1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Warga Indonesia Korban Penembakan Amok di AS

21 Juli 2012

Setelah penembakan amok dengan 12 korban tewas, saat pemutaran perdana film Batman di kota Aurora, Denver, Colorado, warga kota di Amerika Serikat itu akan mengenang para korban.

epa03312916 Law enforcement officers search through bags of evidence at the apartment of suspected gunman James Holmes following a shooting at the Century 16 Theater in Aurora, Colorado USA early 20 July 2012. Holmes was apprehended following the shooting incident at the premiere of the latest Batman movie 'The Dark Knight Rises'. Twelve persons were killed and more than 50 injured, making the shooting the worst since the Virginia Tech shootings in 2007. EPA/BOB PEARSON
Foto: picture-alliance/dpa

Tiga warga Indonesia dari sebuah keluarga termasuk diantara korban luka dalam penembakan amok dalam pemutaran perdana film Batman di Aurora, Denver, negara bagian Colorado AS. Demikian disampaikan Menlu Marty Natalegawa Sabtu (21/07) kepada wartawan di Jakarta.

Dijelaskan Martalegawa lebih lanjut, anak laki-laki berusia 15 tahun dan ibunya dirawat di rumah sakit karena terkena tembakan. Sementara sang ayah hanya terluka di dekat mata kirinya.

Bioskop Century 16 tempat terjadinya penembakan amokFoto: Reuters

Jumat tengah malam, pada pemutaran perdana film Batman "The Dark Knight Rises" pelaku menembak secara membabi buta ke arah penonton. 12 orang tewas dan 58 orang luka-luka. Sang pelaku, James Holmes yang berusia 24 tahun berhasil ditangkap. Minggu (22/07) malam di depan gedung pusat pertemuan akan digelar doa mengenang para korban. Demikian dilaporkan media setempat. Selain itu di dua Higschool (sekolah menengah atas) kota Aurora di Denver negara bagian Colorado tersebut ditawarkan konseling psikologis. Setiap orang yang membutuhkan bantuan tersebut dapat mendatangi lokasi konseling tersebut. Selain itu bendera dikibarkan setengah tiang.

Sementara ini polisi masih berspekulasi mengenai motif pelaku penembakan amok. Tampaknya pelaku, James Holmes yang berusia 24 tahun, sudah lama mempersiapkan aksi penembakan tersebut. Menurut keterangan stasiun televisi AS CNN, Holmes membeli sejumlah senjata dan munisi dalam jumlah besar beberapa bulan lalu secara legal. Berdasarkan keterangan kepala polisi kota Aurora lewat internet pelaku membeli 3000 peluru untuk senapan mesin, 3000 peluru untuk pistol dan ratusan peluru lainnya untuk shotgun. Aksi pengamanan para spesialis bahan peledak di rumah pelaku yang penuh dengan bahan peledak itu menurut CNN akan dilanjutkan Sabtu (21/07).

Tersangka pelaku James HolmesFoto: Reuters/The University of Colorado

DK/dpa/afp