Bagaimana mencari jejak kehidupan di planet Mars? Jawabnya ada pada wahana nirawak NASA, Maven, yang akan mulai mengorbit planet merah itu untuk mempelajari susunan atmosfernya.
Iklan
Wahana nirawak milik Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, yang diluncurkan tahun lalu sedang melakukan manuver terakhir sebelum mengorbit planet Mars, Minggu (21/9). Wahana tersebut tiba setelah sepuluh bulan melanglangbuana di antariksa.
Wahana Mars Atmosphere and Volatile Evolution alias Maven berbeda dengan wahana nirawak NASA sebelumnya, karena dibuat untuk menyelidiki atmosfer terluar Mars yang hingga kini masih misterius.
Melalui penyeledikan tersebut Maven akan mengungkap apa yang terjadi dengan Karbondioksida di udara dan air di permukaan planet yang dulunya diyakini serupa Bumi itu.
Temuan Maven juga akan membantu persiapan perjalanan berawak ke Mars yang paling cepat akan dilaksanakan awal 2030. Sebelum tiba di Mars, Maven telah menjelajah sejauh 711 juta Kilometer sejak diluncurkan.
Orbit Selama Setahun
Manuver memasuki orbit Mars akan dilaksanakan pada Minggu (21/9) pukul 21:50 Eastern Daylight Time atau Senin (22/9) pukul 8:50 pagi Waktu Indonesia Barat. "Perjalanan akhir ini akan dimulai dengan menembakkan enam roket pendorong kecil untuk menstabilkan wahana," tulis NASA dalam pernyataanya.
"Mesin akan menyala selama 33 menit untuk memperlambat kecepatan wahana, sehingga memungkinkannya memasuki orbit eliptis dalam periode 35 jam." Setelah mengorbit Mars, Maven akan mengawali fase ujicoba selama enam pekan.
"Setelahnya Maven akan melakukan misi selama satu tahun Bumi untuk mengukur komposisi, struktur dan jumlah gas yang bocor dari atmosfer terluar Mars, serta interaksinya dengan matahari dan angin surya."
Memahami Atmosfer Mars
Maven akan mengitari planet merah itu dari ketinggian 6000 kilometer. Namun selama misinya wahana tersebut juga dijadwalkan melakukan terbang rendah di ketinggian 125 kilometer dari permukaan Mars untuk mempelajari berbagai lapisan atmosfernya.
"Misi Maven akan menjawab pertanyaan mengenai apa yang terjadi dengan Karbondioksida dan air yang ada di Mars beberapa miliar tahun silam," kata Bruce Jakosky, salah seorang ilmuwan dari Colorado University yang terlibat dalam misi Maven.
"Pertanyaan ini sangat penting untuk memahami sejarah Mars, iklimnya dan potensinya untuk setidaknya mendukung kehidupan di level mikroba."
rzn/ab (afp,rtr)
Curiosity Siap Jelajah Mount Sharp di Mars
Wahana nirawak penjelajah Mars. Curiosity, tiba di tujuan terakhir, yakni Mount Sharp. Di sanalah Curiosity akan melakukan penjelajahan dan penelitian lapangan terakhir.
Foto: NASA/JPL-Caltech
Tiba di Tujuan Terakhir
Wahana Mars, Curiosity akhirnya tiba di kaki gunung Sharp yang menjulang di tengah kawah Gale. Di sinilah wahana robotik itu akan menjalankan misi terakhir. Awalnya ilmuwan akan memerintahkan Curosity untuk menjelajahi kaki gunung. Setelah tiba di bukit Pahrump, Curiosity lalu akan melanjutkan perjalanan mendaki ke puncak Sharp.
Foto: NASA
Rekor Jarak Tempuh
Januari 2004 misi Opportunity resmi dimulai di Mars. Sejatinya sang robot cuma direncanakan berjalan sekitar satu kilometer di permukaan planet merah itu. Namun dalam sepuluh tahun terakhir Opportunity membuktikan ketangguhannya dan mencetak rekor baru, yakni perjalanan terpanjang sebuah wahana di planet lain. Wahana NASA itu menempuh jarak 40 kilometer.
Foto: picture alliance/dpa
Akhir Rekor Abadi Lunochod
Catatan tersebut melampaui rekor yang dibuat rover milik Uni Sovyet, Lunochod 2 pada tahun 1973. Wahana tersebut menempuh jarak 39 kilometer di permukaan bulan dalam waktu lima bulan. Opportunity menurut Manajer Proyek NASA, John Callas, adalah wahana buatan manusia yang berjalan paling jauh di sebuah benda langit selain Bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Menuju Lembah Marathon
Adapun Spirit, saudara kembar Opportunity, meregang nyawa 2010 silam. Sebaliknya Opportunity terus berjalan hingga kini. Cuma sekitar dua kilometer memisahkannya dari jarak lari Marathon. Lokasi yang menjadi tujuan perjalanan rover tersebut sudah dibaptis oleh ilmuwan dengan nama, Lembah Marathon.
Foto: picture-alliance/dpa
Mars Curiosity
Beginilah sosok robot penjelajah Mars Curiosity yang diluncurkan NASA. Sejak Agustus 2012, Curiosity bergerak menjelajahi Planet Merah itu. Targetnya, robot ini harus meneliti, apakah planet Mars saat ini atau di masa lalu, memiliki kemampuan mendukung adanya kehidupan. Kini robot itu mengambil sampel batuan pertama.
Foto: NASA/JPL-Caltech/MSSS
Kawasan Yang Mendukung Kehidupan
Belerang, Nitrogen, Fosfor dan Karbon adalah elemen kimia yang ditemukan dalam sampel batuan Mars. Unsur-unsur ini memainkan peranan penting dalam munculnya kehidupan. Manajer NASA. Grotzinger mengumumkan dengan bangga : Berhasil menemukan kawasan yang dulunya bisa dihuni di Planet Merah itu.
Foto: picture alliance/AP Photo/NASA
Debu Penting
Debu tanah yang timbul saat pengeboran akan terus diteliti Curiosity. Para ilmuwan berharap, lewat debu tersebut mereka bisa mengetahui lebih jauh tentang keberadaan air di masa lalu Planet Merah itu.
Foto: Reuters/NASA/JPL-Caltech/MSSS
Pengeboran Pertama
Marsrover menggunakan lengan yang dilengkapi bor untuk menggali lubang selebar 1,6 sentimeter dan sedalam 6,4 sentimeter. Manajer NASA Grunsfeld menyebutnya sebagai "keberhasilan terbesar sejak mendarat".
Foto: Reuters/NASA/JPL-Caltech
Merayap
Sejauh ini robot penjelajah itu sudah menempuh jarak lebih 500 meter di permukaan planet Mars dan mencapai sasaran pertama Glenelg (Foto). Di sini dilakukan eksperimen dengan tangan robot, dimana Curiosity mengumpulkan sampel batuan pertama.
Foto: NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona
Eksplorasi Berlanjut
Wahana penjelajah berbobot 900 kg itu digerakkan dengan energi listrik yang dikumpulkan panel sel surya dan sebuah baterai radionuklida, dilengkapi 6 roda yang menjelajahi pasir serta batuan di planet Mars. Foto menujukkan roda kiri dengan latar belakang lereng Mount Sharp.
Foto: NASA/JPL-Caltech/Malin Space Science Systems
Potret Diri
Curiosity dilengkapi beragam perangkat teknis. Komputer, antena, pemancar, kamera serta tangan robot. Pemeliharaan sebagiannya dilakukan robot itu sendiri. Selain itu, secara ajeg robot memotret dirinya sendiri, dan mengirimkan citranya ke Bumi.
Foto: NASA/JPL-Caltech/Malin Space Science Systems
Mata Yang Bergerak
Sebuah kamera dipasang di ujung tangan robot ini. Namanya Mars Hand Lens Imager disingkat MAHLI. Ini sebetulnya sejenis mikroskop yang dengan bantuan tangan robot didekatkan ke obyek penelitian, untuk meneliti struktur berukuran amat kecil.
Foto: NASA/JPL-Caltech/MSSS
Gerhana Matahari
Sebuah kamera lainnya dipasang pada sebuah tiang di wahana penjelajah membuat foto ini September 2012 lalu. Bulan Mars Phobos, salah satu dari dua satelit alami Mars menghalangi matahari dan menciptakan gerhana matahari sebagian.
Foto: NASA/JPL-Caltech/MSSS
Jejak di Pasir
Seluruhnya misi ke Mars menelan biaya 2,5 Milyar US-Dollar, dan sementara dirancang berjalan selama 687 hari atau satu tahun Mars.