Warga Arab Desak Pembebasan Pemerkosa TKW Indonesia
5 Mei 2017
Pengguna media sosial di Timur Tengah melancarkan kampanye Twitter untuk menuntut pembebasan seorang warga Arab Saudi yang divonis bersalah lantaran memerkosa dan menganiaya TKW asal Indonesia.
Foto: picture-alliance/dpa/S.Stache
Iklan
Sebuah kampanye media sosial yang digagas warga Arab di Twitter menuntut pembebasan pria Arab Saudi yang dijebloskan ke penjara lantaran memerkosa Tenaga Kerja Wanita asal Indonesia. Homaidan Al-Turki mendekam sejak 2006 di Colorado, Amerika Serikat, setelah divonis 28 tahun lantaran terbukti melakukan penganiayaan dan pelecehan seksual.
Hukumannya kemudian dikurangi menjadi delapan tahun lantaran perilaku yang baik. Kuasa hukum al-Turki mengklaim dakwaan pemerkosaan terhadap kliennya adalah "kecurangan" lantaran jaksa gagal mendakwanya dengan pasal anti terorisme.
Sejak beberapa hari terakhir Twitter dipenuhi dengan tagar #AlTurkiParole yang digunakan oleh ratusan ribu pengguna dari Timur Tengah, termasuk sejumlah tokoh agama terkenal di Arab Saudi.
Adalah putra al-Turki yang tidak pernah bertemu ayahnya sejak 11 tahun yang menggulirkan kampanye tersebut. Ia mendorong pengguna agar menggunakan bahasa Inggris dengan harapan bisa mempengaruhi komite yang sedang membahas pengampunan buat terpidana.
Salah seorang putri al-Turki berkicau bahwa ayahnya berhak atas pengurangan masa tahanan sejak empat tahun terakhir. "Sudah saatnya ia mendapat pembebasan bersyarat dan kembali bersama kami."
Ulama Arab Saudi, Awad al-Qarni menulis, "Kami meminta Colorado untuk memberikan kesempatan bagi Homaidan untuk menjalani hidupnya bersama keluarga."
Namun kampanye Twitter tersebut tidak membahas nasib TKW Indonesia berinisal Z.A. yang menjadi korban kejahatan al-Turki. Menurut dokumen pengadilan ia tidak hanya mengalami penganiayaan dan pelecehan seksual, Z.A. juga tidak mendapat gaji selama bertahun-tahun. Kepada pengadilan pengacara al-Turki berdalih, penyitaan upah "merupakan tradisi Arab Saudi untuk menyimpan gaji pembantu rumah tangga sampai ia berhenti bekerja."
Tujuh Negara Tujuan Favorit TKI
Sebanyak lebih dari 6 juta tenaga kerja Indonesia saat ini bekerja di 146 negara di seluruh dunia. Tujuh di antaranya adalah negara yang paling banyak mempekerjakan buruh asal Indonesia.
Foto: Getty Images
#1. Malaysia
Dari tahun ke tahun Malaysia menjadi tujuan utama tenaga kerja asal Indonesia. Menurut data BNP2TKI, sejak tahun 2012 sudah lebih dari setengah juta buruh migran melamar kerja di negeri jiran itu. Tidak heran jika remitansi asal Malaysia juga termasuk yang paling tinggi. Selama tahun 2015, TKI di Malaysia mengirimkan uang sebesar dua miliar Dollar AS kepada keluarga di Indonesia.
Lebih dari 320.000 buruh Indonesia diterima kerja di Taiwan sejak tahun 2012. Lantaran Taiwan membatasi masa kerja buruh asing maksimal 3 tahun, kebanyakan TKI mendarat di sektor formal. Tahun lalu TKI Indonesia yang bekerja di Taiwan menghasilkan dana remitansi terbesar ketiga di dunia, yakni 821 juta Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Chang
#3. Arab Saudi
Sejak 2011 Indonesia berlakukan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah, terutama Arab Saudi. Namun larangan itu cuma berlaku buat sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Sementara untuk sektor formal, Indonesia masih mengrimkan sekitar 150 ribu tenaga kerja ke Arab Saudi sejak tahun 2012. Dana yang mereka bawa pulang adalah yang tertinggi, yakni sekitar 2,5 miliar Dollar AS tahun 2015
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
#4. Hong Kong
Sedikitnya 137 ribu TKI asal Indonesia diterima bekerja di Hongkong sejak 2012. Uang kiriman mereka pun termasuk yang paling besar, yakni sekitar 673,6 juta Dollar AS. Kendati bekerja di negara makmur dan modern, tidak sedikit TKI yang mengeluhkan buruknya kondisi kerja. Tahun 2014 silam ribuan TKW berunjuk rasa di Hong Kong setelah seorang buruh bernama Erwiana dianiaya oleh majikannya.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
#5. Singapura
Menurut BNP2TKI, sebagian besar buruh Indonesia di Singapura bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga. Sejak 2012 sebanyak 130 ribu TKI telah ditempatkan di negeri pulau tersebut. Tahun 2015 saja tenaga kerja Indonesia di Singapura mengirimkan duit remitansi sebesar 275 juta Dollar AS ke tanah air.
Foto: Getty Images
#6. Uni Emirat Arab
Lebih dari 100 ribu tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Uni Emirat Arab sejak tahun 2012. Dana remitansi yang mereka hasilkan pun tak sedikit, yakni 308 juta Dollar AS pada tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa
#7. Qatar
Lantaran moratorium, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah banyak menurun. Qatar yang tahun 2012 masih menerima lebih dari 20 ribu TKI, tahun 2015 jumlahnya cuma berkisar 2400 tenaga kerja. Sejak 2012 sedikitnya 46 ribu buruh Indonesia bekerja di negeri kecil di tepi Arab Saudi itu. Hampir 100 juta Dollar AS dibawa pulang oleh TKI Indonesia tahun 2015 silam.