Mereka berteriak "Matilah kaum Arab!": Ratusan simpatisan kelompok ultra konservatif berdemonstrasi menentang pernikahan seorang Arab muslim dan warga Yahudi. Kepolisian terpaksa turun tangan.
Iklan
Sejatinya hari Minggu (17/8) silam menjadi hari yang istimewa buat sebuah pasangan dari Jaffa, Israel. Namun apa daya, pesta pernikahan yang telah disiapkan berujung malapetaka.
Ratusan orang menyerbu gedung pernikahan di kawasan Rischon le Zion itu pada Minggu malam. Kelompok ultra konservatif itu berdemonstrasi menentang pernikahan antara seorang warga muslim Israel dan calon isterinya yang beralih dari Yahudi menjadi Islam.
Kepolisian menyatakan, pihaknya menahan belasan demonstran atas dugaan memprovokasi tindakan anarkis. Pasangan asal Jaffa itu sebelumnya sempat meminta pengadilan melarang aksi demonstrasi. Namun permohonan tersebut ditolak.
Gagal di Pengadilan
Sebaliknya dukungan buat pasangan pengantin datang dari kelompok kiri. Mereka membuat demonstrasi tandingan dan melangkan simpati.
Aksi protes terhadap pesta pernikahan di Rischon le Zion itu digelar atas prakarsa kelompok Yahudi konservatid, "Lehava". Lehava adalah sebuah akronim dalam bahasa Ibrani yang berarti "mencegah asimilasi di tanah suci."
Pengadilan Negeri di Rischon le Zion sebelumnya mengizinkan aksi demonstrasi dilaksanakan sekitar 200 meter dari gedung pesta. Menurut laporan media-media Israel, pasangan pengantin terpaksa menyewa 14 tenaga keamanan untuk melindungi para tamu yang datang.
Kecaman dari Pejabat Pemerintah
Presiden Israel Reuven Rivlin mengecam aksi demonstrasi tersebut. Dalam statusnya di laman Facebook, Rivlin menilai para demonstran telah melangkahi batasan antara kebebasan berpendapat dan seruan kebencian.
Terlepas dari pandangan pribadi terhadap pasangan campur itu, menurutnya kedua pengantin memiliki hak untuk menikah dan mendapat perlindungan dari konstitusi. Keputusan keduanya harus dihormati, tulis Rivlin.
Sang presiden juga menegaskan, negara tidak memberikan tempat untuk tindak kekerasan, seruan kebencian atau rasisme yang "bertentangan dengan dasar-dasar" masyarakat Yahudi demokratis. Rivlin juga mengucapkan selamat kepada pasangan asal Jaffa itu.
Sebaliknya para tamu yang datang mencoba bersikap santai. "Kami akan menari dan bergembira hingga matahari terbit. Kami menghidupi ko-eksistensi," kata salah seorang tamu. Termasuk yang diundang adalah Menteri Kesehatan Israel, Yael German.
rzn/ap (rtr,kna)
Tradisi Puasa di Berbagai Agama
Secara sukarela tidak makan, minum atau berpantangan terhadap suatu hal. Sebagian besar orang melakukannya dengan alasan religius, bukan kesehatan. Tradisi puasa ada di berbagai kelompok agama.
Foto: picture-alliance/dpa
Tradisi Religius
Secara sukarela tidak makan atau minum, atau pantang suatu hal banyak dilakukan orang dengan alasan religius, bukan kesehatan. Di antara kelompok kepercayaan ada perbedaan besar. Ada beberapa yang menetapkan peraturan dengan jelas, sementara yang lain memberi lebih banyak kebebasan. Tujuannya sama, yaitu meningkatkan kepercayaan dengan berpantangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Jalan Menuju Kedamaian dan Pencerahan
Buddha mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan, dan menolak sepenuhnya penyiksaan diri sendiri. Jadi bagi orang beragama Buddha, makan berlebihan dan berpuasa sampai kelaparan tidak dianjurkan. Perintah berpuasa tidak ada. Tetapi makan dalam jumlah sedikit memudahkan meditasi dan jalan menuju kedamaian. Sehingga biksu dan biksuni tidak makan lagi setelah pukul 12 siang.
Foto: AFP/Getty Images
"Senin Murni" Yunani-Ortodoks
Dalam gereja Yunani-Ortodoks, masa puasa dimulai pada hari ke-48 sebelum hari Paskah Ortodoks, dan disebut "Kathara Deftera" (Senin murni). Hari puasa pertama ini adalah hari raya di Yunani. Di kota Galaxidi, di Yunani selatan, hari ini dimulai dengan perayaan "Perang Tepung". Di masa puasa umat tidak boleh memakan telur, produk susu dan minyak.
Foto: Aris Messinis/AFP/Getty Images)
Kembali kepada Keyakinan
Masa puasa berkaitan erat dengan doa. Dalam agama Kristen, puasa adalah saatnya merefleksi diri lewat pantangan dan meditasi. Juga mengakui dosa dan mencari kedekatan dengan Tuhan. Puasa dalam agama Kristen tidak memiliki ketentuan baku. Orang boleh menentukan sendiri pantangannya, misalnya pantang alkohol, rokok atau lainnya. Ada juga yang pantang menonton televisi atau menggunakan ponsel.
Foto: picture-alliance/dpa
Perintah Tuhan
Masa puasa Ramadan, yang jatuh di bulan ke sembilan dalam kalender Islam, adalah salah satu dari lima rukun Islam. Mulai matahari terbit hingga terbenam warga Muslim diwajibkan untuk menahan nafsu dan amarah.
Foto: Ahmad Gharabli/AFP/Getty Images
Sembayang Bersama
Di masa Ramadan orang membaca Al Quran secara intensif. Di samping bersembayang di mesjid, hubungan dengan sesama juga harus diperkuat, termasuk di dalamnya memberikan zakat.
Foto: picture-alliance/dpa
Buka Puasa Setelah Matahari Terbenam
Setiap malam, setelah matahari terbenam, orang berbuka puasa. Untuk menekankan karakter kebersamaan dan kekeluargaan, buka puasa biasanya diadakan bersama-sama.
Foto: picture-alliance/dpa
Puasa Yahudi
Pada hari raya Yahudi, Jom Kippur orang tidak boleh makan, minum, merokok atau bekerja. Di samping itu ada lima hari puasa lagi, di mana orang Yahudi memperingati peristiwa bersejarah yang menyedihkan. Yang paling penting adalah Tisha B'Av, yang memperingati dua kali penghancuran tempat beribadah di Yerusalem. Orang Yahudi-Ortodox tidak tidur sama sekali sepanjang malam.