081110 EU Balkan
9 November 2010Sejak satu tahun lalu, warga-warga Serbia, Montenegro dan Makedonia bisa mengunjungi negara-negara Uni Eropa tanpa visa. Mulai pertengahan Desember, Uni Eropa juga akan membebaskan warga Albania dan Bosnia-Herzegovina dari kerepotan mengisi formulir. Komisaris Urusan Dalam Negeri Cecilia Malmström, Senin (08/11), menyetujui saran yang disampaikan oleh Komisi Brüssel mengenainya.
"Hal ini membuka peluang-peluang baru, yang dapat mempertemukan banyak orang dan mendorong agar hubungan-hubungan itu menjadi lebih intensif. Kami berharap, bahwa kebebasan perjalanan ini sudah dapat diberlakukan sebelum liburan Natal. Sehingga keluarga dan kerabat sudah dapat saling berkunjung tanpa membutuhkan visa,“ demikian disampaikan Cecillia Malmström.
Para pakar Uni Eropa sudah sejak beberapa minggu memberikan lampu hijau untuk penghapusan ketentuan visa itu. Disebutkan, warga Albania dan Bosnia-Herzegovina pantas mengunjungi Uni Eropa tanpa formalitas ijin berkunjung. Antara lain, karena pemerintah kedua negara itu tak hanya mengeluarkan paspor yang menggunakan pasfoto biometris, tapi juga meningkatkan upaya menghancurkan kriminalitas yang terorganisir.
Meski begitu, para menteri dalam negeri Uni Eropa menolak untuk hanya mengandalkan keterangan para pakar dan bertanya langsung kepada rekannya dari Albania dan Bosnia, bagaimana mereka akan mengatasi penyalahgunaan kebebasan perjalanan yang akan dibuka. Menteri imigrasi Belgia, yang kini merangkap sebagai Presiden Dewan Uni Eropa Melchior Wathelet mengatakan, "Kedua negara itu menegaskan kembali bahwa akan bekerjasama dengan erat untuk menghambat penipuan dan kriminalitas. Selain itu kedua negara itu menekankan bahwa baik di Albania maupun Bosnia-Herzegovina sudah banyak kemajuan."
Pemerintahan di Sarajewo dan Tirana telah meluncurkan kampanye media untuk memberikan keterangan kepada masyarakat mengenai praktek-praktek yang termasuk kategori penipuan. Setelah dihapusnya kewajiban visa bagi warga Serbia dan Makedonia dulu, ribuan orang kemudian tertipu oleh berbagai biro perjalanan yang mengiming-iminginya dengan janji kemudahan suaka di Eropa Barat. Gelombang pendatang ini hampir menyebabkan ambruknya sistem sosial yang berlaku di banyak negara Eropa Barat.
Hal ini tidak diinginkan dan karenanya para menteri dalam negeri negara-negara Uni Eropa berusaha mengambil langkah-langkah pencegahan. Presiden Dewan Uni Eropa menekankan, "… dalam situasi tertentu, kebebasan perjalanan juga bisa sewaktu-waktu dihentikan.“
Uni Eropa telah kembali sedikit membuka perbatasannya bagi rakyat negara-negara Balkan. Kini hanya warga Kosovo yang masih memerlukan visa untuk berkunjung ke Eropa Barat.
Peter Heilbrünner/Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk