Sebuah penelitian mengungkapkan: kepercayaan masyarakat terhadap polisi di Jerman cukup tinggi. Salah satu alasannya: Polisi di Jerman sangat jarang tersangkut kasus korupsi dan penyuapan.
Iklan
Kepolisian adalah lembaga yang paling dipercaya di Jerman. Demikian hasil penelitian lembaga penelitian konsumen Jerman, GfK yang dituangkan dalam laporan tahunan Global Trust Reports 2013. Sekitar 81 persen responden di Jerman menyatakan mereka percaya pada polisi. Hanya 29 persen yang menyatakan mereka percaya pada asuransi dan perbankan.
Kepercayaan yang sangat tinggi terhadap polisi memang khas bagi Jerman. Di negara lain, angkanya jauh lebih rendah. Di tingkat internasional, media elektronik adalah lembaga yang paling dipercaya, sedangkan di tingkat organisasi, lembaga ketentaraan juga menikmati kepercayaan tinggi.
Amerika Negeri Polisi
Militerisasi kepolisian AS mulai menggerogoti stabilitas negeri. Langkah yang dulu diperlukan dalam perang obat bius itu malah meracuni mentalitas instansi kepolisian dan berbalik mengancam hak-hak warga sipil
Foto: Getty Images/S.Platt
Perang Narkoba
Saat ini Amerika Serikat memperkerjakan hingga 900.000 aparat kepolisian. Jumlah tersebut membengkak sejak dekade 1990an. Pada saat itu di AS berkecamuk perang obat bius antara kepolisian dan kartel narkoba. Sejak saat itu setiap tahun satuan khusus kepolisian yang bernama SWAT diterjunkan sebanyak 50.000 kali dalam setahun dari yang sebelumnya cuma 3000.
Foto: Reuters/L. Jackson
Militerisasi Aparat
Untuk memperkuat kepolisian dalam perang narkoba pemerintah AS di era Presiden Bill Clinton mengesahkan National Defence Authorisation Act yang antara lain mencantumkan "program 1033." Butir tersebut mengizinkan kepolisian lokal mendapat peralatan militer semisal senapan serbu, baju pelindung atau bahkan kendaraan lapis baja dan senjata pelontar granat.
Foto: Getty Images/S.Eisen
Dana Raksasa
Antara 2002 hingga 2011 pemerintahan federal AS telah mengucurkan dana sebesar 35 miliar Dollar atau sekitar 450 triliun Rupiah kepada polisi lokal untuk perang melawan obat bius dan terorisme. Yayasan American Civil Liberties Union (ACLU) mencatat nilai perlengkapan militer yang digunakan polisi meningkat dari 1 juta Dollar di tahun 1990 menjadi 450 juta di tahun 2013.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Lauer
Racun di Kepolisian
Tapi perang narkoba ikut meracuni mentalitas aparat keamanan AS. Polisi yang dulunya bekerja untuk melayani warga, kini menjadi serdadu dengan tugas membunuh. Tidak heran jika kasus penembakan oleh polisi meningkat tajam. Tahun 2015 silam polisi AS menembak mati 90 orang yang tidak bersenjata tanpa alasan jelas.
Foto: Reuters/A. Latif
Tentara Pendudukan
Pertengahan tahun lalu Presiden Barack Obama mengeluhkan betapa "perlengkapan militer justru membuat polisi merasa seakan-akan menjadi tentara pendudukan dan ini bertentangan dengan peran melindungi warga." Namun demikian gagasan demilitarisasi kepolisian selama ini selalu menemui perlawanan di parlemen dan senat, terutama berkat lobi industri senjata.
Foto: Getty Images/S.Platt
Senjata Perang Seharga Kacang
Celakanya program 1033 sering disalahgunakan. Departemen Kepolisian di Watertown, sebuah kota kecil berpenduduk 22.000 jiwa di Connecticut, misanya beberapa tahun silam mendapat kendaraan lapis baja MRAP yang didesain untuk melindungi serdadu dari jebakan ranjau di pinggir jalan. Untuk itu kepolisian lokal cuma membayar 2800 Dollar. Ironisnya Watertown tidak pernah mencatat kasus jebakan ranjau
Foto: Reuters / Mario Anzuoni
Bias Rasial
Demam militer juga melanda kepolisian lokal di kota-kota kecil Amerika. Kepolisian di Bloomington, Georgia, yang berpenduduk cuma 2700 orang saat ini memiliki empat senjata pelontar granat. Situasi itu diperburuk dengan pendekatan kepolisian terhadap kaum minoritas hitam yang cendrung bias rasial. Menurut ACLU kaum Afrika-Amerika adalah yang paling sering menjadi korban brutalitas kepolisian.
Foto: Getty Images/S.Platt
Serdadu Berburu Baju Curian
Januari silam polisi di negara bagian Iowa menurunkan tim bersenjata lengkap untuk menyerbu sebuah rumah. Misi mereka adaah mencari benda curian seharga 1000 Dollar AS. Ketika diketahui pemilik rumah yang berkulit hitam tidak bersalah dalam kasus tersebut, polisi lalu memublikasikan catatan kriminal mereka untuk membenarkan penyerbuan.
Foto: picture-alliance/dpa/A.Welch Edlund
Nyawa Tanpa Warna
Polisi berdalih perlengkapan militer dibutuhkan untuk melindungi warga dari kejahatan berat semisal penembakan massal. Namun brutalitas aparat keamanan yang dalam banyak kasus sering disisipi bias rasial memicu ketegangan sipil di seantero negeri. Komunitas kulit hitam sampai-sampai membuat gerakan sipil bernama "black lives matter".
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. J. Wambsgans
Dukungan Pemerintah
Ironisnya kepolisian juga kerap menindak keras demonstran yang turun ke jalan buat menentang brutalitas aparat keamanan. Dalam berbagai aksi protes seperti di Ferguson atau Phoenix, polisi menangkap aktivis dan bahkan wartawan. Terebih sebagian besar perwira yang terlibat dalam penembakan terhadap warga sipil divonis bebas oleh pengadilan.
Foto: Reuters/A. Latif
10 foto1 | 10
Tapi di Jerman, yang dipercaya masyarakat adalah polisi. Demikian keterangan Direktur GfK, Raimund Wildner dalam pembicaraan dengan Deutsche Welle. Dalam jajak pendapat yang disebarkan, ada 12 institusi dari 11 cabang usaha yang bisa dipilih.
Sedikit Kasus Korupsi
Menurut Ketua Serikat Polisi, Bernhard Witthaut, alasan mengapa citra polisi di Jerman sangat baik adalah karena polisi dianggap tidak korup. Ini berbeda dengan penilaian terhadap polisi di negara-negara lain.
”Saya kira, polisi di Eropa secara umum punya citra yang baik. Tentu saja di beberapa kawasan, terutama di negara-negara Eropa timur, ada banyak tuduhan tentang korupsi dan penyuapan. Ini semua memainkan peranan besar.”
Ketua GfK Raimund Wildner membenarkan hal itu. ”Kami mencoba melihat hubungan antara kepercayaan terhadap polisi dan tingkat korupsi di masing-masing negara berdasarkan daftar dari Transparency International.” Ternyata memang terlihat hubungan antara indeks korupsi dan kepercayaan masyarakat terhadap polisi.
Polisi PNG Sapu Bersih Pusat Penampungan di Pulau Manus
Ratusan pencari suaka menolak meninggalkan fasilitas penahanan milik Australia di Pulau Manus karena khawatir akan keamanan mereka. Polisi PNG kini memasuki kamp untuk 'mengusir' mereka.
Foto: Reuters/D. Gray
Kosongkan pulau
Mulai 31 Oktober 2017 seharusnya sudah tidak ada lagi penghuni di Pulau Manus Papua Nugini (PNG), sesuai keputusan pengadilan. Namun ratusan orang masih tetap bertahan hingga Kamis (23/11) pagi, Kepala Inspektur Polisi Dominic Kakas menyebutkan 50 polisi dan petugas imigrasi memasuki pusat penahanan untuk mengevakuasi para pengungsi yang tersisa.
Foto: Reuters/AAP
Polisi: bukan penggerebekan
"Tidak ada razia atau penggerebekan. Yang sedang berlangsung adalah negosiasi dengan para pengungsi," ujar Kakas kepada AP. "Ini bukanlah proses penggusuran. Kami memberitahukan mereka untuk pindah karena tersedia air, makanan dan penampungan yang layak di seberang sana."
Foto: Reuters/AAP//Refugee Action
Pencari Suaka: makanan dan air kami dirampas
Penghuni kamp di Pulau Manus mengklaim bahwa aparat kembali menggasak persediaan darurat milik pengungsi. "Mereka memorak-porandakan makanan kami dan merusak tempat tinggal kami. Mereka juga merusak tangki air kami," ungkap salah seorang pencari suaka kepada Reuters.
Foto: Reuters/AAP
Jatuh tempo
Batas waktu untuk mengosongkan kamp tersebut telah berlalu, namun aparat tidak mengambil tindakan apapun hingga November. Persediaan makanan, air dan listrik telah dihentikan sejak Pulau Manus resmi ditutup pada 31 Oktober lalu. Untuk mendesak para pengungsi meninggalkan kamp, kini polisi mengosongkan tangki air dan memindahkan tempat penampungan.
Foto: Reuters/AAP
PBB: krisis kemanusiaan
Kelompok Advokasi Pusat Pencari Suaka (ASRC) mencatat lebih dari 150 pria yang berada di pusat penahanan tersebut sedang sakit dan tidak memiliki akses terhadap obar-obatan maupun P3K. Sebelumnya PBB menggambarkan kondisi di Manus sebagai "krisis kemanusiaan tanpa kejelasan", dan mendesak pemerintah Australia untuk segera mengambil tindakan demi mencegah bencana kemanusiaan.
Foto: Reuters/AAP
Sejarah kelam
Pusat penahanan pengungsi diselimuti sejarah kelam yang sarat kekerasaan. Pencari suaka asal Iran, Reza Berati terbunuh — dan sekitar 69 pencari suaka turut terluka — ketika razia berlangsung tahun 2014. Dua warga lokal, seorang penjaga keamanan dan pengawai lembaga kemanusian 'Salvation army' dihukum akibat insiden ini.
Foto: Reuters/Thanus
Para pencari suaka
Pencari suaka ke Austaralia umumnya warga Afganistan, Sri Lanka, Iran dan Irak yang kerap datang menggunakan kapal nelayan dari Indonesia menuju Pulau Christmas di Australia. Mereka yang datang akan ditahan untuk diproses. Jika diakui sebagai penggungsi maka mereka akan di tempatkan di kamp-kamp yang terletak di PNG seperti di Pulau Manus dan Nauru, bukan Australia.
Pusat penahanan ditutup karena pengadilan PNG memutuskan bahwa fasilitas penahanan tersebut tidak sesuai konstitusi dan rencananya akan dikembalikan kepada PNG. Sebagai alternatif, tiga lokasi akomodasi yang baru disiapkan di kota Lorengau, PNG, seperti terlihat pada gambar di atas.
Foto: Reuters/AAP
Para demonstran: keadilan untuk pengungsi
Kebijakan imigrasi Australia yang keras menuai protes dari dalam & luar negeri. PM Australia Malcolm Turnbull mengkritik agar pengungsi di Manus tidak mengambil kesempatan mencari suaka. "Mereka pikir... dengan cara ini mereka bisa menekan pemerintah untuk menerima mereka di Australia. Kami tidak akan ditekan. Kami tidak akan melonggarkan imigrasi kepada penyelundup." (Ajit Niranjan/Ed:ts/hp)
Foto: Reuters/AAP/J. Castro
9 foto1 | 9
Kepolisian negara lain yang juga punya citra yang baik seperti di Jerman adalah di Swedia, Kanada dan Australia. Di Amerika Serikat dan Inggris, kuota kepercayaan juga cukup tinggi dan mencapai 80 persen.
”Di sisi lain, ada negara-negara seperti Italia, Polandia dan Rusia yang punya kuota kepercayaan dari 55 sampai 58 persen. Jadi jauh lebih rendah,” kata Wildner. Posisi terendah ditempati polisi dari Nigeria dengan tingkat kepercayaan hanya 11 persen. Di Argentina, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi hanya 28 persen, sedangkan di Indonesia hanya 34 persen.
Dari Sidik Jari ke Data Biometris
125 tahun lalu, pakar kriminologi mendata secara sistematis sidik jari narapidana. Sekarang, berbagai data informasi biometrik bisa disimpan polisi. Antara lain: DNA, data suara, gambar dan data lain.
Foto: arfo - Fotolia.com
Standar Forensik Modern Berlaku 125 Tahun
1891, pakar kriminologi Argentina Juan Vucetich yang lahir di Kroasia mulai membangun arsip sidik jari bergaya modern. Sejak saat itu, sidik jari jadi salah satu bukti utama untuk menjatuhkan vonis terhadap kriminal. Foto: seorang polisi menabur abu spesial pada pegangan pintu apartemen yang dirampok. Setelahnya sidik jari bisa tampak.
Foto: picture-alliance/dpa
Mendata dan Membandingkan Sidik Jari
Polisi kemudian menggunakan semacam lembar plastik berperekat untuk mengambil sidik jari. Setelah itu lembar plastik ditempel pada kertas. Di masa lalu, membandingkan sidik jari sangat rumit. Polisi harus membandingkan sidik jari satu per satu dengan sidik jari orang-orang yang termasuk tersangka. Sekarang itu dilakukan komputer.
Foto: picture-alliance/dpa
Tidak Perlu Tinta
Mengambil sidik jari dulu rumit, karena menggunakan tinta yang juga menyebabkan kotornya tangan. Jaman sekarang, pemindai sudah mengakhiri masalah tinta. Dan datanya bisa segera dikirim ke pusat data dan diubah jadi data biometris.
Foto: picture alliance/dpa/P. Endig
Sidik Jari Bentuk Identitas
Komputer mengidentifikasi ciri spesial dalam pola sidik jari. Di antaranya: percabangan pada garis-garis sidik jari serta pusat putaran sidik jari. Sidik jari unik bagi tiap orang, juga pada kembar identis.
Foto: itestro/Fotolia.com
Membantu Saat Pemilu
Manipulasi tidak bisa dilakukan! Di sini, aparat berwenang menggunakan pemindai sidik jari dalam pemilu di Nigeria. Dengan cara ini, orang yang memberikan suara dipastikan memang terdaftar, dan hanya memberikan suara sekali.
Foto: APC Presidential Campaign Organisation
Siapa Masuk Eropa dan Di Mana
Ini adalah pertanyaan penting untuk badan berwenang, yang harus memutuskan pemberian status peminta suaka dan pengungsi. Di Uni Eropa, semua imigran harus didata sidik jarinya di pos pertama yang dilalui untuk masih Eropa. Tentu saja syaratnya, polisi di lokasi itu harus punya alat pemindai.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Weigel
Jaga Data Pribadi
Banyak ponsel pintar kini dilengkapi dengan piranti lunak untuk mengenali sidik jari. Sehingga hanya pemiliknya yang bisa menggunakan. Jika ponsel dicuri, tidak ada data yang bisa diperoleh pencuri. Selain itu, Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga ada yang sudah dilengkapi pengenalan sidik jari.
Foto: picture-alliance/dpa Themendienst
Jika Komputer Mengenali Wajah
Piranti lunak pengenalan wajah yang menggunakan data biometris juga sudah sangat maju. Dengannya mengidentifikasi tersangka di antara kerumunan banyak orang bisa dilakukan, lewat gambar yang dikirim kamera pengawas. Juga layanan internet dan pemilik komputer pribadi semakin menggunakan piranti lunak pengenal wajah untuk menempatkan nama orang misalnya pada foto dari waktu liburan.
Foto: picture-alliance/dpa
Membuktikan Tidak Bersalah
Baiknya pula, bukan hanya kriminal yang bisa diidentifikasikan dengan data biometris. Banyak orang tak bersalah bisa dibebaskan dari hukuman lewat identifikasi ini. Untuk banyak orang, teknologi sudah menyelamatkan nyawa. Kirk Bloodsworth (foto) sudah dijatuhi vonis mati sembilan tahun lalu. US Innovence Project gunaan bukti DNA, dan sudah membebaskan lebih dari 100 orang dari vonis salah.
Foto: picture-alliance/dpa
Keluarga Korban Dapat Kejelasan
Ujian terbesar bagi pembuktian lewat DNA adalah dalam kasus pembantaian di Srebrenica. Jenasah yang dikeluarkan dari kuburan masal diidentifikasikan dengan teknik DNA ini. Mereka kemudian dikebumikan lagi oleh keluarga. Foto: Ema Hasanovic memberikan penghormatan terakhir kepada pamannya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Emric
Data Biometris pada Telefon dan Komputer
Dalam suara orang juga ada informasi biometrik dan data digital lain. Piranti lunak pengenal suara, misalnya, bisa mengenali suara orang yang mengancam lewat telefon, karena suara manusia juga unik. Di samping itu, pengguna internet juga meninggalkan berbagai jejak digital, yang memberikan indikasi siapa kita sebenarnya.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Warmuth (
11 foto1 | 11
Transparansi Mendatangkan Kepercayaan
Selain tema korupsi, yang memainkan peran dalam membangun kepercayaan adalah bagaimana menangani kesalahan yang terjadi di kalangan sendiri, demikian dikatakan Ketua Serikat Polisi, Bernard Witthaut. Baru-baru ini misalnya tersebar sebuah foto seorang wanita dengan luka di wajahnya. Wanita berusia 22 tahun dari München itu diberitakan dipukuli di sebuah kantor polisi. Organisasi Amnesty International di Jerman juga sering melaporkan kasus penganiayaan di kantor polisi.
”Kami berusaha mengusut kasus ini, sehingga paling sedikit menjadi pembahasan di parlemen yang melakukan pengawasan”, kata Witthaut. Yang penting adalah menerima kritikan dan memeriksa kasusnya sehingga jelas.
Ketua GfK Rainer Wildner menerangkan, ini memang cara efektif untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. ”Jadi tergantung dari bagaimana kasus-kasus ini ditangani. Jika diakui, bahwa kasus itu bisa saja terjadi, lalu dilakukan pemeriksaan, maka organisasi itu sudah bertindak benar.” Kalau ada usaha menutup-nutupi kasusnya, ini malah hanya akan menghilangkan kepercayaan masyarakat, demikian Wildner.
Lima Pekerjaan Yang Paling Sebabkan Stres
Sudah jelas pekerjaan bisa menyebabkan stres. Tapi tidak semua menyebabkan stres dalam tingkat sama. Berikut lima pekerjaan yang paling sebabkan stres di tahun 2014, menurut portal pekerjaan di Internet, CareerCast.
Foto: Fotolia/Pfluegl
1. Tentara
Tentara bisa ditempatkan di fron pertempuran, untuk membantu penanganan bencana, dan dalam tugas berbahaya lain. Menurut CareerCast dan Forbes, inilah pekerjaan yang paling menyebabkan stres. Dibanding jenderal yang berada pada posisi kedua dalam peringkat stres, gaji jenderal beberapa kali lipat lebih tinggi dari gaji tentara berpangkat rendah. Tingkat stres menurut CareerCast: 84,72.
Foto: picture-alliance/dpa/Hendrik Schmidt
2. Jenderal Militer
Untuk itu perlu karir dalam militer. Jika orang sudah di posisi tersebut, tingkat stresnya kedua tertinggi menurut CareerCast (65,54). Jenderal bertanggungjawab atas strategi yang tepat. Di samping itu ia bertanggungjawab atas kesuksesan dan keamanan pasukannya. Tapi penghasilan jenderal berlipat ganda dibanding tentara berpangkat rendah. Foto: jenderal NATO Hans-Lothar Domröse asal Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/Valda Kalnina
3. Pemadam Kebakaran
Tingkat stres pekerjaan ini 60,45. Seorang pemadam kebakaran harus siap bertugas, kapanpun diperlukan. Mereka bertanggungjawab menyelamatkan nyawa manusia dan menjaganya, juga menjaga properti dari amukan api. Pekerjaan ini tidak hanya melibatkan keselamatan orang lain, melainkan juga keselamatan diri sendiri.
Foto: NIKOLAY DOYCHINOV/AFP/Getty Images
4. Pilot
Seorang pilot baik helikopter maupun pesawat terbang memikul tanggungjawab atas angkutannya terutama jika mengangkut penumpang. Pilot penerbangan antar benua memiliki jadwal yang berubah-ubah dan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan waktu dan tempat. Tingkat stres pekerjaan ini: 60,28.
Foto: picture-alliance/dpa
5. Event Manager
Seorang evet manager bertanggungjawab untuk merencanakan semua aktivitas dan semua hal yang bersangkutan dengan logistik dan terkait pada acara yang dikoordinasi. Tingkat stres pekerjaan ini menurut CareerCast: 49,93, hampir serupa dengan manager hubungan masyarakat, dan lebih tinggi daripada polisi, yang berada di posisi ke-9, dengan tingkat stres 46,66.
Foto: Fotolia/Hewac
5 foto1 | 5
Ketua Serikat Polisi Bernard Witthaut menerangkan, hal lain yang bisa membangun kepercayaan masyarakat adalah kompetensi, pengawasan internal dan humor. Kepolisian di Hamburg misalnya melalui Tweeter sering menulis kejadian-kejadian yang lucu. ”Sedikit humor bisa mencegah eskalasi dalam banyak situasi”, kata Witthaut.
Slogan Jerman: Die Polizei, Dein Freund und Helfer (artinya: polisi, sahabat dan penolongmu) ternyata memang masih berlaku. Slogan ini dicetuskan oleh Albert Grzesinki, Menteri Dalam Negeri Prusia tahun 1926. Ternyata, slogan lama ini tetap tertanam dalam benak warga Jerman sampai kini.
Penembakan Las Vegas - Fakta Yang Terungkap
Rentetan peluru yang dilepas secara membabi buta saat konser di Las Vegas mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa. Pelaku penembakan tewas terbunuh dalam pemburuan polisi.
Foto: Getty Images/E. Miller
Penembak Aktif
Polisi menyebutkan bahwa sedikitnya 50 orang tewas akibat penembakan di Las Vegas. Minggu malam waktu setempat, aparat kepolisian mendapatkan laporan ada "penembak aktif" di festival musik country yang digelar di dekat kasino Mandalay Bay, kawasan terkenal di kota AS tersebut.
Foto: picture-alliance/AP Photo/John Locher
Menyelamatkan diri
Aparat kepolisian Las Vegas meminta warga untuk meninggalkan atau menjauhi lokasi penembakan di kawasan resor Mandalay Bay, sambil memblokir akses jalan ke daerah tersebut. Warga AS yang menghadiri festival musik country Route 91 Harvest menyebutkan mereka melihat dan mendengar bunyi tembakan dari senjata otomatis yang datang dari arah Hotel Mandalay Bay.
Foto: Getty Images/D. Becker
Korban Tewas Meningkat Drastis
Sherif Las Vegas Joseph Lombardo (foto) menyampaikan kepada para jurnalis bahwa jumlah korban tewas awalnya hanya dua orang namun langsung meningkat menjadi setidaknya 20 orang. Hingga Senin tercatat sedikitnya 50 orang tewas dan 200 orang terluka.
Sheriff Lombardo menyebutkan pelaku menembaki kerumunan penonton konser dari sebuah kamar hotel Mandalay Bay yang terletak di lantai 32. Di lokasi yang sama petugas kemudian memburu dan membunuh tersangka. Polisi hanya menyebutkan tersangka merupakan penduduk lokal, bernama Stephen Paddock dan berusia 64 tahun.
Foto: Getty Images/D. Becker
Pencarian Polisi
Aparat kepolisian Las Vegas menyebutkan mereka yakin pelaku penembakan bertindak sendirian. Namun Lombardo menyebutkan bahwa polisi sedang memburu teman sekamar tersangka untuk dimintai keterangan lebih lanjut, serta mencari dua kendaraan yang diduga terkait dengan pelaku penembakan.
Foto: Reuters/Las Vegas Sun/S. Marcus
"Sangat Mengerikan"
Beberapa aparat kepolisian yang sedang tidak bertugas, sedang menghadiri festival musik tersebut. Dua orang petugas disebutkan telah terbunuh. Penyanyi country, Jason Aldean, yang tampil saat konser tersebut "memposting" di Instagramnya bahwa ia turut bersimpati kepada para korban. Ia menggambarkan malam tersebut sebagai situasi yang "sangat mengerikan."