Satu warga Jepang terinfeksi virus Corona yang sebelumnya menyebar pertama kali di Wuhan, Cina. Otoritas bandara Thailand dan Indonesia perketat pemeriksaan kesehatan wisatawan yang masuk, jelang libur Tahun Baru Imlek.
Iklan
Kementerian Kesehatan Jepang mengkonfirmasi satu orang warganya, pria berusia sekitar 30 tahun asal Kanagawa, wilayah di dekat Tokyo, terinfeksi virus corona. Sebelumnya, pria itu dikabarkan pergi ke Wuhan, Cina, tempat dimana wabah pneumonia yang diakibatkan oleh virus corona jenis baru ini tengah menyebar.
Ini adalah kasus kedua virus corona terdeteksi di luar Cina. Sebelumnya virus ini juga ditemukan di Thailand, ketika seorang turis Cina berpergian ke negara itu. Turis Cina itu kini dikarantina di Thailand.
Warga Jepang yang belum diketahui namanya ini kembali dari Wuhan, Cina dengan keadaan demam. Namun Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan pasien itu sudah diperbolehkan pulang setelah gejalanya mereda. Menanggapi hal ini, Departemen Luar Negeri Jepang telah mengeluarkan peringatan perjalanan untuk warganya.
Thailand dan Indonesia perketat pemeriksaan bandara
Rabu (15/1), otoritas kesehatan Thailand mengatakan mereka meningkatkan pemantauan penumpang yang tiba di bandara menjelang liburan Tahun Baru Cina. Diperkirakan ada sekitar 800 ribu wisatawan asal Cina yang akan mengunjungi Thailand.
Di hari yang sama, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) juga mengeluarkan pembaruan peringatan kesehatan tentang perjalanan ke wilayah Wuhan, Cina.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Departemen Kesehatan AS mengeluarkan peringatan level waspada satu bagi warganya yang berpergeian ke Wuhan, Cina untuk menghindari kontak dengan hewan, produk hewan atau mengunjungi pasar hewan, serta tindakan pencegahan lainnya.
Otoritas bandara Indonesia juga memperketat pemeriksaan kesehatan wisawatan yang tiba bandara, terutama wisatwan yang berasal dari Singapura, yang dekat dengan Batam dan Bintan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menempatkan alat pendeteksi suhu panas (thermal) di seluruh pintu masuk bandara untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Sejauh ini, kami belum menemukan penumpang dengan suhu tubuh lebih tinggi dari kisaran normal. Jika kami menemukannya, kami akan memeriksa lebih lanjut masing-masing penumpang," ujar kepala dinas kesehatan Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana, seperti dilansir dari The Straits Times.
Sejak 7 Januari 2020, dinas kesehatan Riau dan kantor kesehatan pelabuhan telah mengatifkan pemindai suhu di pelabuhan kapal feri internasional di Batam, Bintan dan Karimun untuk memindai wisatawan yang datang dari Singapura.
Sementara, manajer komunikasi dan hukum bandara Internasional Kualanamu, Medan, Paulina Simbolon mengatakan pihaknya telah menempatkan pemindai thermal untuk mengantisipasi wisawatan asal Cina yang datang untuk berlibur Tahun Baru CIna.
Penyakit Paru-paru SARS - Infeksi Virus Berbahaya
Cina sedang dilanda wabah virus mirip SARS. Virus penyakit paru-paru ini termasuk jenis virus Corona. Lebih jauh, berikut hal-hal yang sudah diketahui selama ini tentang SARS.
Foto: Fotolia/Sebastian Kaulitzki
Virus sama, variasi berbeda
Peneliti virus asal Jerman, Christian Drosten mengatakan, virus yang sedang menyebar di sekiar Wuhan, Cina adalah jenis virus sama seperti SARS yang menyulut pandemi tahun 2002, namun dari variasi yang berbeda. SARS adalah singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrome. Ini adalah infeksi virus berbahaya pada paru-paru.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Reynolds
Gejala penyakit
SARS diawali dengan demam tinggi, hingga lebih dari 37°C, juga sakit tenggorokan serta batuk berat dan sesak napas. Ini semua juga disertai simtom flu yang banyak dikenal seperti sakit kepala, otot sakit, dan lain-lain. SARS bisa dipastikan antara lain lewat foto rontgen. Foto: virus Corona.
Foto: picture-alliance/AP
Dari mana asalnya?
Virus SARS termasuk keluarga virus Corona. Diduga virus ini terbentuk lewat mutasi atau lewat tukar-menukar gen dengan virus-virus lain. Diduga, awalnya virus ini menular dari hewan ke manusia, yaitu Zibetkatze, hewan yang termasuk keluarga mamalia Viverrinae. Tahun 2002 SARS pertama kali muncul di Guangdong, Cina, dimana populasi sangat tinggi, dan kondisi higiene buruk. Foto: virus Corona.
Foto: picture-alliance/dpa/Center for Disease Control
Masa inkubasi
Masa inkubasi adalah adalah masa antara tertularnya orang dan munculnya penyakit. Hasil penelitian selama ini mengungkap, masa inkubasi SARS adalah antara dua hingga tujuh hari. Selain itu ditemukan juga masa inkubasi 10 hari, namun lebih jarang. Foto: kota Wuhan, dimana wabah virus mirip SARS menyebar belakangan ini.
Sebaiknya menghindari kumpulan orang banyak di kawasan di mana sudah diketahui adanya infeksi SARS. Menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulut juga bisa melindungi diri dari penularan. Tetapi perlindungan seperti ini tidak bisa melindungi dari penularan virus, melainkan hanya dari risiko infeksi.
Foto: picture-alliance/dpa
Terapi dan peluang sembuh
Perkembangan penyakit di tubuh bisa diperlambat. Orang yang diduga tertular SARS sebaiknya ditempatkan dalam ruangan isolasi di rumah sakit, dan perawat serta dokter harus mengenakan baju pelindung serta pelindung pernapasan. Diperkirakan, 3%-5% kasus SARS berujung kematian. Mereka yang berhasil sembuh, tidak menderita efek lainnya setelah penyakit sembuh. (Ed.: ml/rap)
Foto: Fotolia/Sebastian Kaulitzki
6 foto1 | 6
Indonesia belum keluarkan peringatan perjalanan
Hingga kini, total sudah ada 41 kasus pasien terinfeksi pneumonia yang disebabkan virus corona jenis baru di Wuhan, Cina. Penyebaran wabah pneumonia di Cina diyakini berkaitan dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di pusat kota Wuhan, tempat beberapa pasien yang terinfeksi pneumonia bekerja. Namun, sejak 1 Januari 2020 pasar ini telah ditutup.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Selasa (14/1), memperingatkan tentang kemungkinan penyebaran wabah yang meluas. WHO juga mengatakan mungkin saja virus itu memiliki penularan terbatas dari manusia ke manusia.
Sementara pada Rabu (15/1), otoritas kesehatan Wuhan, Cina mengatakan, satu dari 41 pasien yang dilaporkan terinfeksi pneumonia di Wuhan bisa saja terinfeksi oleh pasangan mereka. Otoritas kesehatan Wuhan menyebut beberapa pasien wanita tidak mengunjungi pasar makanan laut Wuhan, namun suami mereka memang bekerja di sana.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, Anung Sugihantono mengatakan saat ini belum mengeluarkan peringatan perjalanan ke Cina.
“Indonesa mengikuti langkah-langkah yang diambil WHO. Untuk saat ini, kami belum mengeluarkan travel advisory,” ujar Anung.
Kemenkes mengimbau wisatawan Idonesia yang mengunjungi Cina untuk menghidari berkunjung ke pasar makanan laut atau pasar hewan hidup, serta segera menemui dokter bila merasa kondisi tidak sehat.
Untuk diketahui, Corona adalah jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Virus ini dapat menyebabkan penyakit flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS).
pkp/ (AFP, AP)
Imun Kita Kuat, Virus dan Bakteri Tidak Punya Kesempatan
Sistem ketahanan tubuh adalah mekanisme yang efektif, didesain untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit. Berikut cara untuk menjaga imun kita tetap dalam kondisi optimal.
Foto: Fotolia
Diet berwarna!
Sistem imun butuh banyak asupan berwarna. Buah-buahan dan sayuran dapat memberikan asupan yang dibutuhkan tubuh. Diet kita harus menyehatkan dan berwarna: jeruk, tomat, timun dan sayuran hijau yang kaya akan vitamin C alami dapat menjadi pilihan untuk menambah warna dan kekayaan vitamin di sajian kita.
Foto: PhotoSG - Fotolia
Vaksinasi pelindung tubuh
Untuk menjaga imun dalam kondisi terbaik, pastikan kita telah mendapatkan vaksinasi yang dibutuhkan. Orang dewasa biasanya lupa untuk memperbarui vaksinasi yang telah mereka dapatkan waktu kecil. Tidak ada salahnya untuk melakukan cek keseluruhan dengan dokter Anda. Siapa tahu Anda membutuhkan suntikan tambahan melawan campak, rubela, polio, hepatitis, difteri dan lainnya.
Foto: J. Đukić-Pejić
Lari untuk menjauhi virus
Penelitian ilmiah menyarankan, dengan menjaga otot kita tetap bergerak secara rutin seperti berlari, jogging atau jalan-jalan di taman minimal 3 kali seminggu selama setidaknya 20 menit, dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Porsi yang cukup dalam berolahraga juga harus diperhatikan. Terlalu banyak tentunya juga tidak baik.
Foto: Colourbox
Tidur berkualitas
Tidur cukup tidak hanya membiarkan tubuh untuk istirahat dan pulih dari keseharian yang padat. Dalam tidur kita, kita biasanya mencapai fase tertidur dengan nyenyak dan dalam, dimana tubuh akan memberikan sinyal ke sistem imun untuk bekerja dengan optimal pada saat ini. Bila kita kekurangan tidur, tubuh tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk regenerasi sistem imun.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Klose
Menikmati hidup
Penelitian menunjukkan bahwa dalam pikiran yang sehat dan adanya semangat menjalani hari dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tertawa dan berkumpul dengan orang-orang yang kita senangi tidak hanya menambah kualitas hidup, ini juga berperan dalam menyehatkan pikiran kita.
Foto: picture-alliance
Hindari stress
Stress menstimulasi adrenalin dan cortisol. Hormon-hormon ini dapat memberhentikan sistem imun. Stress dari kesibukan sehari-hari memang sulit untuk dihindari, namun dengan manajemen waktu yang baik, kita juga memberikan waktu pada tubuh untuk istirahat dan untuk mendapatkan energi baru. Meditasi dan relaksasi juga secara signifikan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Foto: ArTo - Fotolia
Perhatikan asupan gula
Tubuh kita membutuhkan vitamin untuk mengurai fruktosa dan glukosa, yang terbentuk dari asupan yang mengandung gula. Lebih banyak mengonsumsi gula berarti lebih banyak vitamin yang akan digunakan tubuh untuk mengurai, pada akhirnya tidak ada lagi vitamin yang tersisa pada tubuh kita.
Foto: picture-alliance/imageBroker/D. Plewka
Mandi air panas dan dingin
Mengganti kucuran air, bergantian antara air panas dan dingin, saat mandi dapat membantu mengatur dan memperbaiki panas tubuh dan kelancaran aliran darah pada tubuh. (pn/gtp)