Warga Lokal Protes Turisme Massal di Kepulauan Canary
22 April 2024
Terus membludaknya wisatawan ke Kepulauan Canary mendorong warga berunjuk rasa. Mereka menuntut pembatasan jumlah turis ke kepulauan di Spanyol itu, mengingat dampak sosial dan kerusakan lingkungan yang jadi akibatnya.
Iklan
Akhir pekan lalu, puluhan ribu orang melakukan aksi protes di seluruh Kepulauan Canary (Kanaria), yang merupakan sebuah kawasan wisata di Spanyol. Gerah atas masifnya pariwisata di kawasan itu, mereka menuntut perubahan model pariwisata massal yang menurut mereka telah membebani kepulauan di Spanyol ini, secara sosial dan lingkungan.
Polisi menyebutkan, sekitar 20.000 demonstran hadir dalam demonstrasi tersebut, sementara penyelenggara memperkirakan jumlahnya mendekati 50.000 orang.
Unjuk rasa serupa berlangsung di Madrid dan Barcelona, untuk mendukung demonstrasi di Kepulauan Canary tersebut.
Warga dan lingkungan dirugikan turisme massal
Penyelenggara aksi protes mengatakan, pariwisata massal telah melanggengkan model ekonomi yang merugikan penduduk setempat.
Iklan
Mereka ingin pihak berwenang untuk sementara waktu membatasi kedatangan wisatawan, juga mengendalikan lonjakan jumlah rumah atau apartemen untuk disewakan jangka pendek serta pembangunan hotel-hotel baru. Hal-hal tersebut, menurut demonstran, telah mengakibatkan tingginya ongkos perumahan bagi penduduk setempat.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Mereka juga menyerukan pembatasan pembelian properti oleh orang asing. Para pengunjuk rasa mendesak agar warga setempat mempunyai suara lebih besar dalam mengontrol pembangunan tidak terkendali yang berakibat kerusakan lingkungan.
Pekan lalu, beberapa anggota kolektif Canaries Sold Out bahkan mulai mogok makan "tanpa batas waktu”—untuk menentang pembangunan dua properti mewah raksasa di selatan Tenerifa.
Tidak menentang pariwisata, tetapi desak lebih dikontrol
Pariwisata sangat penting bagi perekonomian pulau-pulau tersebut. Industri ini menyumbang 35% dari keluaran (output) ekonomi dan menyediakan 40% lapangan kerja.
Pada tahun 2023, sekitar 14 juta pengunjung, terutama dari Inggris, Jerman dan Belanda, serta sekitar 2 juta orang dari daratan Spanyol berlibur ke sana.
"Kami tidak menentang pariwisata,” kata salah seorang pengunjuk rasa, Rosario Correo. "Kami meminta mereka mengubah model yang memungkinkan pertumbuhan pariwisata tanpa batas.”
Pejabat pulau khawatir akan dampak situasi terkini terhadap penduduk. Sebuah rancangan undang-undang diperkirakan akan disahkan tahun ini untuk memperketat peraturan mengenai sewa jangka pendek sebagai respons atas keluhan dari penduduk yang merasa tidak dihargai di pasar perumahan.
hp/ap (AFP, dpa, Reuters)
Mallorca, Pulau Favorit Orang Jerman Saat Liburan
Bahkan di tengah pandemi COVID-19, Mallorca tetap menjadi salah satu pilihan teratas wisata musim panas di Eropa. Terutama bagi orang Jerman yang menyukai pulau yang berada di Spanyol ini. Mengapa demikian?
Foto: picture-alliance/dpa/T. Reiner
Liburan musim panas terbaik
Berada di 500 kilometer dari garis pantai, teluk-teluk sepi seperti Cala Formentor menjadikan pulau Balearic sebagai pilihan favorit. Mallorca menawarkan akomodasi bagi setiap kalangan dengan harga bervariasi, mulai dari pelancong biasa hingga selebriti. Anda pun bisa sampai di sana dengan cepat dan murah, yaitu terbang dari Frankfurt selama 2,5 jam.
Foto: picture-alliance/imageBROKER/D. Schoenen
Kerinduan akan matahari, laut, dan alam
Pada awal abad ke-20, sebagian besar turis berasal dari daratan Spanyol dan Inggris. Mereka mencari nuansa romansa, namun pantai Mallorca sebagian besar saat itu masih belum berkembang, seperti Calvià dan Alcúdia (foto). Pada tahun 1935, tercatat 50.000 wisatawan berlibur di sini.
Foto: picture-alliance/dpa/N. Schmidt
Ballermann
Pada awal tahun 80-an, pantai El Arenal berubah menjadi pusat tempat berpesta di Mallorca. Turis asal Jerman, Inggris, dan Skandinavia datang ke sini untuk berpesta. "Ballermann 6" berubah menjadi tempat pesta pora minuman beralkohol bagi turis Jerman. "Ballerman" berasal dari "Balnearia," nama untuk kios pantai, yang didirikan pada jarak 500 meter dan diberi nomor dari 1 hingga 15.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Ossinger
Palma: Kota kaya budaya dengan pantai cantik
Sebuah katedral berusia 400 tahun menjadi ikon ibu kota pulau Palma dan menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi. Hingga sebelum pandemi corona ini, sebanyak 400.000 penduduk harus bercengkrama dengan jumlah wisatawan yang membludak, yang dibawa oleh kapal-kapal pesiar yang berlabuh di daerah. Pada 2019, lebih dari 7 juta wisatawan asing menginap di Mallorca.
Foto: picture-alliance/ZB/J. Kalaene
Keindahan gunung menanti
Mereka yang menyukai tantangan pasti tertarik mengunjungi pegunungan Tramuntana dengan ketinggian 1.000 mdpl. Para pesepeda dapat menemukan jalur yang menakjubkan, seperti di Cap Formentor. Mereka juga bisa melintasi tebing curam melewati gunung.
Foto: picture-alliance/imageBROKER/N. Eisele-Hein
Surga olahraga air
Tidak lengkap rasanya jika tidak merasakan indahnya wisata air Mallorca. Mereka yang tidak mampu membeli kapal pesiar setidaknya dapat menikmati pelayaran romantis seperti di Cala Figuera, Porto Colom, atau Port Sollér. Pada masa lalu, jeruk yang ditanam di pegunungan Mallorquin dikirim ke Prancis melalui pelabuhan Soller.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Tack
Finca, alternatif selain hotel
Mereka yang ingin melarikan diri dari keramaian dan hiruk pikuk pantai dapat menyewa sebuah finca, sebuah hunian di kawasan pedesaan dengan semua fasilitas lengkap. Di sini, relaksasi dimulai dengan sendirinya. Di Mallorca, setiap orang dapat menemukan tempat favorit mereka. Buktinya, dalam setahun 4 juta turis Jerman berkunjung ke sini.(Ed: ha/rap)
Penulis: Anne Termeche