Wanita UEA Sadar Setelah 27 Tahun Dalam Kondisi Vegetatif
27 April 2019Munira Abdulla masih berusia 32 tahun saat kecelakaan mobil serius menimpa dan membawanya pada kondisi vegetatif.
Putranya, Omar, yang ia jemput dari sekolah saat kecelakaan terjadi di tahun 1991 mengatakan menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan. Meski sang ibu telah sadar sejak bulan Mei tahun lalu, mereka sekeluarga sepakat menunggu kondisi Abdulla hingga stabil, dan barulah Rabu (24/4) lalu berita bahagia ini dibagikan ke publik.
Omar baru berusia empat tahun saat kecelakaan terjadi. Dirinya juga alami luka akibat kecelakaan. "Kami merasa perlu membagikan cerita ini kepada orang yang mengalami hal serupa", ungkap Omar.
‘Saya memimpikan momen ini bertahun-tahun'
Selama di Jerman, Omar sangat jarang meninggalkan ibunya, "Saya memimpikan momen ini selama bertahun-tahun dan nama sayalah yang pertama kali ia ucapkan”.
Abdulla mendapatkan perawatan di Schön Clinic di Bad Aibling, di selatan Jerman setelah para dokter di sana dikontrak oleh Konsulat Jenderal UEA. Astrid Reining, juru bicara klinik mengatakan "Ini kedengarannya seperti sebuah keajaiban, tapi ini adalah sebuah perawatan medis yang sangat luar biasa.”
Friedemann Müller, ahli neurologi yang menangani Abdulla di Bad Aibling menegaskan bahwa kondisi vegetatif "kesadaran minimal" jangan dikelirukan dengan koma.
Sebuah Proses yang Lambat
Müller juga mengatakan bahwa prosesnya lambat: "Tidak ada pasien yang tiba-tiba terbangun dari koma setelah 27 tahun. Kondisi fisik dan mental pasien berkembang pesat setelah beberapa minggu. Kini ia bisa kembali berinteraksi secara sadar dengan lingkungan dan keluarganya lagi."
Abdulla kini dalam keadaan cacat berat dan bergantung pada kursi roda. Dokter-dokter yang menanganinya melakukan berbagai penanganan kombinasi antara terapi fisik, obat-obatan, operasi dan simulasi sensor.
Müller mengatakan dokter-dokter di Schön Clinic mengedepankan pendekatan holistik pada Abdulla, seperti pemeriksaan kontraksi otot dengan menggunakan exoskeleton, menyesuaikan obat-obatan dan membawanya keluar untuk mendengar kicauan burung.
Ia menambahkan, "Kasus ini sangat tidak biasa, tapi tidak unik." Ia juga sepakat hal yang dialami Abdulla memberikan harapan bagi pasien dengan kondisi serupa.
"Banyak dokter berkata kepada kami untuk tidak berharap banyak setelah kondisi 15 atau 20 tahun koma, tapi saya tidak pernah menerima perkatan itu," ujar Omar. "Semua ada di tangan Tuhan. Saya tidak pernah kehilangan harapan", lanjutnya.
ga/yp (DW)