Otoritas keamanan Malaysia menangkap seorang perempuan kedua tersangka pembunuh Kim Jong Nam. Yang menarik, tersangka membawa paspor Indonesia dengan nama Siti Aishah dari Banten.
Iklan
Diplomat Indonesia di Malaysia telah bertemu tersangka pembunuh Kim Jong Nam saudara tiri penguasa Korea Utara, saat menunggu pesawat di bandara Kuala Lumpur awal pekan ini. Pejabat Indonesia juga sudah mengkonfirmasi bahwa tersangka benar bernama Siti Aisyah berusia 25 tahun berasal dari Serang, Provinsi Banten.
Humas Ditjen Imigrasi kementrian Hukum dan HAM Agung Sampurno melaporkan, petugas dari kedutaan besar di Kualau Lumpur telah bertemu WNI perempuan tersangka pembunuh salah satu keluarga penguasa Korea Utara itu di rumah tahanan di negara bagian Selangor. "Para petugas KBRI diperbolehkan menjenguk Aisyah, tapi tidak diizinkan melontarkan pertanyaan. Tapi para petugas sudah bisa meyakini bahwa tersangka benar-benar warga negara Indonesia", ujar Agung menambahkan.
Rahasia Kekuatan Militer Korea Utara
Kendati banyak mengandalkan sistem alutsista buatan Uni Sovyet tahun 70an, militer Korea Utara bukan tanpa taring. Inilah delapan ancaman terbesar yang dimiliki Kim Jong Un.
Foto: picture-alliance/dpa
Lautan Serdadu
Adalah jumlah serdadu yang menjadikan militer Korea Utara sebagai salah satu yang paling disegani di Asia. Setiap saat Kim Jong Un bisa memerintahkan 1,2 juta pasukan infanteri, ditambah 7,7 juta prajurit cadangan, untuk menyerbu jirannya di Selatan. Namun begitu banyak pihak meyakini, serdadu Korut tidak mengenyam pendidikan militer yang mumpuni dan sering mengalami mal nutrisi.
Foto: picture-alliance/dpa/Kcna
Satuan Elit
Namun begitu tidak semua serdadu Korea Utara bisa dianggap enteng. Pasalnya saat ini negeri komunis itu tercatat memiliki jumlah pasukan elit terbesar di dunia, yakni sekitar 200.000 serdadu. Mereka yang mengenyam pelatihan khusus biasanya ditempatkan di satuan pengintaian tempur dan penembak jitu yang disebar di kawasan perbatasan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Wong Maye-E
Artileri Berat
Salah satu ancaman terbesar dari militer Korut adalah sistem persenjataan konvensional seperti artileri. Saat ini negeri komunis itu memiliki 21.000 senjata artileri berat jarak jauh yang sebagian besar berdaya jelajah tinggi dan mampu mencapai ibukota Korsel, Seoul.
Foto: picture-alliance/dpa/KCNA
Meriam Api
Sistem persenjataan artileri darat menjadi tulang punggung kemampuan tempur militer Korut. Pada dekade 1980an Pyongyang memproduksi ribuan artileri gerak cepat yang menyontek desain Uni Sovyet dan Cina. Salah satu hasil produksi Korut adalah meriam Koksan berdiameter 170mm yang kini mendominasi sistem persenjataan berat negeri Komunis itu.
Foto: imago/Xinhua
Rudal Nuklir
Terlepas dari jumlah serdadu dan artileri, ancaman terbesar yang dimiliki militer Korut adalah sistem peluru kendali berhulu ledak nuklir. Dikembangkan sejak dekade 1970an dengan mengandalkan desain rudal Scud, Korut kini memiliki tiga tipe peluru kendali yang salah satunya berdaya jelajah 8000 kilometer. Dengan Taepodong 2 Pyongyang bisa menghantam Kanada, Eropa dan Amerika Serikat.
Foto: PEDRO UGARTE/AFP/Getty Images
Petaka dari Langit
Hingga kini tidak ada yang tahu secara pasti tentang program nuklir Korea Utara. Sebagian mengatakan rejim Kim Jong Un cuma selangkah lagi menuju bom hidrogen, yang lain meragukan Korut akan mampu membangun cadangan uranium yang telah diperkaya untuk memproduksi senjata nuklir. Namun begitu, Korea Utara tidak diragukan lagi memiliki sistem rudal yang dikembangkan untuk mengangkut hulu ledak nuklir
Foto: Reuters/KCNA
Racun Radioaktif
Hal lain yang menakutkan dari Korut adalah kemampuan membangun bom kotor, yakni bahan peledak konvensional yang dilengkapi elemen radioaktif. Bisa dibuat tanpa teknologi nuklir yang mumpuni, bom kotor pada dasarnya dikembangkan untuk menyebarkan racun radioaktif dan menciptakan panik massal. Militer AS pernah susun skenario perang yang juga berisi serangan bom kotor di lima kota besar Korsel
Foto: REUTERS/KCNA
Gas Pembunuh Massal
Lembaga pemantau nuklir, Nuclear Threat Initiative, pernah merilis laporan yang menyebut Korea Utara sebagai negara dengan cadangan senjata kimia terbesar ketiga di dunia. NTI memperkirakan saat ini Pyongyang menyimpan hingga 5000 ton agen kimia. Jika terancam, Korut diyakini bisa memproduksi 12.000 unit senjata kimia, antara lain berupa gas syaraf dan senyawa beracun, Sarin.
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
Humas Ditjen Imigrasi itu juga membenarkan foto paspor yang dipublikasikan media di Indonesia adalah sama dengan paspor yang dimiliki Siti Aisyah. Ditambahkannya, data imigrasi menunjukkan bahwa Aisyah pada tanggal 2 Februari balik ke Indonesia. Ia kembali lagi ke Malaysia dengan menumpang ferry dari Batam ke Johor. Informasi lain menyebutkan, Siti Aisyah kembali ke Indonesia untuk meminta cerai dari suaminya.
Sementaraitu, direktur perlindungan warga negara Indonesia di kementrian luar negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan pihak Indonesia akan memastikan bahwa hak hukum Aisyah dilindungi dan mendapat dampingan penasehat hukum.
Penangkapan cepat
Polisi Malaysia berbekal rekaman kamera CCTV dengan cepat dapat menangkap dua perempuan sebagai tersangka pembunuh Kim Jong Nam, saudara tiri penguasa Korea Utara, Kim Jong Un. Laporan terbaru, juga menyebutkan polisi telah menangkap tersangka ketiga, seorang lelaki.Korban diduga dibunuh dengan racun saat menunggu penerbangan di bandara Kuala Lumpur. KB Bernama melaporkan, tersangka ini ditetapkan tahanan sementara selama 7 hari, bersama tersangka yang ditangkap sebelumnya.
Tersangka pelaku pertama yang ditangkap Rabu (15/02/17) memiliki paspor Vietnam atas nama Doan Thi Hoang (28). Sementara yang ditangkap Kamis pagi berpaspor Indonesia atas nama Siti Aishah (25) berasal dari Serang Provinsi Banten. Aparat keamanan di negara jiran menyebut nama ini umum dipakai di Indonesia, tapi tidak merinci lebih lanjut.
Sumber di pemerintah Malaysia mengkonfirmasi kepada KB Reuters bahwa tersangka pertama yang ditangkap adalah perempuan yang gambarnya terekam jelas oleh kamera pengintai di bandara. Perempuan ini berwajah "Asia Timur" memakai kaos lengan panjang putih bertuliskan LOL. Tersangka pertama inlah yang membawa paspor Vietnam.
Sementara itu para anggota parlemen Korea Selatan mengutip keterangan dinas rahasianya, menuding dua perempuan tersangka pembunuh Kim Jong Nam itu sebagai agan rahasia Korea Utara. Juga sumber di pemerintahan Amerika Serikat meyakini, para pembunuh yang dikirim dari Korea Utara bertanggung jawab atas kejahatan ini.
Korban tewas Kim Jong Nam yang berusia sekitar 45 tahun, adalah saudara tiri penguasa Korea Utara saat ini Kim Jong Un. Ia disingkirkan dan dimusuhi karena bersikap berseberangan dengan adik tirinya. Sejauh ini tidak jelas apa pekerjaan Kim Jong Nam, namun diketahui ia bermukim di Macau dan sering bepergian ke Malaysia, Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.
Bidikan Sadis Bagi Pembelot Korea Utara
Februari 2017, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, Kim, Kim Jong-Nam dilaporkan tewas dibunuh. Ini bukan pertama kalinya, pembelot jadi target rezim pembunuhan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Hidup dalam bidikan
Berkali-kali pembelot Korut, Hwang Jang-Yop selamat dari upaya pembunuhan, sebelum akhirnya meninggal dunia di usia 87 karena usia lanjut. Hwang adalah salah satu ideolog terkemuka rezim Korut, namun melarikan diri ke Korea Selatan tahun 1997. Beberapa bulan sebelum kematian pada tahun 2010, pihak berwenang Seoul menangkap dua perwira militer Korea Utara yang dituduh berupaya membunuh Hwang.
Foto: AP
Pamannya tidak 'diumpankan ke anjing'
Eksekusi terhadap orang nomor dua di Korea Utara ini mengejutkan banyak kalangan. Banyak media sempat melaporkan bahwa Kim Jong-Un mengumpankan pamannya, Jang Lagu Thaek, ke anjing-anjing kelaparan, sebagai hukuman karena diangggap "berkhianat" terhadap keluarga yang berkuasa. Pada kenyataannya, dia mati ditembak, demikian menurut pejabat Pyongyang dan intelijen Korea Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa
Rumor kebrutalan
Pada tahun 2015, biro layanan keamanan Seoul melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong-chol dieksekusi dengan senjata anti-pesawat. Namun, Badan Intelijen Nasional (NIS) segera menarik laporan tersebut, dan mengatakan bahwa Hyon mungkin masih hidup. Laporan soal eksekusi brutal lainnya, yang gunakan proyekstil artileri atau penyembur api, juga sulit dikonfirmasi.
Foto: picture-alliance/dpa
Jarum beracun
Pembelot Korea Utara dan pembangkang terkenal Park Sang-hak juga jadi target oleh pembunuh bayaran Pyongyang. Pada tahun 2011, pemerintah Korea Selatan menangkap seorang mantan komandan Korea Utara atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap Park Sang-hak dengan menggunakan jarum beracun.
Foto: AFP/Getty Images
Mengenyahkan saingan?
Saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, Kim Jong-Nam diduga diserang dua perempuan di bandara Kuala Lumpur. Rincian informasi mengenainya samar, namun diyakini pembunuhnya dikirim oleh rezim Korea Utara. Kim Jong-Nam, yang berusia 46 tahun telah tinggal di luar negeri. ia kehilangan haknya sebagai penerus ayahnya tahun 2001, setelah mengunjungi Disneyland di Tokyo. (Ed:ap/hp)