Laporan iklim dunia bagian kedua tentang pemanasan global sangat mengkhawatirkan. Banjir, kekeringan, gelombang panas, dan kekurangan bahan pangan dianggap sebagai resiko utama bagi manusia dan alam.
Iklan
Perubahan iklim yang diakibatkan oleh manusia sudah sejak sekarang berdampak buruk bagi semua benua di dunia dan di lautan. Apa yang terjadi di masa depan dan bahaya yang dihadapi generasi mendatang, tergantung pada apa yang dilakukan oleh manusia. Demikian inti pesan laporan iklim dunia terbaru yang dikeluarkan oleh dewan iklim dunia IPCC di Yokohama, Jepang.
"Situasinya mengkhawatirkan", ujar pakar iklim Greenpeace Kaisa Kosonen. "Tapi jika kita menanganinya dengan berani dan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca lebih cepat, ancaman besar bagi keamanan manusia bisa dihindari dan laut, hutan serta makluk hidup yang penting bagi kelangsungan hidup bisa dilindungi."
Hasil panen berkurang drastis
Perubahan iklim tidak hanya melelehkan gunung es, mengubah ekosistem dan membahayakan eksistensi beberapa jenis makhluk hidup. Kondisi ini juga mengancam persediaan bahan pangan bagi manusia di seluruh dunia. Emisi gas rumah kaca memperbesar resiko bagi perang saudara, kelaparan dan banjir di dekade mendatang. Suhu yang terus naik meningkatkan kemungkinan terjadinya "dampak berat dan tidak bisa diperbaiki", demikian kata-kata yang digunakan dalam laporan iklim dunia. Emisi CO2 yang tidak terkendalikan bisa mengakibatkan kerugian besar dan jumlah yang hampir sama besarnya dibutuhkan untuk meredam dampak tersebut. Dampak perubahan iklim khususnya diderita warga miskin di belahan selatan bumi.
Perubahan Iklim atau Bukan?
Apakah perubahan iklim penyebab banjir, angin topan atau kekeringan? Atau itu kebetulan? Ya dan tidak. Demikian pendapat para pakar.
Foto: Fotolia/Daniel Loretto
Iklim dan Cuaca
Apakah ini yang dimaksud perubahan iklim? Hujan deras yang mengguyur selama berhari-hari membawa banjir dan nestapa, atau angin topan yang meninggalkan kehancuran? Ilmuwan kesulitan mengenali dampak perubahan iklim pada peristiwa cuaca tertentu.
Foto: picture-alliance/dpa
Akibat Perubahan Iklim?
Saat ini bisa dipastikan, perubahan iklim meningkatkan risiko terjadinya cuaca ekstrim. Sebuah studi yang menganalisa 12 bencana alam tahun 2012 sampai pada kesimpulan, 50% bencana alam disebabkan perubahan iklim.
Foto: AP
Penyebabnya Perubahan Iklim!
Pemanasan global misalnya bertanggungjawab atas gelombang panas dan kekeringan yang melanda Amerika Serikat tahun lalu. Suhu konstan di atas 40° memusnahkan panen gandum, membuat sungai dan padang rumput lenyap seketika.
Foto: Getty Images
Arktik Lumer
Atau es Arktik yang 2012 silam lumer jauh lebih cepat dari biasanya. Fenomena itu bukan pengecualian, melainkan dampak musim panas bersuhu tinggi yang terjadi berturut-turut. Kesimpulan para ilmuwan: perubahan iklim penyebabnya.
Foto: DW/I.Quaile
Angin Topan Sandy
Sandy adalah angin topan terbesar yang pernah melanda daerah Timur Laut AS. Angin puting beliung itu garis tengahnya sekitar 3.000 km. Bahkan sebagian besar angin topan tropis tidak berdimensi seperti ini. Sandy menjadi begitu kuat, karena Samudra Atlantik di tahun 2012 suhunya lebih tinggi dari biasanya. Bagi para peneliti jelas: penyebabnya perubahan iklim.
Foto: Reuters
Hujan dan Banjir
Sebaliknya para peneliti tidak yakin bagaimana dengan "drama" cuaca lainnya. Mereka menganggap curah hujan tinggi dan banjir di Eropa, Cina, Jepang dan Australia disebabkan perubahan yang wajar.
Foto: picture-alliance/dpa
Kegersangan dan Kekeringan
Bagi para peneliti, kegersangan yang dramatis di Somalia dan Kenya juga akibat perubahan cuaca yang wajar, bukan dampak perubahan iklim. Tetapi orang tidak bisa yakin sepenuhnya, karena sangat sulit untuk membuktikan bahwa perubahan iklim bertanggungjawab bagi keadaan cuaca yang ekstrim, kata ilmuwan.
Foto: picture-alliance/dpa
Fakta dan Mitos
Iklim adalah masalah yang rumit. Terlalu banyak faktor mempengaruhi peristiwa global, sehingga tidak bisa dinyatakan dengan pasti, apa yang terjadi. Faktanya, iklim terus berubah. Di samping itu juga fakta, bahwa manusia punya andil. Sudah kenyataan pula, bahwa akibat perubahan iklim beberapa hal berubah di dunia. Permukaan laut naik dan sejumlah pulau terancam.
Foto: picture alliance/chromorange
Prognosa Berbahaya
Baik terumbu karang, kerang maupun keong laut terancam. Karena karbon dioksina menyebabkan meningkatnya keasaman air laut, sehingga tempat tinggal binatang-binatang itu larut dalam air. Itu juga kenyataan. Tetapi yang berbahaya, jika ilmuwan berani memberikan prognosa jelas.
Foto: picture-alliance/ dpa
Apa Iklim Tidak Bisa Dipercaya Lagi?
Perkiraan yang tepat tidak bisa dipercaya. Sejak 15 tahun lalu, perubahan iklim terhenti. Suhu global tidak naik lagi, berbeda dengan semua perkiraan pakar iklim. Hal itu akan dijelaskan dalam laporan iklim baru dari PBB, akhir September.
Foto: picture-alliance/dpa
Bersuara Lantang
Laporan itu akan mengejutkan semua orang. Demikian dikatakan mantan kepala badan urusan klima pada PBB, Yvo de Boer. Ancaman seperti itu malah merugikan dan bukan berguna bagi perlindungan iklim.
Foto: Reuters
11 foto1 | 11
"Laporannya ada dan pesannya jelas: Dampak perubahan iklim pada suplai pangan lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya", ujar Tim Gore dari organisasi bantuan Oxfam. Untuk pertama kalinya dewan iklim dunia mengakui, bahwa bertambahnya kondisi cuaca ekstrim juga menaikkan biaya bahan pangan. "Tanpa reaksi cepat dan pengurangan emisi, tujuan agar semua orang punya cukup makanan akan tidak tercapai selamanya", tegas Gore.
Sekitar 500 ilmuwan dan perwakilan pemerintahan dari seluruh dunia selama lima hari merumuskan laporan tersebut di Yokohama. Laporan ini ditujukan untuk tidak hanya menampilkan dampak perubahan iklim, tetapi juga memperlihatkan bagaimana dampaknya bagi manusia. Analisa ini penting bagi negosiasi politik akan dampak pemanasan global. Bagian ketiga laporan tersebut akan diumumkan 13 April mendatang di kota Berlin.