Kementerian Kesehatan mengeluarkan izin bagi Pemprov DKI Jakarta agar penduduk berusia 18 tahun ke atas bisa divaksin corona. Alasannya karena kasus aktif tinggi, cakupan vaksinasi masih rendah, dan DKI ibu kota negara.
Iklan
Warga DKI Jakarta yang berusia di atas 18 tahun kini sudah bisa mendapatkan vaksin COVID-19. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan izin bagi Pemprov DKI untuk memperluas vaksinasi corona kepada seluruh penduduk berusia 18 tahun ke atas.
Pelaksanaan vaksinasi tahap III di DKI ini akan menggunakan vaksin AstraZeneca.
"Pakai AZ (AstraZeneca)," kata juru bicara vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi detikcom, Kamis (09/06).
Pelaksanaan vaksinasi di DKI ini juga dibarengi dengan sejumlah syarat. Di antaranya tetap memprioritaskan pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan, lansia, petugas pelayanan publik, masyarakat rentan, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Iklan
DKI Pakai AstraZeneca
Sejak 5 Mei 2021, DKI Jakarta resmi menggunakan vaksin AstraZeneca di seluruh fasilitas layanan vaksinasi COVID-19. Ada 3 kategori wilayah di DKI yang akan mendapat vaksin AstraZeneca, salah satunya warga yang tinggal di lingkungan RW kumuh.
"Di bulan Mei ini, vaksin AstraZeneca kita pakai mulai per tanggal 5 Mei untuk suntikan dosis pertama," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam konferensi pers Rabu (05/05).
DKI sudah menggunakan vaksin AstraZeneca sejak bulan Maret untuk kelompok petugas pelayanan publik. DKI, sebutnya, mendapat jatah 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca dan sudah menerima 500 ribu dosis.
Vaksinasi COVID-19 Hingga ke Daerah Terpencil di Dunia
Tim medis menempuh perjalanan panjang dan sulit untuk memvaksinasi orang-orang di seluruh dunia. Pekerjaan itu membawa mereka melintasi pegunungan dan sungai, menaiki pesawat, perahu, bahkan juga berjalan kaki.
Foto: Tarso Sarraf/AFP
Mendaki gunung
Dibutuhkan fisik yang bugar bagi tenaga medis untuk memvaksinasi penduduk di daerah pegunungan di tenggara Turki. "Orang sering tinggal berdekatan dan infeksi bisa menyebar dengan cepat," kata Dr. Zeynep Eralp. Orang-orang di pegunungan tidak suka pergi ke rumah sakit, jadi "kita harus pergi ke mereka," tambahnya.
Foto: Bulent Kilic/AFP
Melintasi daerah bersalju
Banyak orang lanjut usia tidak dapat melakukan perjalanan ke pusat vaksinasi. Di Lembah Maira di Alpen Italia barat, dekat perbatasan dengan Prancis, dokter mendatangi rumah ke rumah untuk memberi suntikan COVID-19 kepada penduduk yang berusia lebih dari 80 tahun.
Foto: Marco Bertorello/AFP
Penerbangan ke daerah terpencil
Dengan membawa botol berisi beberapa dosis vaksin, perawat ini sedang dalam perjalanan ke Eagle, sebuah kota di Sungai Yukon di negara bagian Alaska, AS, daerah dengan penduduk kurang dari 100 orang. Masyarakat adat diprioritaskan dalam banyak program imunisasi.
Foto: Nathan Howard/REUTERS
Beberapa warga perlu diyakinkan
Setiap hari, Anselmo Tunubala keluar masuk pemukiman di pegunungan Kolombia barat daya untuk meyakinkan warga tentang pentingnya vaksinasi. Banyak warga meragukan vaksin dan cenderung mengandalkan pengobatan tradisional, serta bimbingan para pemuka agama.
Foto: Luis Robayo/AFP
Jalan kaki selama berjam-jam
Pria dan wanita dalam foto di atas berjalan hingga empat jam untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di desa terpencil Nueva Colonia di Meksiko tengah. Mereka adalah penduduk asli Wixarika, atau lebih dikenal dengan nama Huichol.
Foto: Ulises Ruiz/AFP/Getty Images
Vaksinasi di sungai
Komunitas Nossa Senhora do Livramento di Rio Negro di Brasil hanya dapat dijangkau melalui sungai. "Cantik! Hampir tidak sakit," kata Olga Pimentel setelah disuntik vaksin. Dia tertawa dan berteriak "Viva o SUS!" - "panjang umur pelayanan kesehatan masyarakat Brasil!"
Foto: Michael Dantas/AFP
Hanya diterangi cahaya lilin
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menentang vaksinasi COVID-19. Namun, di sisi lain kampanye itu telah berjalan. Penduduk asli keturunan budak Afrika, termasuk di antara yang kelompok pertama yang divaksinasi. Raimunda Nonata yang tinggal di daerah tanpa listrik, disuntik vaksin dibantu penerangan cahaya lilin.
Foto: Tarso Sarraf/AFP
Rela mendayung jauh
Setelah vaksinasi, seorang wanita tua dan putrinya mendayung menjauhi Bwama, pulau terbesar di Danau Bunyonyi di Uganda. Pemerintah negara Afrika tengah sedang mencoba untuk memasok daerah terpencil dengan vaksin COVID-19.
Foto: Patrick Onen/AP Photo/picture alliance
Medan yang berat
Perjalanan lain melintasi perairan tanpa perahu. Dalam perjalanan menuju desa Jari di Zimbabwe, tim medis harus melewati jalan yang tergenang air. Menurut badan kesehatan Uni Afrika, CDC Afrika, kurang dari 1% populasi di Zimbabwe telah divaksinasi penuh.
Foto: Tafadzwa Ufumeli/Getty Images
Dari rumah ke rumah
Banyak orang di Jepang tinggal di desa terpencil, seperti di Kitaaiki. Warga yang tidak bisa ke kota, dengan senang hati menyambut dokter dan tim medis di rumah mereka untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
Foto: Kazuhiro Nogi/AFP
Barang yang sangat berharga
Indonesia meluncurkan kampanye vaksinasi pada Januari 2021. Di Banda Aceh, tim medis melakukan perjalanan menggunakan perahu ke pulau-pulau terpencil. Vaksin di dalam kotak pendingin merupakan barang yang sangat berharga sehingga perjalanan tim medis didampingi petugas keamanan.
Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
Tanpa masker dan tidak menjaga jarak
India menjadi negara terdampak parah pandemi COVID-19. Pada pertengahan Maret 2021, petugas medis mendatangi desa Bahakajari di Sungai Brahmaputra. Sekelompok wanita mendaftar untuk mendapatkan vaksin. Tidak ada yang memakai masker atau menjaga jarak aman. (ha/hp)
Foto: Anupam Nath/AP Photo/picture alliance
12 foto1 | 12
Apa alasannya?
Alasan memberi izin vaksinasi corona untuk 18 tahun ke atas di DKI juga terungkap dalam surat yang beredar luas di media sosial tersebut. Berikut alasannya:
1. Kasus aktif tinggi
Kemenkes melihat kasus aktif di DKI yang cenderung meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan angkanya di atas batas yang telah ditentukan yang menunjukkan transmisi penularan corona di DKI cenderung tinggi.
"Persentase kasus positif di Provinsi DKI Jakarta selama satu pekan terakhir 7,62 persen (lebih dari 5 persen)," demikian bunyi surat edaran tersebut. Selain itu sekitar 35 persen kasus positif aktif memiliki gejala sedang sampai kritis, sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.
2. Cakupan vaksinasi masih rendah
Pelaksanaan vaksinasi tahap III di DKI yang menyasar masyarakat rentan masih sangat terbatas. Adanya 'lampu hijau' dari Kemenkes untuk memberikan vaksin kepada masyarakat umum akan meningkatkan cakupan vaksinasi di DKI.
3. Ibu kota negara
DKI merupakan ibu kota Negara yang menjadi pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi nasional sehingga penting bagi pemerintah untuk segera menekan dan mengendalikan kasus COVID-19 di DKI. "Salah satunya dengan mencapai herd immunity melalui pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan cakupan tinggi dan merata." (pkp/ha)