Seminggu setelah sukses mendarat di Mars, NASA kembali bisa merayakan keberhasilan besar bisa mendekati asteroid Bennu, yang berpotensi hantam bumi.
Iklan
Setelah diluncurkan dua tahun lalu, whana ruang angkasa NASA akhirnya mencapai sisi asteroid Bennu pada hari Senin (03/12).
Robot penjelajah Osiris Rex berada dalam jarak sekitar 19 kilometer dari obyek angkasa berbentuk berlian ini. Dalam waktu beberapa hari mendatang Osiris direncanakan akan lebih menekati Bennu dan memasuki orbitnya pada tanggal 31 Desember.
"Lega, bangga dan semangat untuk mulai menjelajah", tulis peneliti utama Dante Lauretta dari Universitas Arizona. "Menuju Bennu dan kembali!”
Bennu bisa menghantam bumi
Dalam misi yang direncanakan berjalan selama tujuh tahun ini, robot penjelajah Osiris akan mengumpulkan sampel dari asteroid kuno yang diuga mengandung senyawa organik yang sangat penting bagi kehidupan. Kemungkinan Bennu juga terdiri dari molekul karbon yang berasal dari masa awal tata surya sekitar 4,5 milyar tahun lalu. Air, yang merupakan komponen vital untuk kehidupan, bisa juga terperangkap di dalam mineral-mineral asteroid ini.
Selain itu Bennu dipilih untuk dijelajahi karena adanya kemungkinan bahwa asteroid ini akan menghantam bumi dalam jangka waktu 166 tahun dari sekarang. Bennu berada di posisi kedua dalam daftar NASA berisikan 72 obyek di dekat bumi yang mempunyai potensi menghantam planet ini. Dengan misi senilai 800 juta dollar ini peneliti berharap akan mendapatkan informasi lebih banyak tentang kemungkinan bagaimana Bennu akan mempengaruhi Bumi dalam waktu 150 tahun menatang, demikian ungkap juru bicara misi Erin Morton.
Pengumpulan akan dilakukan menggunakan lengan mekanik sepanjang 10 meter dan data direncanakan sampai ke bumi pada tahun 2021. Bennu berjarak 122 juta km dari Bumi dan dibutuhkan tujuh menit untuk medapatkan kabar dari pesawat ruang angkasa ke pengendali penerbangan di Colorado, AS.
Jepang perintis kesuksesan
Ini adalah kunjungan pertama dari Bumi bagi Bennu dalam jutaan tahun. Misi ini juga merupakan kesuksesan pertama Amerika Serikat untuk mengumpulkan sampel asteroid untuk dikirim kembali ke bumi.
Hanya Jepang yang sebelumnya sudah berhasil dalam misi semacam ini. Pada tahun 2010 Jepang membawa kembali partikel-partikel dari misi asteroid pertamanya, yang dinamakan Hayabusa. Sejak Juni 2018 sebuah pesawat ruang angkasa Jepang lainnya juga mengumpulkan sampel dari asteroid bernama Ryugu, yang berukuran dua kali lipat Bennu. Ryugu juga masuk kategori asteroid berbahaya seperti Bennu.
Akankah Bumi Binasa Ketika Bima Sakti Melebur dengan Andromeda?
Takdir galaksi Bima Sakti yang akan melebur dengan Andromeda menempatkan nasib manusia di ujung tanduk. Apakah Bumi akan selamat ketika kedua galaksi saling bertabrakan?
Foto: Reuters/DESY, Science Communication Lab
Kelahiran Milkomeda
Perkawinan dua galaksi adalah salah satu peristiwa kosmik paling akbar di alam semesta. Nasib yang sama akan dialami Bima Sakti yang menjadi rumah buat Bumi. Dalam waktu 4,5 miliar tahun, galaksi kita akan bertabrakan dengan Andromeda dan kelak membentuk galaksi elipitis atau galaksi spiral yang kelak akan dinamakan Milkomeda atau Milkdromeda.
Foto: NASA
Raksasa yang Lapar
Kedua galaksi saat ini saling mendekat dengan kecepatan 500.000 km per jam. Nasa mengungkap, Bima Sakti bukan korban pertama Andromeda. Galaksi yang berdiameter 220.000 tahun cahaya ini sebelumya sudah lebih dulu melebur dengan galaksi lain. Hal ini terbukti dari usia sepertiga bintang di bagian terluar Andromeda yang lebih muda ketimbang usia rata-rata bintang di Bima Sakti.
Foto: R. Gendler
Jarak Tentukan Takdir
Apakah perkawinan kedua galaksi akan membunuh kehidupan di Bumi? Ketika Andromeda menampung 1 triliun bintang dan Bima Sakti hanya 300 miliar bintang, kemungkinan adanya dua bintang akan saling bertabrakan satu sama lain tergolong kecil lantaran jarak yang luar biasa besar di ruang antarbintang.
Foto: picture alliance/dpa/A. Bänsch
Skenario Terburuk bagi Matahari
Namun simulasi yang dibuat ilmuwan pada 2006 mencetuskan kemungkinan lain. Matahari akan tertarik ke jantung galaksi dan mengorbit dekat lubang hitam sebelum terlempar ke luar galaksi baru. Alternatif lain menyebut matahari akan mengorbit terlalu dekat ke lubang hitam dan hancur oleh gaya gravitasinya.
Foto: NASA, ESA, Z. Levay and R. van der Marel (STScI), T. Hallas, and A. Mellinger
Perkawinan Tanpa Akhir
Skenario lain yang disimulasikan ilmuwan menyebut Matahari akan tertarik oleh gaya gravitasi Andromeda dan menjauh dari Bima Sakti ketika kedua galaksi mulai melakukan tarian maut menjelang perkawinan. Namun proses peleburan berlangsung sangat lambat. Diperkirakan kedua galaksi membutuhkan waktu hingga 3 milyar tahun untuk melebur sejak tabrakan pertama.
Foto: NASA, ESA, and The Hubble Heritage Team (STScI/AURA)
Monster Baru di Alam Semesta
Salah satu peristiwa paling mendebarkan dalam proses perkawinan ini adalah meleburnya dua lubang hitam raksasa di jantung kedua galaksi. Selama tarian maut, kedua lubang hitam akan menyedot gas dalam jumlah besar dan perlahan menjelma menjadi quasar yang mampu memproduksi energi 100 juta kali ledakan Supernova. rzn/hp (nasa, esa, science, ifl)