Bahaya Menusuk
Tapi bukan hewan peliharaan saja yang bisa menularkan penyakit. Serangga berbahaya seperti nyamuk bisa "ikut" dalam kemasan barang yang berasal dari kawasan tropis, dan berkembang di daerah subtropis. Nyamuk Aedes Albopictus dari Asia menyebarkan demam berdarah dengue.
Foto: picture alliance/Mary Evans Picture Library
Rubah Biang Keladi di Jerman
Kasus Rabies dulu ada di Jerman. Tapi tahun 2008 Jerman dinyatakan resmi bebas penyakit gila anjing ini. Rabies terutama ditularkan rubah. Penyakit ini berhasil ditaklukkan lewat aksi vaksinasi besar-besaran. Jika tertularkan ke manusia rabies biasanya menyebabkan kematian.
Foto: imago/blickwinkel
Jangan Terlalu Khawatir
Tapi secara umum para peneliti menekankan, hubungan dengan hewan punya efek positif bagi manusia. Misalnya anak-anak yang dibesarkan bersama anjing atau burung lebih jarang menderita alergi atau infeksi saluran pernapasan. Selain itu anjing menyebabkan orang lebih sering bergerak, dan sehat secara psikis. Penulis: Gudrun Heise, Fabian Schmidt (ml/as)